agama: Hindu

  • Ribuan Umat Hindu dan Muslim di Blitar Berbaur Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh

    Ribuan Umat Hindu dan Muslim di Blitar Berbaur Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh

    Blitar (beritajatim.com) – Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Blitar menggelar pawai ogoh-ogoh jelang perayaan hari raya Nyepi. Dalam pawai ini ada 61 ogoh-ogoh yang dihadirkan. Semuanya dibuat umat Hindu dari berbagai Pure yang ada di 22 kecamatan se Kabupaten Blitar. Pawai ogoh-ogoh ini terasa semakin meriah dengan hadirnya umat muslim. Ada banyak umat muslim yang ikut memeriahkan pawai ogoh-ogoh yang digelar di Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar ini.

    “Pawai ogoh-ogoh adalah rentetan hari raya nyepi, untuk tahun ini ada sejumlah 61 ogoh-ogoh yang akan dibawa dalam pawai ini,” kata Setiyoko, ketua panitia pawai ogoh-ogoh Kabupaten Blitar, Minggu (10/03/24).

    Pawai ogoh-ogoh ini merupakan rangkaian dari perayaan Nyepi bagi umat Hindu, khususnya di Kabupaten Blitar. Sebelum melakukan pawai ogoh-ogoh ini, umat Hindu juga telah melaksanakan upacara Melasti di Pantai Jolosutro Kecamatan Wates Kabupaten Blitar beberapa waktu yang lalu.

    Usai diarak di Kecamatan Wlingi, ogoh-ogoh tersebut bakal dibawa kembali ke Pura masing-masing. Setelahnya baru ogoh-ogoh tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar.

    “Supaya simbolik bahwa kejahatan atau hal yang tidak baik itu dimusnahkan,” imbuhnya.

    Upacara umat hindu ini pun mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum. Umat muslim hingga kristen pun tumpah ruah di jalan untuk melihat langsung upacara pawai ogoh-ogoh.

    “Sebagai hiburan juga kan setahun sekali, maski ini hajatnya umat Hindu tapi kami penasaran saja,” kata Yuli, warga.

    Kerukunan umat beragama dan toleransi menjadi hal utama yang terlihat dalam pawai ogoh-ogoh ini. Meski berbeda keyakinan namun antar umat beragama saling menghormati tanpa harus menjelek-jelekan satu dengan yang lain.

    “Katanya kerukunan umat beragama, ya biarkan umat Hindu beribadah kami cuma melihat saja,” tutupnya. [owi/aje]

  • Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya: Jadwal, Rute dan Tempat Parkir

    Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya: Jadwal, Rute dan Tempat Parkir

    Surabaya (beritajatim.com) – Simak berikut ini jadwal, rute, dan tempat parkir untuk Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya.

    Menyambut datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, yang bertepatan dengan hari Senin (11/3/2024), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar pawai Ogoh-ogoh mengelilingi pusat kota.

    Ogoh-ogoh sendiri diambil dari kata Ogah-ogah, yang memiliki arti digoyang-goyangkan. Adapun Ogoh-ogoh tersebut berwujud Bhuta Kala yang berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali. Pada perayaan ini masyarakat Hindu biasanya mengarak sembari menggoyang-goyangkan Ogoh-ogoh pada malam sebelum Hari Suci Nyepi.

    Jadwal Pawai Ogoh-ogoh Surabaya

    Untuk pawai Ogoh-ogoh di Surabaya akan berlangsung pada hari Minggu, 10 Maret 2024. Di mulai pada pukul 14.00 WIB di Balai Kota Surabaya, Jl. Walikota Mustajab, Surabaya.

    Nantinya acara ini juga akan turut dimeriahkan oleh tabuh baleganjur, sandratari SatCitAnanda, dan Barongsai.

