agama: Hindu

  • Wamen Isyana Ungkap 15,5 Juta Remaja Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental Setara 34,9 Persen Total Remaja di Indonesia

    Wamen Isyana Ungkap 15,5 Juta Remaja Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental Setara 34,9 Persen Total Remaja di Indonesia

    JAKARTA – Berdasarkan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey pada tahun 2024, didapati bahwa sebanyak 15.5 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, yang setara dengan sekitar 34,9% dari total remaja di Indonesia, tentu saja isu ini menjadi perhatian bersama.

    Hal itu diungkap, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SE saat dirinya membuka acara Simposium dan Konsolidasi Nasional Pemimpin Muda Hindu yang diselenggarakan oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) bertempat di Pusdiklat Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat/14/02/2025.

    “Generasi muda Hindu perlu menyadari isu dan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini yang semakin kompleks, ditambah salah satunya adalah isu kesehatan mental di kalangan remaja,” ucap Isyana.

    Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, generasi muda Hindu perlu menyatukan gerakan untuk menyelesaikan persoalan umat Hindu mulai sektor pendidikan berkaitan dengan ketersediaan guru agama Hindu; penguatan lembaga pendidikan Hindu, kemudian dalam sektor ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan umat Hindu, dan sosial-budaya berkaitan konflik agrarian dan konversi agama.

    Selain itu, Wamen Isyana juga mengungkapkan, Saat ini semakin banyak kalangan muda yang takut dengan pernikahan, sehingga enggan untuk menikah. Tidak hanya itu, angka childfree pada kalangan muda saat ini juga semakin bertambah. BPS melalui Susenas tahun 2022 melaporkan bahwa sekitar 8.2% atau 72.000 perempuan memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree.

    “Hal ini tentu saja isu ini menjadi keprihatinan kita bersama, mengingat Indonesia adalah negara yang besar dan penduduk merupakan modal dasar dari pembangunan itu sendiri”, imbuh Wamen Isyana. Dirinya kemudian menambahkan, “Kementerian kami mewadahi juga komunitas remaja yang sudah berjalan dengan baik selama berpuluh tahun melalui program Generasi Berencana (GenRe) yang saat ini ada mulai tingkat desa sampai Nasional, bahkan Ketua Umum forum GenRe Nasional sendiri adalah salah satu dari Pemuda Hindu kita (I Putu Arya), yang patut kita apresiasi bahwa Pemuda Hindu juga bisa berprestasi dan memimpin remaja GenRe di seluruh Indonesia. Dengan GenRe kita menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, melalui jenjang pendidikan terencana, berkarir dalam pekerjaan serta menikah dengan penuh perencanaan sehingga dapat membentuk keluarga berkualitas”, tambahnya.

    Di akhir generasi muda Hindu, menjadi krusial dalam memanfaatkan Bonus Demografi menyongsong Indonesia Emas 2045. Peran generasi muda, peran pemimpin-pemimpin muda amat dibutuhkan. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin muda Hindu yang cerdas, berbsambutannya Wamen Isyana berpesan bahwa, Penguatan Karakter Generasi Muda, termasuk udi pekerti luhur, mau bekerja keras dan tentunya berkomitmen tinggi untuk mendorong produktivitas bangsa Indonesia. Pemimpin-pemimpin muda Hindu, dengan semangat Dharma yang kita pegang teguh, memiliki peran penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

  • Kejepit Kerumunan Peziarah di New Delhi, 18 Tewas – Halaman all

    Kejepit Kerumunan Peziarah di New Delhi, 18 Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya 18 orang, termasuk 10 wanita dan 3 anak-anak, tewas dalam insiden tragis yang terjadi di Stasiun Kereta Api New Delhi pada Sabtu malam, 15 Februari 2025.

    Insiden ini terjadi saat ribuan peziarah Hindu berusaha naik kereta untuk menghadiri festival keagamaan tahunan, Mahakumbh Mela.

