Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan utama dalam pengembangan sektor logistik nasional.
AHY menjelaskan, dengan kondisi geografis Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera, pengembangan infrastruktur di Indonesia lantas dihadapkan pada sejumlah tantangan. Khususnya, tantangan pembiayaan.
“Di antara dua benua, di antara dua samudera, 17.000 pulau, bisa dikatakan tantangan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memang tidak sederhana,” jelasnya usai agenda Pelepasan Tim Jelajah Pelabuhan dan Logistik 2025 di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (23/9/2025).
Mengacu pada hal tersebut, pengembangan infrastruktur nasional tidak bisa difokuskan pada sektor konektivitas dan transportasi darat saja. Melainkan, perlu juga dibarengi dengan pengembangan infrastruktur pada sektor maritim hingga penerbangan.
Terlebih, tambah AHY, Presiden Prabowo Subianto sendiri memiliki visi strategis yang menginginkan Indonesia semakin mandiri dan berdaya saing baik secara ekonomi maupun politik. Dengan demikian, infrastruktur menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut.
“Indonesia tidak bisa [hanya fokus pada pengembangan infrastruktur darat] pada saatnya kita dihentikan oleh garis batas pantai ataupun pulau-pulau. Oleh karena itu sektor maritim termasuk sebetulnya sektor penerbangan kita harus semakin kuat semakin siap dan berdaya saing tadi,” imbuhnya.
Sebelumnya, AHY menyebut prioritas pembangunan infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto bakal difokuskan ke proyek-proyek yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
AHY menuturkan, hingga akhir tahun ini pemerintah akan fokus menyelesaikan proyek yang telah berjalan. Khususnya proyek infrastruktur yang bakal mendukung target swasembada pangan, seperti irigasi dan pembangunan bendungan.
“Sampai dengan akhir tahun ini diharapkan bukan hanya fokus pada menyelesaikan proyek infrastruktur, tetapi juga yang berkualitas dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” jelasnya ditemui usai menggelar Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Infrastruktur, Rabu (13/8/2025).