    Rute Pawai Ogoh-ogoh Surabaya

    Rute Pawai Ogoh-ogoh tahun 2024 di Surabaya ini dimulai dari Balai Kota Surabaya di Jl. Walikota Mustajab, melalui Jl. Sedap Malam, berbelok ke Jl. Jimerto, kemudian menuju Jl. Jaksa Agung Suprapto.

    Titik parkir Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya pada Minggu (10/3/2024). (Instagram/Surabaya)
    Tempat Parkir Pawai Ogoh-ogoh Surabaya

    Bagi masyarakat umum yang ingin melihat pawai Ogoh-ogoh di Surabaya, disarankan menggunakan transportasi umum. Namun, jika menggunakan transportasi pribadi seperti sepeda motor hingga mobil, kendaraan bisa diparkir di beberapa titik, yakni di sekitar Jl. Jimerto, Jl. BKR Pelajar, Jl. Wijaya Kusuma, Jl. Pacar, atau bisa juga di Grand City Mall.

    Itulah informasi terkait jadwal, rute, dan tempat parkir Pawai Ogoh-ogoh di Surabaya, yang akan dilaksakan di sekitaran Balai Kota Surabaya, Minggu (10/3/2024). (fyi/ian)

  • Polisi Amankan Prosesi Jalanidhipuja Jelang Nyepi di Balekambang

    Polisi Amankan Prosesi Jalanidhipuja Jelang Nyepi di Balekambang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang melakukan pengamanan pelaksanaan Upacara Jalanidhipuja di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (6/3/2024).

    Ritual larung sesaji ini menjadi bagian dari persiapan menyambut perayaan hari raya Nyepi tahun baru saka 1946/2024 bagi umat Hindu Dharma se-Malang Raya.

    Pengamanan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Bantur, AKP Sutadi, yang dikoordinir oleh personel gabungan dari Polsek Bantur, Polsek Donomulyo, Polsek Gedangan, Koramil 0818/12 Bantur, dan unsur pengamanan swakarsa.

    Kasubsipenmas Humas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara menyampaikan, pengamanan dilakukan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban selama pelaksanaan upacara. Pihaknya telah menyusun strategi pengamanan yang matang, melibatkan personel dari berbagai instansi keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

    “Pantai Balekambang selalu menjadi lokasi yang dipilih untuk Upacara Jalanidhipuja menjelang Hari Raya Nyepi setiap tahunnya. Kehadiran aparat kepolisian dan unsur TNI serta tim pengamanan swakarsa menjadi bentuk komitmen kita bersama untuk memberikan rasa aman kepada umat Hindu yang melaksanakan ibadahnya,” ungkap Ipda Dicka di Polres Malang, Rabu (6/3/2024).

    Dalam pengamanan tersebut, petugas melakukan penjagaan di berbagai titik strategis sepanjang pantai. Pemantauan ketat terhadap setiap pengunjung dan kendaraan yang memasuki area upacara dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan.

    Selain itu, petugas juga terlibat aktif dalam membantu pengaturan lalu lintas di sekitar Pantai Balekambang untuk memastikan kelancaran akses menuju lokasi upacara.

    “Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Semua langkah pencegahan diambil guna memastikan kegiatan ibadah berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” tambah AKP Sutadi.

    Upacara Jalanidhipuja sendiri merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju Hari Raya Nyepi, yang dirayakan oleh umat Hindu Dharma Se-Malang Raya. Ritual ini melibatkan penyelenggaraan pemujaan dan larung sesaji sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

    Dengan pengamanan ini, diharapkan kegiatan ibadah umat Hindu berlangsung dengan damai dan khidmat. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan perlindungan kepada seluruh warga, tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaan. (yog/ted)

  • Kunjungi Parigi, Mensos Berikan Hunian Nyaman untuk Ni Nyoman

    Kunjungi Parigi, Mensos Berikan Hunian Nyaman untuk Ni Nyoman

    Parigi Moutong (beritajatim.com) – Ni Nyoman Sukarniasih, seorang lansia di Desa Sausu Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendapat perhatian luar biasa dari Menteri Sosial Tri Rismaharini beserta jajaran. Ni Nyoman dan keluarganya hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di rumah yang nyaris roboh dan kumuh. Merespons cepat kondisi tersebut, Menteri Sosial segera menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan mengunjungi kediamannya di Desa Sausu Trans, Kecamatan Sausu pada Selasa (5/3/2024).