    Kronologi Kejadian

    Kerumunan besar terjadi di dua peron stasiun sekitar pukul 8 malam waktu setempat (14:30 GMT).

    Para peziarah sedang menunggu kereta menuju kota Prayagraj, yang berjarak 624 kilometer dari New Delhi, tempat festival keagamaan terbesar dalam kalender Hindu tersebut diadakan.

    Kepala Menteri Delhi, Atishi, awalnya melaporkan bahwa 15 orang tewas, namun Press Trust of India kemudian memperbarui jumlah korban menjadi 18 orang.

    Upaya Penanganan

    Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, mengungkapkan bahwa empat kereta tambahan telah dikerahkan untuk mengatasi lonjakan penumpang yang tiba-tiba.

    Sebuah penyelidikan juga telah diperintahkan untuk mencari tahu penyebab kerumunan yang mematikan ini.

    Menurut saksi mata, kerumunan sangat padat di peron. “Orang-orang berlarian melintasi peron dan situasi menjadi kacau, menyebabkan orang-orang saling terjatuh,” ungkap seorang pria yang menyaksikan kejadian tersebut.

    Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan bagaimana orang-orang berusaha masuk ke dalam gerbong kereta yang sudah sangat penuh.

    Media lokal, Times of India, melaporkan bahwa lonjakan massa ini dipicu oleh keterlambatan dua kereta, yang menyebabkan semakin banyak orang menunggu di peron.

    Konteks Festival Mahakumbh Mela

    Festival Mahakumbh Mela adalah acara keagamaan yang sangat penting bagi umat Hindu.

    Sejak dimulai pada Januari, sekitar 500 juta orang telah mengunjungi festival ini.

    Namun, kerumunan besar pada acara seperti ini sering kali berisiko menyebabkan kecelakaan.

    Bulan lalu, setidaknya 30 orang tewas dalam desakan di Mahakumbh Mela, dan pada 2013, lebih dari 36 orang tewas tertimpa reruntuhan bangunan saat festival yang sama diadakan di Prayagraj.

    Pada 1954, lebih dari 400 orang tewas akibat terinjak-injak atau tenggelam dalam kerumunan festival.

    Kejadian terbaru ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan dalam mengelola kerumunan besar, terutama pada acara-acara besar keagamaan seperti Mahakumbh Mela.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kejepit Kerumunan Peziarah di New Delhi, 18 Tewas – Halaman all

    3 Anak dan 10 Wanita Tewas Kejepit Kerumunan Peziarah yang Padati Peron Stasiun Kereta Api New Delhi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya 18 orang, termasuk 10 wanita dan 3 anak-anak, tewas dalam sebuah kerumunan besar di Stasiun Kereta Api New Delhi, India, pada Sabtu (15/2/2025) malam.

    Insiden terjadi saat ribuan peziarah Hindu berusaha naik kereta untuk menghadiri festival keagamaan tahunan Mahakumbh Mela, Al Jazeera melaporkan.

    Kerumunan besar ini, terjadi di dua peron di stasiun sekitar pukul 8 malam waktu setempat (14:30 GMT).

    Para peziarah tersebut, sedang menunggu kereta yang akan membawa mereka menuju kota Prayagraj, tempat festival keagamaan terbesar dalam kalender agama Hindu itu diadakan.

    Festival Mahakumbh Mela menarik jutaan orang setiap tahunnya.

    Lokasinya berjarak sekitar 624 kilometer dari ibu kota India, New Delhi, titik pemberangkatan bagi sebagian besar peserta.

    Kepala Menteri Delhi, Atishi, melaporkan awalnya bahwa 15 orang tewas dalam kerumunan tersebut.

    Press Trust of India kemudian memperbarui jumlah korban tewas menjadi 18 orang.

    Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, menyatakan bahwa empat kereta tambahan telah dikerahkan untuk mengangkut lonjakan penumpang yang terjadi secara tiba-tiba di stasiun tersebut.

    Sebuah penyelidikan juga telah diperintahkan untuk mencari tahu apa yang salah.

