Ahok Tolak Hutan Papua Ditanami Sawit: Di Mana Flora-fauna Kita Bisa Hidup?

Ahok Tolak Hutan Papua Ditanami Sawit: Di Mana Flora-fauna Kita Bisa Hidup?

Ahok Tolak Hutan Papua Ditanami Sawit: Di Mana Flora-fauna Kita Bisa Hidup?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua DPP PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, perluasan penanaman sawit demi mewujudkan swasembada energi, tak perlu dilakukan dengan cara membuka lahan baru di Papua.
Ia pun menentang rencana pembukaan
sawit
skala besar di Bumi Cendrawasih tersebut.
”Jadi sekali lagi saya menentang kalau Papua itu untuk ganti sawit,” kata
Ahok
dalam kanal YouTube Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan judul “Jaga Hutan Papua Jangan Jadikan Lahan Sawit!, Selasa (23/12/2025).
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Ahok untuk mengutip pernyataannya tersebut.
Menurutnya, pemerintah dapat belajar dari Malaysia yang tetap bisa menanam sawit tanpa membongkar hutan mereka, dengan memanfaatkan bekas tailing timah. Menurutnya, bekas tailing timah di Belitung dapat dimanfaatkan untuk menanam sawit, alih-alih membuka lahan baru di Papua.
“Dikasih pupuk, karena tanaman kan maunya makan pupuk, makan air gitu lho. Tapi hutannya (diganti sawit), ya jangan,” ucap dia.
Ia mengatakan bahwa hutan hujan atau rainforest merupakan ekosistem alam yang kompleks. Hal ini berbeda dengan sawit yang merupakan tanaman monokultur.
“Kalau Anda ubah hutan hujan,
rainforest
, jadi sawit, tanaman monokultur, udah banyak ngomong, di mana flora-fauna kita akan bisa hidup? Dan ini akan membawa bencana lagi seperti di Sumatera, karena di Sumatera sudah melampaui,” tambah dia.
Meski begitu, ia berharap agar publik tidak salah kaprah dengan pernyataannya ini. Ahok menekankan, dia bukan menolak penanaman sawit, tetapi menolak mengganti hutan hujan atau
rainforest
dengan kebun sawit.
“Kalau daerah bekas tambang, tailing, daerah yang tandus, Anda tanamin sawit,
it’s
masih oke untuk supaya ketahanan energi. Jadi jangan kata nenek saya, tuker beras dengan ubi,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.