agama: Hindu

  • Dishub Bali prediksi puncak arus mudik tepat sebelum Nyepi

    Dishub Bali prediksi puncak arus mudik tepat sebelum Nyepi

    Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi

    Denpasar (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memprediksi puncak arus mudik atau arus keberangkatan dari Bali di momen Lebaran 2025 akan berlangsung sehari sebelum Hari Suci Nyepi Caka 1947.

    “Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana.

    Ia di Denpasar, Selasa, menyampaikan untuk tahun ini lalu lintas arus mudik akan dimulai sejak Senin, 24 Maret 2025, sehingga Dishub Bali berharap pemudik dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

    “Tapi harapan kami sebelum tanggal 28 itu pemudik sudah tidak padat lagi karena tanggal 28 Pengrupukan tentu Umat Hindu persiapan melaksanakan upacara Nyepi,” ujarnya.

    Pada momentum libur Lebaran 2025 ini Sutaryana juga telah memprediksi lalu lintas orang dan kendaraan yang keluar masuk Bali, dimana perhitungannya menunjukkan ada kenaikan jumlah dibanding tahun lalu.

    Pemprov Bali menghitung jika tahun 2023 sebanyak 1.069.825 orang masuk Bali, tahun 2024 1.100.645, maka tahun jnj diperkirakan kedatangan orang ke Bali naik 2,88 persen menjadi 1.131.465 orang.

    Untuk arus keluar, tahun 2023 sebanyak 1.135.603 orang keluar dari Bali, tahun 2024 1.235.355 orang, dan tahun ini diprediksi 8,78 orang meninggalkan Bali atau sebanyak 1.335.107 orang.

    Berdasarkan tren data 3 tahun terakhir, setiap tahun meningkat, jadi kami prediksi (tahun ini) meningkat, di samping itu juga bertepatan dengan Hari Suci Nyepi pada 29 Maret ini, perkiraan penumpang dan kendaraan yang akan keluar meningkat,” kata Sutaryana.

    Untuk kendaraan, mereka menghitung turut terjadi lonjakan, yaitu untuk kendaraan masuk pada Lebaran 2023 sebanyak 141.654 kendaraan, pada Lebaran 2024 143.827 kendaraan, dan tahun ini naik 1,53 persen menjadi 146.000 unit.

    Kendaraan yang meninggalkan Bali diprediksi akan lebih banyak lagi, yaitu dati tahun 2023 sebanyak 179.442 kendaraan, 2024 202.017 kendaraan, dan tahun ini meningkat 12,58 persen menjadi 224.592 kendaraan akan keluar Bali.

    Oleh sebab itu tak hanya di puncak arus mudik, Sutaryana menjamin personel Dishub Bali bertugas secara bergilir dibantu kabupaten/kota dan kepolisian dalam mengantisipasi kemacetan sepanjang momen angkutan lebaran tahun ini.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota DPD RI Dorong Pengembangan Sekolah Widyalaya

    Anggota DPD RI Dorong Pengembangan Sekolah Widyalaya

    JAKARTA – Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mendorong pengembangan lebih banyak lagi pendidikan berbasis Hindu atau sekolah widyalaya.

    Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Bali, Sabtu, mengatakan sekolah widyalaya penting dikembangkan karena memiliki empat tujuan baik yaitu Sidhi atau kecerdasan, Sidha (keterampilan), Sudha (kejujuran), dan Sadhu (kebijaksanaan).

    “Saya mengadvokasi antara Bimas Hindu Kementerian Agama dan pemerintah daerah agar sekolah widyalaya yang berbasis agama dan budaya ini disosialisasikan dan terwujud, karena pengeksekusi kan daerah dan yang punya kewenangan kementerian,” kata dia.

    Menurut dia, saat ini sekolah widyalaya di Indonesia menampung 3.698 siswa aktif di 120 satuan pendidikan mulai dari TK hingga SMA/SMK.

    Rai Mantra kemudian mengajak sekolah lainnya seperti swasta mendaftar menjadi sekolah widyalaya sebab tidak ada kurikulum yang berbeda antara sekolah berbasis agama dan budaya dengan pendidikan formal lainnya.