    Menurut saksi mata, kerumunan sangat padat di peron.

    “Orang-orang berlarian melintasi peron, dan situasi menjadi kacau, menyebabkan orang-orang saling terjatuh,” kata seorang pria yang menyaksikan kejadian tersebut.

    Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagaimana orang-orang mencoba masuk ke dalam gerbong kereta yang sudah sangat penuh.

    Media lokal, Times of India, melaporkan bahwa lonjakan massa ini dipicu oleh keterlambatan dua kereta.

    Hal ini menyebabkan semakin banyak orang menunggu di peron.

    Ketika kereta yang baru tiba, orang-orang bergegas menaikinya, menyebabkan kerumunan semakin tidak terkendali.

    Beberapa penumpang dilaporkan pingsan, dan rumor tentang adanya penyerbuan menyebabkan kepanikan lebih lanjut.

    Festival Mahakumbh Mela adalah acara keagamaan yang sangat penting bagi umat Hindu.

    Sejak dimulai pada Januari, sekitar 500 juta orang telah mengunjungi festival ini.

    Kerumunan besar yang terjadi pada acara seperti ini sering kali berisiko menyebabkan kecelakaan.

    Bulan lalu, setidaknya 30 orang tewas dalam sebuah desakan di Mahakumbh Mela, saat jutaan umat Hindu berkumpul untuk mandi di air sungai suci.

    Selain itu, pada 2013, lebih dari 36 orang tewas tertimpa reruntuhan bangunan saat festival yang sama diadakan di Prayagraj.

    Pada 1954, lebih dari 400 orang tewas karena terinjak-injak atau tenggelam dalam kerumunan festival.

    Sistem kereta api India, yang merupakan jaringan kereta api terbesar keempat di dunia, juga telah mengalami beberapa kecelakaan serius dalam dua tahun terakhir.

    Salah satunya adalah tabrakan kereta pada 2023 yang menewaskan sedikitnya 288 orang.

    Situasi ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan dalam mengelola kerumunan besar, terutama pada acara-acara besar keagamaan seperti Mahakumbh Mela.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 15 Orang Tewas Desak-desakan untuk Naik Kereta ke Festival Agama di India

    15 Orang Tewas Desak-desakan untuk Naik Kereta ke Festival Agama di India

    New Delhi

    Sebanyak 15 orang tewas dalam aksi berdesak-desakan di stasiun kereta api di New Delhi, India. Kerumunan ini terjadi akibat orang berebut untuk mengejar kereta ke festival keagamaan Kumbh Mela.

    Dilansir AFP, Minggu (16/2/2025), Kumbh Mela menarik puluhan juta umat Hindu setiap 12 tahun ke kota utara Prayagraj. Kegiatan ini memiliki sejarah bencana yang berkaitan dengan kerumunan — termasuk satu bulan lalu, ketika sedikitnya 30 orang tewas dalam aksi berdesak-desakan di pertemuan suci sungai Gangga, Yamuna, dan sungai Saraswati.

    Kerumunan di stasiun kereta api di New Delhi tampak mulai terjadi pada hari Sabtu (15/2) saat kerumunan orang berjuang untuk naik kereta api untuk acara yang sedang berlangsung. Acara akan berakhir pada tanggal 26 Februari.

    “Saya dapat mengonfirmasi 15 kematian di rumah sakit. Mereka tidak mengalami luka terbuka. Sebagian besar (kemungkinan besar meninggal karena) hipoksia atau mungkin beberapa luka tumpul tetapi itu hanya akan dikonfirmasi setelah otopsi,” kata wakil kepala medis Rumah Sakit Lok Nayak di New Delhi, Dr. Ritu Saxena, kepada AFP.

    Dia melaporkan belasan orang lainnya terluka akibat berdesak-desakan. Para korban disebut mengalami cidera tulang.

    “Ada juga 11 orang lainnya yang terluka. Sebagian besar dari mereka stabil dan mengalami cedera ortopedi,” katanya.

    Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan dia sangat sedih dengan hilangnya nyawa karena berdesak-desakan di stasiun kereta api New Delhi.

    “Di saat duka ini, saya turut berduka pada keluarga yang ditinggalkan. Berdoa agar yang terluka segera pulih,” kata Singh dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Gubernur ibu kota, Vinai Kumar Saxena, mengatakan personel manajemen bencana telah diperintahkan untuk dikerahkan dan semua rumah sakit siap untuk menangani keadaan darurat terkait.

    Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengatakan kereta khusus tambahan sedang dioperasikan dari New Delhi untuk membersihkan arus umat yang membludak.

    Kumbh Mela yang berlangsung selama enam minggu merupakan tonggak sejarah terbesar dalam kalender keagamaan Hindu, dan para pejabat mengatakan sekitar 500 juta umat telah mengunjungi festival tersebut sejak dimulai bulan lalu.

    Lebih dari 400 orang meninggal setelah terinjak-injak dalam satu hari festival pada tahun 1954, salah satu jumlah korban terbesar dalam bencana yang berhubungan dengan keramaian di seluruh dunia.

    Sebanyak 36 orang lainnya tewas tertimpa reruntuhan pada tahun 2013, saat terakhir festival tersebut diadakan di Prayagraj.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pj Bupati Nganjuk Teken Penetapan Candi Ngetos dan Candi Lor Jadi Cagar Budaya

    Pj Bupati Nganjuk Teken Penetapan Candi Ngetos dan Candi Lor Jadi Cagar Budaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

    TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK – Candi Ngetos dan Candi Lor di Kabupaten Nganjuk akhirnya resmi ditetapkan menjadi cagar budaya. 

    Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 100.3.3.2/79/K/411.013/2025 dan 100.3.3.2/80/K/411.013/2025 yang dikeluarkan Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, pada Kamis (13/2/2025). 

    Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Nganjuk, R Yuli Kuntadi mengatakan penetapan candi Ngetos dan Candi Lor sebagai struktur cagar budaya ini berdasarkan rekomendasi TACB. 

    Pihaknya menyerahkan rekomendasi itu ke Disporabudpar akhir Desember 2024.

    Di sisi lain, proses rekomendasi Candi Lor dan Candi Ngetos telah melalui kajian dan penelitian yang cukup panjang. 

    “Oleh karenanya, kami penuh keyakinan untuk merekomendasikan kepada Pj Bupati Nganjuk agar ditetapkan sebagai struktur cagar budaya. Alhamdulillah, penetapan telah disetujui dan diteken Pj Bupati,” katanya, Sabtu (15/2/2025). 

    Atas keluarnya keputusan ini, Anggota TACB Kabupaten Nganjuk, Usman Hadi memberikan apresiasi. 

    Menurutnya pula, penetapan cagar budaya ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.

    Berdasar catatan, sebelumnya, Kabupaten Nganjuk hanya memiliki satu cagar budaya, yakni Masjid Al-Mubarok. 

    Masjid Al-Mubarok ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya oleh Gubernur Jawa Timur pada 2016.

    “Hal ini menjadi penetapan cagar budaya pertama yang dilakukan Pemkab Nganjuk. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, Disporabudpar, DPRD Nganjuk, dan seluruh stakeholder yang turut membantu proses penetapan cagar budaya dua candi ini,” paparnya. 

    Usman menjelaskan, Candi Ngetos dan Candi Lor memang sudah seharusnya ditetapkan menjadi cagar budaya.

    Karena keduanya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan di daerah.

    Ditambah lagi, sebagian sejarawan berpendapat Candi Ngetos merupakan candi pendharmaan abu Raja Hayam Wuruk. 

    Kendati demikian, berkaitan dengan hal itu perlu penelitian lebih lanjut.

    Informasi lain, candi yang berlokasi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ini merupakan bangunan suci umat Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-XV, atau pada era Hayam Wuruk saat memerintah Kerajaan Majapahit. 