    “Saya mendengar kabar ini dari scanning berita kemudian saya meminta kepada tim untuk dilakukan asesmen dan dibantu. Kita prioritaskan karena ibu ini disabilitas,” ujar Menteri Sosial.

    Menurut kronologi kasus yang dilaporkan, Ni Nyoman Sukarniasih (67) kehilangan suami ketika cucunya masih kecil. Dari lima anaknya, hanya tiga yang masih tinggal bersamanya, di antaranya ada yang bekerja sebagai petani dan buruh bangunan. Yang paling memprihatinkan adalah Ni Wayan Sriani (32), anak kelima Ni Nyoman, yang merupakan disabilitas intelektual. Meskipun demikian, semangat hidup keluarga ini masih terjaga, meski mereka harus tidur di tempat yang tidak layak, memasak dengan peralatan yang sederhana, dan mandi di sungai karena MCK yang mereka miliki telah roboh.

    Berbagai bantuan dan intervensi dilakukan Kementerian Sosial, mulai dari penyediaan kebutuhan sehari-hari hingga pendampingan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit. Tak hanya itu, Kemensos juga membantu dalam proses pembangunan rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman Sukarniasih.

    Rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman didirikan tepat di depan hunian lama dan dibangun secara gotong royong sejak tanggal 21 Februari lalu. Sebanyak 70 personil Taruna Siaga Bencana (Tagana), 16 orang dari unsur pemerintah desa dan sejumlah anggota Parasida Hindu Dharma Indonesia (PDHI) terlibat dalam pembangunan rumah tersebut. Sesuai arahan Menteri Sosial, ditargetkan pembangunan rumah selesai sebelum ramadhan.

    Sebelumnya, Kemensos bergotong royong bersama masyarakat di Desa Sausu Trans untuk membersihkan rumah lama Ni Nyoman, menambal atap yang bocor kemudian membangun tenda serbaguna untuk tempat tinggal sementara selama pembangunan rumah.

    Kemensos juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan tambahan nutrisi, perlengkapan sekolah, alat kebersihan diri, sandang, peralatan rumah tangga, selimut dan kasur.

    Sementara itu, untuk menunjang perekonomian keluarga, Kemensos memberikan bantuan kewirausahaan berupa kandang dan 4 ekor kambing, bibit durian dan alpukat. Kemensos juga berkoordinasi dengan bidan desa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Ni Nyoman dan keluarga secara berkala serta mengusulkan kembali Ni Nyoman untuk masuk kembali dalam DTKS.

    I Made Darma (17), cucu dari Ni Nyoman megucap syukur atas bantuan yang diberikan Kementerian Sosial. Ia juga senang karena ia tak perlu lagi terbebani dengan biaya sekolah.

    “Sangat bersyukur. Pihak sekolah juga mengatakan biaya sekolah dicover sampe lulus,” ungkap Darma yang bercita-cita menjadi polisi tersebut.

    Menteri Sosial menegaskan bahwa kasus seperti Ni Nyoman bukanlah hal yang dapat diabaikan. Oleh karena itu, Menteri Sosial menghimbau pendamping untuk aktif menjangkau penerima manfaat yang belum tersentuh bantuan.

    “Kami punya situs di Kemensos untuk buat laporan. Lewat command center atau lewat medsos. Teman-teman media juga bisa berperan,” pungkas Menteri Sosial. [aje]

  • 17 Hari Terjebak, 41 Pekerja di Terowongan India Berhasil Dievakuasi

    17 Hari Terjebak, 41 Pekerja di Terowongan India Berhasil Dievakuasi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 41 orang pekerja konstruksi yang terperangkap selama 17 hari, di dalam terowongan yang runtuh di Himalaya, India.