    “Justru nilai tambah didapat mengingat sekolah berbasis agama umumnya mendapat materi pembelajaran keterampilan lebih disertai ilmu nilai-nilai agama yang baik di era moderen saat ini,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa semua berorientasi pada sumber daya manusia baik, SDM yang memiliki keterampilan dan perilaku atau akhlak yang baik.

    “Sehingga sekolah berbasis agama dan budaya sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan kebutuhan modal manusia,” ujar Anggota Komite III DPD RI tersebut.

  • Apa Itu Asta Protas, Menag: Isinya Program Kemenag Berdampak

    Apa Itu Asta Protas, Menag: Isinya Program Kemenag Berdampak

    loading…

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak atau delapan program prioritas Kemenag berdampak. Menag Nasaruddin mengungkapkan program-progam yang terpilih ini merupakan langkah konkret Kemenag untuk menyelesaikan Asta Cita serta 17 program prioritas yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

    “Asta Protas ini berisi delapan program besar, yang outputnya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta berkontribusi terhadap penyelesaian Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden dan Wapres. Ini insyaAllah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029,” tutur Menag Nasaruddin saat mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Baca Juga: Pendaftaran Bantuan untuk masjid dan Musala 2025 Dibuka, Begini Caranya

    Delapan program prioriitas Kemenag, meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola.

    1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan

    Ada lima hal penting yang dilakukan, antara lain adalah upaya peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah terus dilakukan, diiringi penguatan pembinaan umat.

    “Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan,” sebut Menag

    “Kita akan lakukan pengembangan dan insersi kurikukum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan di lembaga pendidikan dan kediklatan binaan Kemenag,” sambungnya.

    2. Penguatan Ekologi

    Krisis iklim menjadi isu global. Indonesia harus terdepan dalam pelestarian lingkungan. Itu harus berangkat dari pemahaman dan kesadaran keagamaan akan pentingnya merawat bumi. Agama kaya akan nilai pelestarian lingkungan. Di Islam ada konsep khilafah yang harus dipahami manusia sebagai pelestari alam raya. Ada ajaran Tri Hita Karana dalam Hindu, dan Laudato Si’ dalam Katolik.

  • VIDEO Kemenag akan Terapkan ‘Kurikulum Cinta’, Menag: Guru Agama Tak Boleh Ajarkan Kebencian – Halaman all

    VIDEO Kemenag akan Terapkan ‘Kurikulum Cinta’, Menag: Guru Agama Tak Boleh Ajarkan Kebencian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kementerian Agama (Kemenag) akan menerapkan Kurikulum Cinta di sekolah agama, mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. 

    Langkah ini diambil untuk menanamkan nilai cinta terhadap Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa sejak dini.

    Pun ini bertujuan untuk mencegah penanaman kebencian kepada siswa di lingkungan pendidikan.

    Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada konferensi pers Asta Prota Kementerian Agama 2024-2025 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    “Upaya untuk meningkatkan kerukunan ini, kita akan terapkan kurikulum cinta,” ujar Nasaruddin.

    Guru Agama Tak Boleh Ajarkan Kebencian

    Dalam kesempatan itu, Menag menegaskan guru agama tidak boleh lagi mengajarkan ajarannya dengan menekankan perbedaan antaragama.

    Ia menegaskan tidak boleh ada lagi ajaran kebencian antar agama di sekolah.

    “Tidak boleh lagi ada guru agama, agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu Buddha mengajarkan penekanan perbedaan agama satu sama lain. Apalagi mengajarkan kebencian, apalagi menajiskan agama lain,” kata Menag.

    Menurutnya, hal ini dapat membahayakan, jika anak kecil sudah diajarkan kebencian sejak dini.

    Oleh karena itu, Kurikulum Cinta dapat menjadi formulasi untuk mencegah kebencian sejak dini.

    “Ini bahaya kalau anak kecil didoktrin. Perbedaan menonjol, apalagi kebencian menonjol. Apa jadinya kalau mereka dewasa?” tegasnya.