    Untuk Candi Lor erat kaitannya dengan peringatan Hari Jadi Nganjuk. 

    Prasasti Anjuk Ladang bertanggal 10 April 937 Masehi yang ditemukan di sekitar candi hingga sekarang dipakai untuk memperingati hari jadi daerah.

    Candi yang berada di Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini adalah tempat peribadatan umat Hindu yang dibangun oleh Mpu Sindok, raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Timur pada tahun 937 Masehi. 

    “Sudah seharusnya Candi Ngetos dan Candi Lor ditetapkan jadi cagar budaya,” tutupnya

  • 5 Masjid Bersejarah di Indonesia, Cocok untuk Wisata Religi Jelang Ramadan

    5 Masjid Bersejarah di Indonesia, Cocok untuk Wisata Religi Jelang Ramadan

    3. Masjid Istiqlal, Jakarta

    Masjid Istiqlal berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban.

    Masjid Istiqlal ditopang dengan 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiulawal. Bangunan masjid ini terdiri dari lima lantai, yakni empat lantai balkon dan satu lantai dasar.

    Bukan tanpa alasan, lima lantai tersebut melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila. Pada bagian luar masjid terdapat menara setinggi 6.666 centimeter yang melambangkan keseluruhan jumlah ayat Al-Qur’an.

    4. Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah

    Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus dan sudah ada sejak 1549 Masehi. Masjid ini memiliki bangunan arsitektur yang unik.

    Umumnya, menara masjid mengadopsi gaya menara masjid khas Turki Usmani. Namun, berbeda dengan menara masjid ini yang justru mengadopsi bentuk candi dalam agama Hindu.

    Bentuk arsitektur tersebut membuktikan bahwa terdapat akulturasi yang begitu kental. Adapun atap masjid dibuat tumpang dengan jumlah ganjil.

    5. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh

    Masjid Raya Baiturrahman berada di Jalan Moh. Jam No.1, Kampung Baru, Baiturrahman, Banda Aceh. Bangunan masjid ini dirancang oleh seorang kapten angkatan darat Belanda, Gerrit van Bruins.

    Ciri khas arsitekturnya terletak pada pintu masuk berbentuk besar. Pintu ini juga mendapatkan sentuhan unsur gigantik.

    Terdapat banyak ornamen pada pintu dengan aksen yang bercelah-celah. Masjid Raya Baiturrahman juga memiliki kolom dari beton berwarna putih yang memiliki filosofi kebersihan atau kesucian pada masjid.

    Penulis: Resla

  • Ratusan Driver Gojek Umat Hindu Ikut Ritual Suci Tirta Yatra

    Ratusan Driver Gojek Umat Hindu Ikut Ritual Suci Tirta Yatra

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan on-demand services, Gojek, memfasilitasi ratusan mitra driver di Bali untuk melaksanakan ritual suci Tirta Yatra pada Rabu (12/2/2025), ke Pura Agung Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang di Kabupaten Karangasem, Bali Timur. Langkah ini sebagai dukungan Gojek terhadap keberlanjutan nilai-nilai spiritual dan budaya di kalangan mitra driver, khususnya semeton Bali.

    Selain itu, upaya ini juga bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian budaya dan tradisi di Pulau Dewata.

    Tirta Yatra merupakan ritual suci bagi umat Hindu di Bali yang bertujuan untuk mensucikan diri secara lahir dan batin melalui perjalanan ke tempat suci. Lewat kegiatan ini, Gojek memastikan para mitra driver dapat menjalankan kegiatan keagamaan dengan nyaman dan aman tanpa mengganggu aktivitas mereka sehari-hari dan penyediaan layanan untuk para pengguna.

    Head of Corporate Affairs Gojek Wilayah Jatim, Bali, Nusra, I Gde Armyn Gita, mengatakan kegiatan ini juga merupakan wujud toleransi antar umat beragama di Bali. Di mana ketika sebagian mitra menjalankan kewajiban ibadahnya, sebagian mitra menyediakan layanan bagi para pengguna.