    Evakuasi puluhan pekerja itu dimulai lebih dari enam jam, setelah tim penyelamat berhasil menerobos puing-puing terowongan yang ambruk sejak 12 November lalu itu.

    Mereka ditarik keluar dengan tandu beroda melalui pipa baja sebesar 90 cm, dan seluruh proses selesai dalam waktu sekitar satu jam.

    “Kondisi mereka sangat baik. Tidak ada kekhawatiran mengenai kesehatan mereka,” kata pemimpin tim penyelamat Wakil Hassan.

    Setelah evakuasi, para pekerja dibawa dengan ambulans ke rumah sakit yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi.

    Selama terjebak di dalam terowongan, para pekerja itu mendapatkan makanan, air, oksigen hingga obat-obatan melalui sebuah pipa. Upaya penggalian terowongan menggunakan mesin bor bertenaga tinggi juga beberapa kali mengalami hambatan.

    Badan-badan pemerintah akhirnya meminta “penambang tikus” untuk mengebor bebatuan dan kerikil dengan tangan dari dalam pipa evakuasi.

    Para “penambang tikus” yang dibawa dari India tengah ini berhasil menembus bebatuan, tanah, dan logam sepanjang sekitar 60 meter setelah bekerja selama lebih dari satu hari.

    Terowongan ini merupakan salah satu proyek paling ambisius dari pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, yang dibangun untuk menghubungkan empat tempat ziarah Hindu melalui jaringan jalan sepanjang 890 kilometer.

    Pihak berwenang belum mengungkap apa yang menyebabkan keruntuhan tersebut, namun wilayah tersebut rentan terhadap tanah longsor, gempa bumi, dan banjir.

    (dna/dan)

    [Gambas:Video CNN]

  • Terowongan Tambang India Runtuh, 41 Penambang Terjebak 2 Pekan Lebih

    Terowongan Tambang India Runtuh, 41 Penambang Terjebak 2 Pekan Lebih

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 41 pekerja tambang India terjebak di terowongan yang runtuh sejak 12 November lalu.

    Lebih dari dua pekan para pekerja belum juga berhasil diselamatkan.

    Puluhan pekerja ini terjebak di dalam terowongan usai galian itu mendadak runtuh. Mereka saat itu sedang membangun terowongan untuk jalan raya yang berlokasi 4,5 kilometer di negara bagian Uttarakhand.

    Tim penyelamat berupaya segala cara untuk menyelamatkan mereka mulai dari menggali dengan mesin, menerjunkan orang-orang untuk menggali manual, hingga mengebor dengan sejumlah rute yang berbeda seperti horizontal dan vertikal.

    Pada Senin (27/11), tim penyelamat juga mulai mengerahkan ‘penambang tikus’, para ahli yang menggunakan metode primitif, berbahaya, dan kontroversial, untuk melakukan penggalian. Disebut tikus karena kemampuan mereka yang mirip dengan tikus penggali.

    Terbaru, tim penyelamat mengatakan pihaknya sudah tinggal enam sampai tujuh meter dari lokasi para pekerja. Tim meyakini bakal bisa menyelamatkan mereka setelah melakukan pengeboran pada Selasa (28/11).

    Meski terjebak reruntuhan, para pekerja sejauh ini mendapatkan makanan, air, cahaya, oksigen, dan obat-obatan melalui sebuah pipa. Pipa itu sudah berada di sana dan dibersihkan oleh tim penyelamat.

    Upaya penggalian dan pengeboran sendiri hingga kini belum juga berhasil karena serangkaian hambatan seperti mesin pengebor yang rusak, badai petir, hujan es, dan suhu rendah.

