Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ahli Temukan Bagian Sisi Gelap Bulan Jelang Misi Artemis I

Ahli Temukan Bagian Sisi Gelap Bulan Jelang Misi Artemis I

Jakarta, CNN Indonesia

Ahli menemukan bagian tergelap di Bulan yang sangat misterius dan penting untuk penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan menjelang misi Artemis I.

Peneliti menyebut wilayah tergelap Bulan ini terdiri kawah besar dan dalam yang suhunya diprediksi mencapai -163 derajat Celcius sehingga terbentuk hamparan es.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru bisa membuktikannya pada 2024 lewat misi Artemis III.

Misi Artemis III merupakan kelanjutan dari misi Artemis I yang akan dilaksanakan pada Sabtu (3/9).

Dalam misi Artemis III, penelusuran area tergelap Bulan akan dilakukan di total 13 wilayah. Penelitian ini dapat memberikan para peneliti pengetahuan tentang area misterius yang belum pernah mereka jamah.

Misi pencarian ini tentunya tak akan berjalan mulus. Menurut ahli glasiologi Valentin Bickel dari ETH Zurich di Swiss yang juga pemimpin penelitian, penelusuran area-area kawah ini sepertinya mengharuskan para peneliti melakukan penggalian jika ingin menemukan es.

“Tidak ada bukti es permukaan murni di dalam area tergelap tersebut, menyiratkan bahwa es sepertinya bercampur dengan tanah bulan atau berada di bawah permukaan,” kata Bickel, seperti dikutip Science Alert, Kamis (1/9).

Lebih lanjut, sejumlah cahaya diketahui memantul dari gunung dan dinding kawah di area dekat area tergelap Bulan. Cahaya ini kemudian ditangkap oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang saat ini sedang meluncur di sekitar Bulan. Namun, data itu terlalu samar untuk melihat detail apa yang ada di kawah.

Peneliti lantas mencoba memasukkan algoritma pembelajaran mesin yang disebut Hyper-efektif nOise Removal U-net Software (HORUS). Algoritma ini dapat membersihkan noise dalam data LRO dan mengungkapkan apa yang tersembunyi di wilayah tergelap di Bulan.

Tim menggunakan HORUS untuk mencitrakan 44 daerah yang dibayangi secara permanen dengan diameter lebih dari 40 meter di wilayah eksplorasi Artemis III. Gambar-gambar ini disebut akan membantu dalam perencanaan eksplorasi bulan pada 2024.

“Rute yang terlihat ke daerah yang dibayangi secara permanen sekarang dapat dirancang, sangat mengurangi risiko bagi astronot Artemis dan penjelajah robot,” jelas ahli geologi David Kring dari Lunar and Planetary Institute dan NASA.

Ini sangat berarti karena pakaian antariksa Artemis hanya akan memberikan waktu eksplorasi terbatas karena dinginnya bagian kawah Bulan. Waktu maksimal eksplorasi mungkin hanya dua jam.

Dengan demikian penggunaan HORUS memungkinkan peneliti secara efisien memetakan area mana yang harus dikunjungi dan mana yang harus dihindari untuk memaksimalkan durasi tersebut.

(lom/mik)