    Dia menambahkan dukungan ini juga menegaskan peran Gojek sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi sekaligus mitra yang peduli terhadap kesejahteraan spiritual para mitra driver.Dia berharap inisiatif ini dapat memperkuat kebersamaan dan kerukunan di antara para mitra driver sekaligus menjaga harmoni antara modernitas dan tradisi di Bali.

    “Gojek berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan transportasi yang andal, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan para mitra driver, termasuk dalam mendukung mereka menjalankan tradisi dan kegiatan keagamaan seperti Tirta Yatra,” kata I Gde Armyn dalam keterangan resmi, Jumat (13/2/2025).

    Menurut I Gde Armyn, perusahaan percaya bahwa kesejahteraan mitra mencakup aspek spiritual, sosial, dan budaya. Dengan dukungan ini, perusahaan berharap mitra dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tetap merasa dihargai sebagai bagian penting dari ekosistem Gojek.

    Dukungan Gojek terhadap kegiatan Tirta Yatra ini mendapatkan apresiasi positif dari mitra driver.Salah satunya Ketua Komunitas Generasi Gojek Gianyar (3G) Wayan Astawa.

    “Saya senang karena hari ini Gojek membantu semeton Bali me-Tirta Yatra. Hari ini adalah contoh yang baik, karena di saat mitra semeton Bali fokus beribadah, kami tidak perlu khawatir karena ada teman-teman lain yang masih onbid melayani masyarakat,” kata dia.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Gojek yang memfasilitasi mitra driver sekaligus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian adat Bali. Semoga kegiatan ini semakin menguatkan kedekatan Gojek dengan budaya dan masyarakat Bali,” tambah dia.

    (rah/rah)

  • Jaga Tradisi-Budaya, Ratusan Driver Gojek Ikut Ritual Suci Tirta Yatra

    Jaga Tradisi-Budaya, Ratusan Driver Gojek Ikut Ritual Suci Tirta Yatra

    Bisnis.com, DENPASAR – Lini bisnis On-Demand Services PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yakni Gojek memfasilitasi ratusan mitra driver di Bali untuk melaksanakan ritual suci Tirta Yatra ke Pura Agung Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang di Kabupaten Karangasem, Bali Timur, Rabu (12/2/2025).

    Upaya ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian budaya dan tradisi di Pulau Dewata, sekaligus bentuk nyata dukungan Gojek terhadap keberlanjutan nilai-nilai spiritual di kalangan mitra driver, khususnya semeton Bali.

    Tirta Yatra merupakan ritual suci bagi umat Hindu di Bali yang bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin melalui perjalanan ke tempat suci.

    Melalui kegiatan ini, Gojek memastikan para mitra driver dapat menjalankan kegiatan keagamaan dengan nyaman dan aman tanpa mengganggu aktivitas mereka sehari-hari dan juga penyediaan layanan untuk para pengguna.

    Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata toleransi antar umat beragama di Bali di mana ketika sebagian mitra umat Hindu menjalankan kewajiban ibadahnya, sebagian mitra yang lain mengisi peran untuk terus menyediakan layanan bagi para pengguna. Sinergi dan toleransi ini penting untuk mewujudkan Bali sebagai miniatur Indonesia dan simbol keramahtamahan bangsa.

    Dukungan ini juga menegaskan peran Gojek bukan hanya sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, tetapi juga sebagai mitra yang peduli terhadap kesejahteraan spiritual para mitra driver.

    Gojek berharap inisiatif ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kerukunan di antara para mitra driver, sekaligus menjaga harmoni antara modernitas dan tradisi di Bali.

    “Gojek berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan transportasi yang andal, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan para mitra driver, termasuk dalam mendukung mereka menjalankan tradisi dan kegiatan keagamaan seperti Tirta Yatra,” kata I Gde Armyn Gita, Head of Corporate Affairs Gojek Wilayah Jatim, Bali, Nusra, dalam keterangan resmi, Kamis (13/2).