    Terowongan ini merupakan bagian dari jalan raya Char Dham, salah satu proyek paling ambisius Perdana Menteri Narendra Modi, yang bertujuan menghubungkan empat situs ziarah Hindu. Proyek ini senilai 15 miliar dolar atau sekitar Rp231,6 triliun.

    Pihak berwenang belum menjelaskan apa yang menyebabkan terowongan itu runtuh. Kendati demikian, wilayah tersebut memang rawan longsor, gempa bumi, dan banjir.

    (blq/bac)

  • Gerakan Khalistan Dihubung-hubungkan dengan Ketegangan Kanada dan India

    Gerakan Khalistan Dihubung-hubungkan dengan Ketegangan Kanada dan India

    Pembunuhan seorang pria Kanada asal India menimbulkan ketegangan antara perdana menteri Kanada dan pejabat India.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutip sebuah tuduhan “yang dapat dipercaya”, yang menghubungkan agen-agen pemerintah India dengan penembakan terhadap warga negara Kanada yang mendukung gerakan Khalistan.

    Hardeep Singh Nijjar, presiden kuil milik umat Sikh di Kanada, ditembak mati oleh dua pria bersenjata yang mengenakan topeng pada bulan Juni lalu.

    PM Trudeau sudah menyampaikan masalah ini kepada para pejabat tinggi India, termasuk Perdana Menteri Narendra Modi, saat pertemuan KTT G20 baru-baru ini di New Delhi.

    India dengan cepat membantah tuduhan tersebut dengan menyebutnya “tidak masuk akal”.

    Menteri Luar Negeri India mengatakan tuduhan Kanada adalah bentuk pengalihan dari masalah “teroris dan ekstremis Khalistan” yang berlindung di Kanada.

    Ia juga mengatakan India merasa khawatir dengan sejumlah politisi di Kanda yang bersimpati dengan orang-orang seperti ini.

    Sebagai tanggapan atas masalah ini, kedua negara mengusir diplomat dari masing-masing negara.

    Gerakan Khalistan

    Di tengah konflik yang bergejolak ini, mungkin ada yang berpikir: Apa itu gerakan Khalistan?

    Secara sederhana, Khalistan merupakan gerakan di India yang berupaya memerdekakan umat Sikh.

    Namun, pemerintah India menganggap gerakan ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

    Sikhisme adalah agama monoteisme yang berasal dari wilayah Punjab di India di abad ke-15.

    Saat ini mayoritas penduduk di Punjab adalah penganut Sikh.

    Di kalangan umat Sikh, Khalistan artinya Tanah “Khalsa” atau “suci”.

    Gerakan Khalistan mendapat momentumnya pada tahun 1970an dan 1980an, terutama pada masa kepemimpinan Jarnail Singh Bhindranwale, yang mengadvokasi hak Sikh dan otonomi di Punjab.

    Namun, situasi ini berujung pada kekerasan, dengan puncaknya terjadi Operasi Bintang Biru yang terkenal di tahun 1984.

    Operasi Bintang Biru merupakan operasi militer yang digagas pemerintah India untuk mengusir Jarnail dan pasukan bersenjatanya dari Kuil Emas di Amritsar, sebuah situs suci umat Sikh.

    Banyak korban jiwa dalam operasi militer ini, juga kerusakan kuil, sehingga membuat marah umat Sikh di seluruh dunia.

    Beberapa bulan kemudian, perdana menteri India saat itu, Indira Gandhi yang memerintahkan operasi tersebut, dibunuh oleh pengawal Sikh di rumahnya di New Delhi, sehingga memicu kerusuhan yang memakan korban di seluruh India.

    Saat ini, gerakan Khalistan hanya mendapat sedikit dukungan di India, namun masih ada diaspora Sikh di Kanada, yang memiliki populasi Sikh terbesar di luar Punjab, selain juga di Inggris, Australia, dan Amerika yang mendukung gerakan Khalistan.