    Penerapan Kurikulum Cinta juga menjadi bagian dari delapan program prioritas Kemenag yang dicanangkan untuk 2024-2025. Program ini meliputi:

    Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
    Penguatan Ekoteologi
    Layanan Keagamaan Berdampak
    Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi
    Pemberdayaan Pesantren
    Pemberdayaan Ekonomi Umat
    Sukses Haji
    Digitalisasi Tata Kelola. (*)

    (Tribunnews/Fahdi/Geok Mengwan/Malau)

  • Berwisata Religi ke Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia Selama Ramadan

    Berwisata Religi ke Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia Selama Ramadan

    3. Masjid Menara Kudus

    Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah konon sudah ada sejak 1549 Masehi. Pada tahun tersebut, bangunan masjid ini didirikan oleh Sunan Kudus.

    Saah satu ciri khas unik dari masjid ini adalah gabungan unsur Islam dan budaya Hindu-Jawa pada arsitekturnya. Masjid ini memiliki menara yang berbentuk seperti candi. Keberadaan menara tersebut menjadikan masjid ini sangat ikonis karena mencerminkan akulturasi budaya dalam penyebaran Islam di Nusantara. 

    4. Masjid Raya Baiturrahman

    Berbicara tentang masjid bersejarah, tentu tak bisa melewakan Masjid Raya Baiturrahman di Aceh. Masjid ini telah dibangun pada 1612 Masehi oleh Sultan Iskandar Muda.

    Keberadaan masjid ini menjadi simbol kekuatan Islam di Aceh. Saat peristiwa dahsyat tsunami melanda Aceh pada 2004, masjid ini menjadi semakin terkenal karena tetap berdiri kokoh.

    Salah satu keindahan arsitektur masjid ini terletak pada kubah-kubah hitamnya yang megah. Selama Ramadan, suasana masjid menjadi semakin semarak dengan berbagai kegiatan ibadah, seperti buka puasa bersama hingga iktikaf yang diikuti oleh masyarakat dari berbagai daerah.

    5. Masjid Sultan Suriansyah

    Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin berlokasi di Jalan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

    Sejarah pembangunan masjid ini tak bisa dipisahkan dari sosok Sultan Suriansyah. Ia merupakan sultan pertama Kesultanan Banjar (1526-1550 M) sejak era Islam. 

    Gaya arsitektur Masjid Kuin mengadopsi arsitektur konstruksi khas rumah panggung. Bahan dasar yang digunakan adalah kayu ulin dengan atap tumpang tiga berhiaskan mustaka.

    Penulis: Resla

  • Masjid Al Mubarok Nganjuk, Ikon Budaya dengan 280 Tahun Sejarah

    Masjid Al Mubarok Nganjuk, Ikon Budaya dengan 280 Tahun Sejarah

    Nganjuk, Beritasatu.com – Masjid Al Mubarok di Desa Berbek, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan salah satu situs bersejarah yang memiliki keunikan luar biasa.

    Masjid berusia 280 tahun ini pertama kali dibangun pada 1745 oleh kiai Kanjeng Djimat atau Raden Tumenggung Sosro Kusumo, seorang waliyullah sekaligus umara yang menjadi bupati pertama Nganjuk.

    Masjid Al Mubarok tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi memiliki ciri khas budaya Jawa kuno yang sangat kental, meskipun menjadi tempat ibadah umat Islam.

    Salah satu yang membedakan masjid ini adalah bentuk kubahnya. Berbeda dengan kubah masjid pada umumnya yang berbentuk lingkaran dengan lambang bintang atau lafaz Allah, kubah Masjid Al Mubarok berbentuk kuluk atau kopiah raja yang terbuat dari perak.

    Pembangunan masjid ini memiliki tujuan untuk mempermudah syiar Islam di tengah masyarakat Jawa yang pada masa itu masih memeluk agama Hindu. Keunikan lainnya adalah adanya bencet, alat penunjuk waktu salat yang dipadukan dengan arca lingga, mengingat pada masa itu masyarakat belum mengenal jam.

    Bencet ini terpasang di atas arca lingga dan tetap utuh hingga kini, dengan angka tahun 1745 yang menunjukkan tahun pembangunan masjid.

    Di dalam masjid, terdapat berbagai hiasan yang menunjukkan pengaruh budaya Hindu-Buddha, seperti ukiran khas pada dinding, mimbar khotbah, dan tempat beduk. Di pintu utama ruang tengah masjid, terdapat ukiran kepala arca kala (betara kala), serta tulisan Jawa kuno dengan huruf Arab di tempat beduk.