    I Gde Armyn mengatakan perusahaan percaya bahwa kesejahteraan mitra mencakup aspek spiritual, sosial, dan budaya. Dengan dukungan ini, perusahaan berharap mitra dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tetap merasa dihargai sebagai bagian penting dari ekosistem Gojek.

    Dukungan Gojek terhadap kegiatan Tirta Yatra ini mendapatkan apresiasi positif dari mitra driver.

    “Saya senang karena hari ini Gojek membantu semeton Bali me-Tirta Yatra. Hari ini adalah contoh yang baik, karena di saat mitra semeton Bali fokus beribadah, kami tidak perlu khawatir karena ada teman-teman lain yang masih onbid melayani masyarakat,” kata I Wayan Astawa Ketua Komunitas Generasi Gojek Gianyar (3G).

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Gojek yang memfasilitasi mitra driver dan sekaligus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian adat Bali. Semoga kegiatan ini semakin menguatkan kedekatan Gojek dengan budaya dan masyarakat Bali,” katanya.

    Gde Armyn mengatakan Gojek percaya kesejahteraan mitra driver mencakup berbagai dimensi, termasuk dukungan terhadap pelaksanaan tradisi yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mitra driver Gojek di Bali.

  • Kepala Daerah Dilantik 20 Februari 2025, Ini Bunyi Sumpah/Janji yang Harus Diucapkan

    Kepala Daerah Dilantik 20 Februari 2025, Ini Bunyi Sumpah/Janji yang Harus Diucapkan

    loading…

    JAKARTA – Para kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025. Pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto di ibu kota negara, yakni Jakarta.

    Kepastian tanggal pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 tersebut diketahui dari Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pelantikan Kepala Daerah. Perpres tersebut mengubah Perpres Nomor 16 Tahun 2016.

    Dalam perpres tersebut, pelantikan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada Kamis, 20 Februari 2025. Aturan tersebut tercantum dalam Pasal 22A.

    Ketentuan Pasal 22A diubah sehingga berikut:

    Pasal 22A
    (1) Pelantikan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota hasil pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak tahun 2024 dilaksanakan secara serentak oleh Presiden pada tanggal 20 Februari 2025 dalam hal:
    a. tidak terdapat perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak tahun 2024 di Mahkamah Konstitusi; dan
    b. terhadap perkara perselisihan hasil kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak tahun 2024 yang tidak dilanjutkan pada sidang berikutnya sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 4 Februari 2025 dan 5 Februari 2025.

    Selain mengatur tentang waktu pelantikan kepala daerah, perpres tersebut juga mencantumkan sumpah/janji jabatan yang harus diucapkan para kepala daerah saat pelantikan. Berikut ini ketentuannya:

    Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

    Pasal 7
    (1) Pengucapan sumpah/janji jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sesuai agama yang dianut diawali dengan kata-kata sebagai berikut:
    a. bagi penganut agama Islam “Demi Allah, saya bersumpah”;
    b. bagi penganut agama Kristen/Katolik “Saya berjanjf dan diakhiri “Semoga Tuhan menolong saya”;
    c. bagi penganut agama Hindu “Om Atah Paramawisesa, saya bersumpah
    d. bagi penganut agama Buddha “Demi Sang Hyang Adi Buddha, saya berjanji”;
    e. bagi penganut agama Konghucu “Ke hadirat Tiandi tempat yang Maha Tinggi dengan bimbingan rohani Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah, saya bersumpah”.

    (2) Sumpah/janji jabatan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

    “Saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubemur dan wakil gubemur/bupati dan wakil bupati/wali kota dan wakil wali kota dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.”

    Demikian informasi tentang sumpah/janji jabatan yang harus diucapkan kepala daerah saat dilantik. Semoga artikel ini bermanfaat.