    Memiliki hubungan dengan Australia

    Kepercayaan Sikh juga sudah berkembang di Australia, khususnya selama 10 tahun terakhir.

    Menurut data statistik, jumlah orang yang berafiliasi dengan kepercayaan Sikh meningkat hampir tiga kali lipat sejak tahun 2011.

    Pada tahun 2021, jumlahnya mencapai 0,8 persen dari penduduk di Australia, atau sekitar 210.400 orang.

    Namun, penting untuk dicatat, meski ada individu dan organisasi Sikh di Australia yang mungkin mendukung Khalistan, tidak semua orang Sikh memiliki perspektif yang sama.

    Gerakan ini masih menjadi isu yang kompleks dan kontroversial dalam komunitas Sikh di Australia.

    Gerakan Khalistan baru-baru ini menjadi topik pembicaraan di Australia dan juga bahan diskusi di antara para pemimpin kedua negara saat bertemu.

    Di Australia, faksi-faksi pro-Khalistan baru-baru ini melakukan serangkaian “referenda” tidak mengikat yang mendukung adanya negara bagian Khalistan di India, menyebabkan bentrokan sengit di Melbourne antara pendukung mereka dan kaum nasionalis India.

    Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa kuil Hindu di Brisbane, Melbourne, dan Sydney dirusak dengan slogan-slogan separatis yang mendukung Sikh, meski pelaku di balik vandalisme masih belum diketahui.

    Selasa kemarin, Australia, yang memantau perselisihan diplomatik antara Kanada dan India, mengatakan pihaknya “sangat prihatin” dengan tuduhan yang dibuat oleh Kanada.

    “Kami menjalin hubungan erat dengan para mitra mengenai perkembangan ini. Kami telah menyampaikan kekhawatiran kami ke tingkat pejabat senior ke India,” ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Penny Wong kepada ABC.

    “Kami memahami laporan-laporan ini akan sangat mengkhawatirkan sebagian komunitas Australia.”

    Tuduhan yang memperburuk hubungan kedua negara

    Brahma Chellaney, seorang profesor di Pusat Penelitian Kebijakan di New Delhi, mengatakan tanpa adanya penangkapan atau dakwaan apa pun yang dilakukan oleh pihak berwenang Kanada, tuduhan PM Trudeau semakin memperburuk hubungan Kanada dan India.

    “Ini adalah krisis diplomatik yang tidak perlu antara New Delhi dan Ottawa,” katanya.

    “Mengapa PM Trudeau hanya melontarkan tuduhan yang mengaitkannya dengan hal ini, padahal ia tahu ini akan mempunyai implikasi serius bagi hubungan India-Kanada?”

    “‘India belum pernah dituduh melakukan pembunuhan di negara-negara Barat … Membunuh para pembangkang di luar negeri adalah hal yang dilakukan oleh rezim otoriter. India adalah negara demokrasi terbesar di dunia.”

    Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Langkah India Usai 2 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Nipah’:

  • Bukit Teletubbies Bromo Terbakar, Polres Probolinggo Tetapkan Manajer Wedding Organizer Asal Lumajang Tersangka

    Bukit Teletubbies Bromo Terbakar, Polres Probolinggo Tetapkan Manajer Wedding Organizer Asal Lumajang Tersangka

    Probolinggo (beritajatim.com) – Seorang manajer wedding organizer asal Lumajang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran bukit Teletubbies di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Bukit Teletubbies merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kawasan TNBTS yang menjadi viral di media sosial karena keindahannya.

    Kasus kebakaran ini terjadi pada Rabu (6/9/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, kebakaran disebabkan oleh kelalaian seorang pengunjung yang menggunakan flare asap saat melakukan foto prewedding di bukit Teletubbies.

    “Salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan. Sehingga menyebabkan percikan api yang kemudian membakar rumput kering di Padang Savana bukit Teletubbies,” AKBP ujar Wisnu, Jumat (8/9/2023).