    “Masjid ini dibangun pada 1745 oleh kiai Kanjeng Djimat dengan nuansa Hindu-Buddha agar masyarakat yang masih memeluk agama Hindu mau datang beribadah di masjid,” ujar kiai Muhammad Syururi, takmir Masjid Al Mubarok kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).

    Masjid Al Mubarok mengalami perbaikan di bagian depannya sebanyak empat kali, tetapi bagian dalamnya tetap orisinal. Berkat keunikan dan nilai sejarahnya, Masjid Al Mubarok menjadi cagar budaya yang disahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

  • Junjung Tinggi Toleransi, Klub Sepatu Roda Kairos Semarang Rutin Adakan Buka Puasa Bersama

    Junjung Tinggi Toleransi, Klub Sepatu Roda Kairos Semarang Rutin Adakan Buka Puasa Bersama

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Klub sepatu roda Kairos Semarang rupanya punya tradisi tersendiri saat ramadhan tiba, yakni buka puasa bersama.

    Agenda tersebut melibatkan para orangtua atlet Kairos. Para orang tua mempersiapkan hidangan buka puasa berupa takjil setiap selesai latihan selama ramadhan.

    Tradisi ini sudah berlangsung sejak 12 tahun terakhir.

    Ketua Kairos Semarang, Liliany Pitarto mengatakan, anggota atau roller yang bergabung di Kairos Semarang bukan hanya beragama islam, tapi ada pula kristen, katolik, dan hindu.

    Namun demikian, perbedaan keyakinan tidak menghambat toleransi antar umat beragama di tim Kairos.

    Melalui kegiatan rutin tersebut, juga mengajarkan sejak dini akan pentingnya toleransi antar umat beragama kepada atlet-atlet pemula Kairos Semarang yang rata-rata masih berusia sangat belia.

    “Momen puasa ramadhan menjadi momen untuk menjalankan ibadah tapi tetap semangat latihan dengan serius. Juga menjunjung nilai toleransi karena yang non muslim juga ikut berpartisipasi menyiapkan takjil untuk bukber usai latihan,” kata Liliany, Rabu (5/3/2025) siang.

    Ditambahkan Liliany, selama ramadhan, jadwal latihan Kairos Semarang tetap sama seperti biasanya, yakni mulai pukul 16.00. Namun, bagi yang beragama muslim, untuk awal-awal Ramadhan diberi keringanan waktu memulai latihan pukul 16.30.

    “Kita toleransi waktu untuk yang berpuasa di awal-awal Ramadhan agar mereka bisa menyesuaikan dengan kondisinya,” terang Lily.

    “Yang non muslim selama puasa juga mereka tidak minum di sela latihan. Jadi ikut menghargai yang puasa. Kecuali yang masih kecil-kecil usia empat tahun,” jelasnya.

    Sementara itu, salah satu orang tua atlet Kairos Semarang, Zulfa, atau akrab disapa Mama Hana menyebut para orang tua terbagi dalam beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil untuk berbuka puasa.

    “Budayanya di Kairos dalam bulan ramadhan kita menyelenggarakan buka puasa bersama. Jadi anak-anak tetap latihan, kita para orang tua menyiapkan menu buka puasa untuk mereka,” katanya.

    “Sebagai reward juga untuk anak-anak. Kita mama-mama (orang tua–red) membuat beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil-takjil yang menarik untuk mereka. Jadi walau puasa mereka tetap semangat latihan,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Rayan (9) salah satu atlet Kairos Semarang mengaku senang dengan kegiatan buka bersama usai latihan.

    “Ya tentunya seru bisa langsung buka puasa dengan teman-teman setelah latihan,” ujar atlet cilik yang juga pernah tampil di beberapa kejuaraan nasional dan internasional tersebut. (*)

  • Pekerja Kena PHK Sebelum Lebaran Dapat THR atau Tidak? Ini Penjelasannya

    Pekerja Kena PHK Sebelum Lebaran Dapat THR atau Tidak? Ini Penjelasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Tunjangan hari raya atau THR 2025 bagi pekerja swasta diberikan paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025. Lantas, siapa saja yang berhak menerima THR 2025?