    (zik)

  • Pemuda Katolik kawal pejabat KWI sambangi pemuda lintas agama

    Pemuda Katolik kawal pejabat KWI sambangi pemuda lintas agama

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Pusat Pemuda Katolik mendampingi Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Aloys Budi Purnomo Pr berkunjung ke sejumlah sekretariat pemuda lintas agama pada Rabu (12/2).

    “Kami pengurus Pemuda Katolik tentu menyambut baik kegiatan dari Ayahanda kami Romo Budi dalam rangka merekatkan kembali tali persaudaraan lintas iman yang telah lama terjalin,” kata Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

    Pada kunjungan pertama, kata dia, Romo Budi menyambangi Sekretariat PP Pemuda Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat.

    Rombongan disambut dengan hangat oleh Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla dan dilanjutkan dengan santap siang hidangan Coto Makassar dan Es Pisang Ijo.

    Dzulfikar mengapresiasi kedatangan rombongan dan memastikan silaturahmi aktivis lintas iman, terutama para pemuda di Indonesia jadi prioritas utama.

    “Sebagai aktivis lintas iman tugas kita mengirimkan pesan perdamaian sampai ke masyarakat, kabar-kabar tentang perdamaian itu begitu penting, tidak ada kemajuan tanpa perdamaian. Kita berharap dengan orang tua kita yang ada di KWI, Muhammadiyah, dan NU dapat memberikan dukungan,” kata Dzulfikar.

    Setelah itu, rombongan menyambangi ke Sekretariat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan disambut Ketua Umum Sahat Sinurat.

    “Ya kami sangat senang GAMKI bisa dikunjungi Romo Budi bersama teman-teman Pemuda Katolik untuk bisa berdiskusi tentang bagaimana kerjasama yang bisa dibangun ke depan komitmen kebangsaan kita untuk bahu- membahu menjaga perdamaian di Indonesia,” kata Sahat Sinurat.

    Usai berdiskusi kurang lebih 2,5 jam, rombongan bergegas ke Sekretariat Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia di kawasan Setiabudi, Jakarta selatan pada sore harinya.

    Ketua Umum Peradah Indonesia I Gede Ariawan menyambut hangat Romo Budi dan rombongan.

    “Ya inilah sekretariat perjuangan kami teman-teman Peradah, Romo. Segala ide dan masukkan ya kami bicarakan di sini,” kata Gede Ariawan.

    Pemberhentian terakhir, rombongan menyambangi Sekretariat GP Ansor yang berada di Jakarta Pusat pada malam hari.

    Romo Budi sudah terbiasa berdiskusi dengan rekan-rekan GP Ansor dan NU kala bertugas di Keuskupan Agung Semarang (KAS).

    Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan ini menjadi puncak kebahagiaan, puncak persaudaraan, dan puncak persahabatan.

    Gus Addin pun mengapresiasi kunjungan dari Romo Budi demi menjaga hubungan antar lintas agama di Indonesia.

    “Karena memang bakal ada terus kegiatan, bukan hanya soal agama, tapi bisa melebarkan persaudaraan dalam bentuk kegiatan olahraga, peningkatan sumber daya manusia dan bisnis,” ujarnya.

    Sehingga, jika negara ini toleransinya sangat tinggi, maka akan mengalami kemajuan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Dalam pertemuan itu, Romo Budi menekankan persahabatan antar umat beragama demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena cinta terhadap tanah air menjadi iman bagi seluruh agama di Indonesia.

    “Islam dan Katolik sama dalam perjuangan itu, 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia,” kata Romo Budi.

    Turut hadir dalam roadshow kali ini, Sekretaris Jenderal Pemuda Katolik, Lorensius Purba, Wakil Ketua Umum Freddy Simamora, Bondan, Ketua Bidang OKP & Antar Lembaga, Ignatius Arie T, Wabendum Fika Anggi, Kabid Kaderisasi Yusti Wuarmanuk, Ketua Bidang Moderasi Beragama & Hubungan Masyarakat Katolik, Santi Manurung, dan Wasekjen Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum, Cindy Refra.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025