    Wisnu menambahkan bahwa tersangka adalah Andrrie Prabowo Eka Pradana (41), seorang manajer wedding organizer asal Tompokersan, Lumajang. Ia bersama lima orang lainnya terlibat dalam kegiatan foto prewedding di bukit Teletubbies.

    “Kami mengamankan enam orang yang terlibat dalam kegiatan foto prewedding. Setelah kami periksa, kami menetapkan satu orang sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup,” kata Wisnu.

    Salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh tersangka adalah tidak memiliki Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (SIMAKSI) saat memasuki kawasan TNBTS. SIMAKSI merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pengelola TNBTS untuk mengatur kunjungan wisatawan.

    Didit Sulistyo, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNBTS, menghimbau kepada pelaku jasa wisata dan pengunjung di Kawasan Bromo Tengger Semeru untuk menjaga perilaku mereka dan tidak membawa barang yang dapat menyebabkan kebakaran.

    “Saya harap agar masyarakat yang berkunjung agar selalu menjaga prilaku dan tidak membawa barang yang menyebabkan kebakaran. Bukit Teletubbies merupakan salah satu kawasan konservasi yang harus kita jaga bersama,” sambungnya.

    Supoyo, Sesepuh Suku Tengger, juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan. Dikarenakan hal ini juga dapat menyebabkan kebakaran, terutama di TNBTS, yang merupakan tempat sakral bagi umat beragama Hindu.

    “Ini merupakan tempat sakral bagi warga yang memeluk agama Hindu. Jadi kami mengingatkan agar masyarakat yang berkunjung tidak membuang puntung rokok sembarangan,” kata Supoyo.

    Akibat kelalaiannya, tersangka dijerat dengan Pasal 50 Ayat 3 Huruf d Jo Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan sebagaimana diubah dalam Pasal 50 ayat 2 huruf b Jo Pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU RI nomor 2 tahun 2022 tentang cipta kerja menjadi Undang-Undang dan/atau Pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda hingga Rp 1,5 juta. (ada/ted)

  • Pecah Rusuh Antaretnis di India hingga Jatuh Puluhan Korban Jiwa

    Pecah Rusuh Antaretnis di India hingga Jatuh Puluhan Korban Jiwa

    Awal Mula Bentrok Pecah

    Kerusuhan antaretnis mulai terjadi di Manipur pada Rabu (3/5) pekan lalu, setelah aksi protes yang digelar oleh kelompok etnis minoritas Kuki memicu bentrokan dengan kelompok etnis Meitei yang lebih mayoritas di negara bagian itu.

    Bentrokan itu meluas hingga memicu kerusakan para pada kendaraan-kendaraan dan properti setempat.

    Kelompok etnis Meitei merupakan komunitas mayoritas Hindu yang kebanyakan tinggal di ibu kota Imphal dan menyumbang lebih dari 50 persen penduduk negara bagian Manipur, yang total berpenduduk 3,5 juta jiwa menurut data sensus India tahun 2011.

    Sedangkan kelompok etnis Naga dan Kuki merupakan dua kelompok suku minoritas yang sebagian besar beragama Kristen dan menyumbang sekitar 40 persen penduduk Manipur. Kelompok etnis ini memiliki status ‘Scheduled Tribe’ yang memberikan mereka hak kepemilikan tanah dan perbukitan dan hutan setempat.

    Kebanyakan anggota kelompok etnis ini tinggal di area perbukitan Manipur. Sejumlah anggota kelompok etnis Meitei juga ada yang tinggal di area perbukitan, meskipun kebanyakan tinggal di dataran rendah Manipur.

    Status ‘Scheduled Tribe’ diakui oleh konstitusi dan kelompok etnis maupun suku yang secara resmi untuk memegang status itu menikmati perlindungan tertentu.