    Merujuk Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.6/2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR Keagamaan diartikan sebagai pendapatan non-upah yang wajib dibayar oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya jelang hari raya keagamaan.

    Hari raya keagamaan yang dimaksud yakni Idulfitri bagi pekerja beragama Islam, Natal bagi yang beragama Kristen dan Katolik, Nyepi bagi beragama Hindu, Waisak bagi beragama Budha, dan Imlek bagi pekerja beragama Konghucu.

    Dalam Pasal 2 ayat (1) beleid itu, pemerintah mewajibkan pengusaha memberikan THR bagi pekerja yang telah bekerja selama 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

    Adapun, pekerja yang dapat menerima THR adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha, berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

    “THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan PKWTT atau PKWT,” bunyi pasal 2 ayat (2) Permenaker No.6/2016, dikutip Senin (3/3/2025).

    THR diberikan sekali dalam satu tahun sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja. Jika dalam satu tahun hari raya keagamaan terjadi lebih dari satu kali, maka THR diberikan sesuai dengan pelaksanaan hari raya keagamaan.

    Lebih lanjut, pasal 5 ayat (3) menuturkan bahwa THR keagamaan dibayar sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja, kecuali ditentukan lain sesuai dengan kesepakatan pengusaha dan pekerja yang dituangkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

    Lantas, bagaimana dengan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)? Melalui Pasal 7 ayat (1) beleid ini, pemerintah menyebut bahwa pekerja yang mengalami PHK terhitung sejak 30 hari sebelum hari raya keagamaan berhak atas THR.

    “THR Keagamaan berlaku untuk tahun berjalan pada saat terjadinya PHK oleh pengusaha,” bunyi Pasal 7 ayat (2).

    Kendati begitu, ketentuan ini tidak berlaku bagi pekerja PKWT yang berakhir sebelum hari raya keagamaan. “Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT, yang berakhir sebelum hari raya keagamaan,” bunyi Pasal 7 ayat (3).

    Sementara itu, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, berhak atas THR Keagamaan pada perusahaan yang baru. Kebijakan ini berlaku jika perusahaan lama pekerja yang bersangkutan belum mendapat THR Keagamaan.

  • Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Senin, 17 Februari 2025 12:33 WIB

    Foto udara alat berat escavator digunakan untuk membongkar pagar laut di pesisir laut Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 Km dilakukan secara mandiri oleh PT TRPN yang merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    KRI Sultan Hasanuddin-366 (ketiga kiri), Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Dewey (kedua kiri) dan kapal perang Angkatan Laut Singapura RSS Fortitude (kiri) bersama sejumlah kapal perang lainnya mengikuti International Fleet Review (IFR) saat hari pertama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di perairan Selat Badung, Bali, Minggu (16/2/2025). Kegiatan International Fleet Review tersebut melibatkan 14 KRI dan 19 kapal perang negara asing serta sejumlah kapal lembaga pemerintah dan perahu kelompok nelayan di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Tim demonstrasi udara Rajawali Laut Flight (RaLF) TNI AL†beraksi saat pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (16/2/2025). Latihan dengan tema Maritime Partnership For Peace and Stability itu diikuti 38 negara yang berfokus pada penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Suasana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (13/2/2025). Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menyebut program kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan investasi terus berjalan dalam melakukan pembangunan IKN yang diproyeksikan total KPBU senilai Rp60,93 triliun dan investasi Rp6,49 triliun bakal masuk untuk pembangunan ibu kota Indonesia pada 2025. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/YU

    Seorang anggota Babinsa menaiki perahu untuk melihat kondisi banjir di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). Ratusan rumah yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu terendam banjir sejak Senin (10/2) akibat hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan terjadinya gelombang pasang air laut. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Massa memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan bambu untuk menghalangi proses eksekusi lahan di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/2/2025). Sebanyak 1.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal proses eksekusi lahan seluas sekitar 12.900 meter persegi termasuk sembilan bangunan ruko di atasnya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) menyambut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Turki ke Indonesia tersebut dalam rangka mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

