Kediri (beritajatim.com) – Muka air Sungai Brantas di Kediri, Jawa Timur tengah naik akibat kiriman dari wilayah Malang. Kondisi ini membuat pelaku usaha jasa perahu penyeberangan waspada.
“Sejak jam 02.00 WIB kemarin airnya naik sampai sekarang,” kata Giono, pemilik perahu penyeberangan Sungai Brantas di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (20/4/2024).
Permukaan air Sungai Brantas di Kediri ini naik hampir 1 meter dari biasanya. Kondisi air berwarna keruh kecokelatan dengan debit yang meninggi, menandakan banjir yang terjadi di kawasan hulu yaitu Malang.
“Biasanya kalau banjir di Malang air tinggi ini berlangsung lama,” kata Giono.
Saat permukaan air naik dan debit meninggi ditandai dengan arus deras, kata Giono, kondisi tersebut menjadi kewaspadaan tersendiri bagi para pemilik perahu tambang. Giono pun harus ekstra hati-hati saat menyeberangkan masyarakat.
Selain memastikan jumlah penumpang sesuai dengan kapasitas perahu, Giono juga menyiagakan peralatan keamanan. Mulai dari pelampung hingga rompi anti tenggelam.
Di wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, terdapat sejumlah jasa penyeberangan Sungai Brantas. Mereka beroperasi sejak pagi hingga malam hari, bahkan ada yang sampai 24 jam.
Umumnya mereka hanya melayani penyeberangan untuk orang, sepeda, maksimal sepeda motor. Adapun tarifnya sekitar Rp2.000 untuk sekali menyeberang.
Sungai Brantas mengalir dari wilayah Malang dan bermuara di Surabaya. Sungai terpanjang di Provinsi Jawa Timur ini melewati sejumlah kota dan kabupaten, di antaranya Kediri. [nm/beq]