    “Ini merupakan tindakan afirmatif untuk memastikan komunitas terpinggirkan terwakili dan memberikan reservasi dan kuota di lembaga pendidikan dan pekerjaan pemerintahan,” jelas seorang jurnalis setempat, Arunabh Saikia, yang meliput wilayah tersebut.

    Awal kerusuhan antaretnis pecah di distrik Churachandpur yang banyak ditinggali anggota kelompok suku Kuki, ketika ada aksi memprotes tututan kelompok Meitei untuk juga ditetapkan berstatus ‘Scheduled Tribe’.

    “Suku-suku meyakini pemberian status ‘Scheduled Tribe’ kepada Meitei akan menjadi pelanggaran hak mereka karena mereka mengklaim sebagai bagian populasi yang terpinggirkan, dan bukan Meitei,” jeas Saikia kepada Al Jazeera.

    Menurut Saikia, kelompok suku Kuki dan suku-suku lainnya meyakini Meitei sudah menjadi komunitas dominan dan ‘mengambil keputusan dalam politik negara bagian’, sehingga tidak bisa diberikan tindak afirmatif itu.

    Saikia menjelaskan bahwa wilayah kesukuan di bagian timur laut India menikmati perlindungan konstitusional tertentu, dan ada kecemasan di antara mereka bahwa dengan status ‘Scheduled Tribe’ berarti Meitei bisa memiliki tanah di area perbukitan.

    (lir/fas)

  • Ulah Pendeta Hindu di India Hasut Pengikut Merebut Ka’bah

    Ulah Pendeta Hindu di India Hasut Pengikut Merebut Ka’bah

    Jakarta

    Seorang pendeta Hindu di India bikin geger dengan pernyataannya terkait umat Islam. Dia menghasut pengikutnya untuk merebut Ka’bah yang ada di Mekah, Arab Saudi.

    Dilansir media online, muslimmirror.com, Rabu (12/4/2023), pendeta Hindu yang kontroversial di India itu bernama Yati Narsinghanand. Dia dikenal sebagai pendeta Hindu yang kerap melontarkan pidato bernada kebencian terhadap umat Muslim dan ajaran Islam.

    Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya. Hindutva Watch yang memantau serangan terhadap kelompok minoritas keagamaan India, mengunggah video pidato Narsinghanand via akun Twitternya.

    Hindutva Watch menyebut Narsinghanand menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Islam saat menghadiri Hindu Jagruti Samelan. Dalam pidatonya itu, Narsinghanand menyerukan pengikutnya untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim.

    Dia menghasut mereka untuk merebut ‘Mekah, tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev’ berada.

    Heboh pendeta Hindu di India, Yati Narsinghanand Saraswati, memerintahkan jemaahnya agar menyerang Makkah dan merebut Kakbah. Foto: Istimewa

    “Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah … Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana,” ucap Narsinghanand dalam pidatonya.

    “Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka’bah), tidak ada kekuatan di Bumi yang bisa mengalahkan Islam,” cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.

    Laporan muslimmirror.com juga menyebut sejumlah pejabat Partai Bharata Janata (BJP) yang berkuasa di India memiliki hubungan dekat dengan Narsinghanand. Para pejabat BJP di India itu secara aktif mempromosikan dan mendukung Narsinghanand.

    Salah satu pejabat BJP juga pernah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mencapai tujuan Narsinghanand, yakni ‘menghapus Islam dan umat Muslim dari muka Bumi ini’.

    Pidato kebencian yang disampaikan Narsinghanand itu bukanlah yang pertama kali. Tahun lalu, Narsinghanand bersama sejumlah penyebar kebencian sempat ditangkap pihak berwenang karena menyampaikan pidato kebencian dalam acara Hindu Mahapanchayat.

    Pidatonya saat itu menyatakan ’50 persen umat Hindu akan berpindah agama’ dalam waktu 20 tahun jika seorang Muslim menjadi Perdana Menteri (PM) di India.

    (haf/haf)