    Umat Hindu etnis Tamil mengikuti perayaan Kavadi dan Allu Kutte atau Tusuk Lidah di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025). Tradisi perayaan Kavadi dan Allu Kutte dengan ritual membawa kendi dan tusuk lidah tersebut dilakukan oleh orang yang sedang memiliki nazar di bulan Muharram atau bulan Adhi (dalam bahasa Tamil). ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Sejumlah pemain membakar replika liong naga di Wihara Tri Dharma Sui Kheu Thai Pak Kung di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (12/2/2025). Sebanyak sembilan naga yang telah diarak keliling kota dan mendatangi rumah-rumah warga Tionghoa untuk menolak bala serta mengusir roh jahat tersebut dibakar untuk menandai akhir dari perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/YU

    Sejumlah warga saling siram saat membersihkan sendang (mata air) dalam tradisi Kirab Budaya dan Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2025). Tradisi yang digelar secara turun temurun dengan penyembelihan sebanyak 150 ekor ayam, menguras dan membersihkan sendang tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

    Foto udara suasana warga berebut tumpeng tempe saat ruwat desa di Lapangan Desa Sedenganmijen, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (16/2/2025). Tradisi ruwat desa dengan membuat tumpeng tempe setinggi 12 meter yang diselenggarakan setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan tersebut menjadi ajang sedekah dan sebagai bentuk rasa syukur para perajin tempe kepada Tuhan YME atas limpahan rezeki. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU

    Foto udara seorang petani mempersiapkan lahannya untuk ditanami bawang merahnya di Desa Kotarindau, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (13/2/2025). Sebagian petani di wilayah itu beralih membudidayakan tanaman bawang merah meskipun membutuhkan perawatan ekstra, namun komoditas tersebut dinilai lebih menguntungkan karena permintaan cukup tinggi dan suplai ke pasar lokal tidak pernah terpenuhi atau harus didatangkan dari luar. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

    Pembalap Indonesia Rio SB memacu mobilnya pada sesi latihan resmi South East Drift Series Round 3-4 saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Ajang balapan drift internasional South East Drift Series yang merupakan afiliasi dari Formula Drift itu di gelar hingga Minggu (16/2) di lokasi IIMS 2025. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

  • Ramadan Pertama, Mahalini Bagikan Momen Hidangan Berbuka Puasa

    Ramadan Pertama, Mahalini Bagikan Momen Hidangan Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Pada 2025 ini adalah Ramadan pertama bagi penyanyi Mahalini Raharja setelah ia resmi menjadi mualaf. Ia merasa sangat antusias menjalani puasa pertama kalinya, terutama karena kini statusnya bukan hanya sebagai seorang muslimah, tetapi juga sebagai istri dan ibu dari seorang anak.

    Sebelumnya, Mahalini menganut agama Hindu, tetapi ia memutuskan untuk memeluk Islam setelah menikah dengan Rizky Febian.

    Melalui akun Instagram-nya, pelantun lagu Mati-matian itu membagikan momen berbuka puasa pada hari pertama Ramadan.

    “Selamat berbuka puasa,” tulis Mahalini Raharja.

    Pada foto yang diunggah Mahalini terlihat berbagai hidangan berbuka, seperti gorengan, lontong, kolak, lupis, hingga kue bolu tersaji cantik di atas meja.

    Mahalini membagikan menu berbuka puasa. – (Instagram/Istimewa)

    Unggahan tersebut pun mendapat banyak tanggapan positif dari para penggemar. Banyak dari mereka yang memberikan ucapan selamat dan dukungan atas puasa pertama yang dijalani oleh Mahalini.

    “Selamat berbuka juga Lini. Masyaallah puasa pertama ya, Lin,” tulis salah satu netizen.

    “Masyaallah, puasa pertama sebagai seorang muslim,” kata netizen lainnya.

    Mahalini Raharja memeluk agama Islam pada 8 Mei 2024, dua hari sebelum menikah dengan Rizky Febian. Mereka melangsungkan pernikahan pada 10 Mei 2025 di sebuah hotel yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

    Kini, pernikahan Mahalini dan Rizky telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir pada 15 Februari 2025. Anak mereka diberi nama Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian, yang lebih akrab disapa Selina yang memiliki makna yang cantik.