Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumpulkan empat kepala daerah, yaitu Wali Kota Bekasi, Bupati Bekasi, Wali Kota Depok dan Bupati Bogor, untuk membahas solusi penanganan banjir dan progres di masing-masing daerah.
“Kita lakukan bersama sesuai dengan daerah masing-masing, apa permasalahannya dipaparkan satu-satu untuk langkah solusinya,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat (7/3/2025).
Dedi menyebut penanganan banjir di empat daerah terdampak banjir tersebut membutuhkan biaya operasional kurang lebih Rp500 miliar. Anggaran tersebut nantinya akan menjadi urunan keempat pemerintah daerah.
Selain itu, operasi modifikasi cuaca juga termasuk dalam langkah penanganan yang akan diambil, mengingat curah hujan tinggi diprediksi masih terus terjadi pada 11-20 Maret mendatang. Untuk pengerjaan, rencananya akan dimulai Senin pekan depan.
“Jika dilihat seperti ini suasana akan kondusif dan akan mengurangi dampak banjir lagi, serta ditambah dengan modifikasi cuaca,” paparnya.
Pada rapat koordinasi para kepala daerah tersebut, dijelaskan jika problem utama banjir berasal dari pertemuan Sungai Cilengsi, Kali Cikeas, dan Kali Bekasi yang berujung di Bojong Kulur, Bogor.
Selain penanganan dari hulu, akan dilakukan juga pelebaran sungai di daerah yang dialiri air dari pertemuan sungai tersebut, terutama Kota Bekasi yang terdampak paling parah. Juga ada pembangunan bendung baru menggunakan dana Pengelola Jaringan Tirta (PJT).
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149913/original/098701000_1741056010-WhatsApp_Image_2025-03-04_at_07.48.01_a1fbf750.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)