agama: Hindu

  • Bhikkhu Thudong Tiba di Jakarta, Gelar Doa Kebangsaan Sebelum Lanjutkan Jalan Kaki Menuju Borobudur

    Bhikkhu Thudong Tiba di Jakarta, Gelar Doa Kebangsaan Sebelum Lanjutkan Jalan Kaki Menuju Borobudur

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Puluhan bhikkhu yang menjalani ritual thudong dari Thailand telah tiba di Jakarta sebelum mereka melanjutkan berjalan kaki menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

    Diketahui, Thudong adalah perjalanan ritual dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.

    Adapun dipilihnya Candi Borobudur karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang tentunya begitu sakral bagi umat Buddhis dan dilakukan dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak.

    Total jarak yang dilalui para bhikkhu thudong ini dari Thailand hingga Candi Borobudur yakni sejauh 2.500 kilometer.

    Sabtu (19/4/2025), total 34 bhikkhu yang melakukan ritual thudong ini menghadiri acara keagamaan dan doa bersama di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). 

    Acara ini turut dihadiri ribuat umat Buddha dari berbagai daerah dan perwakilan ormas lintas agama.

    “Saat memulai perjalanan dari Thailand itu ada 39 bhikkhu yang berangkat. Mereka ada juga yang berasal dari Amerika Serikat, Kamboja dan Singapura. 

    Rencana Gubernur Pramono menggelar Silaturahride bersama ratusan pesepeda dapat kecaman. Rombongan pesepeda dijadwalkan melintasi JLNT Casablanca.

    Namun di perjalanan karena prosesnya itu panjang sejak dua bulan lalu, masuk ke Indonesia tersisa 34 bhikkhu,” kata Ketua Thudong Jakarta 2025, Kevin Wu ditemui di lokasi, Sabtu (19/4/2025).

    Kehadiran bhikkhu Thudong di PIK memecahkan rekor, setelah bendera Indonesia sepanjang 780 meter di bentangkan oleh 2.000 santri ditambah dengan umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. 

    Mereka kemudian melakukan pertapaan mendoakan kepada 8.000 umat yang hadir.

    Kevin mengatakan, setibanya di Jakarta, 15 bhikkhu asal Indonesia akan bergabung untuk sama-sama menjalani Thudong menuju Candi Borobudur.

    Adapun jalan kaki menuju Candi Borobudur akan dilakukan para bhikkhu thudong ini pada Minggu (20/4/2025) esok.

    Anggota DPRD DKI Jakarta ini menerangkan, selama perjalanan menuju Candi Borobudur tiap harinya para biksu ini akan berjalan kaki sekira 35-50 kilometer dan menyinggahi sejumlah vihara.

    Dengan begitu diharapkan para bhikkhu ini bisa tiba di Candi Borobudur sesuai jadwal yakni pada 10 Mei 2025 untuk mengikuti sejumlah rangkaian keagamanan di sana atau dua hari sebelum Hari Raya Waisak tahun ini yang jatuh pada 12 Mei 2025.

    Selama di perjalanan puluhan biksu ini akan dikawal oleh umat dan juga ormas lintas agama sebagai bentuk toleransi dan keberagaman di Indonesia.

    Pria yang juga menjabat Ketua Umum Dharmapala Nusantara ini berharap  keberadaan bhikkhu thudong menjadi teladan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih tekun dan ulet. 

    Baginya siapapun akan berhasil selama bekerja keras. 

    “Ini adalah pembuktian dari sebuah tekad yang sangat luar biasa. Kalau seseorang bertekad ini bisa mengalahkan kelelahan fisik, mental dengan tujuan yang orang anggap ini tidak mungkin,” kata Kevin.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mengenal Arboretum Titik Nol Sungai Brantas dan Keanekaragaman Hayatinya

    Mengenal Arboretum Titik Nol Sungai Brantas dan Keanekaragaman Hayatinya

    Liputan6.com, Malang – Suasana sunyi sangat terasa di Arboretum Sumber Brantas. Hanya gemerisik dedaunan dan suara serangga hutan yang memecah keheningan. Lumut tebal melapisi akses jalan setapak seolah permadani alami di dalam kawasan ini.

    Di ujung jalan setapak, ada bebatuan dengan lubang berdiameter sekitar 1 meter mengalirkan air berdebit 2,5 liter per detik. Rasa segar terasa begitu meneguk air langsung dari sumbernya. Inilah Arboretum juga dikenal sebagai Titik Nol Sungai Brantas.

    Disebut Titik Nol Brantas sebab air dari sumber ini kemudian mengalir ke bawah. Bersama sumber mata air lain di bawahnya lalu membentuk aliran Sungai Brantas, melintasi 11 kabupaten dan 4 kota di Jawa Timur. Air melintas ke Kota Batu, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, dan Mojokerto. Di Mojokerto, aliran Sungai Brantas lalu terbelah menjadi dua yakni mengarah ke Surabaya menjadi Kali Mas yang bermuara ke Selat Madura dan satu lagi Sungai Porong menuju ke Sidoarjo.

    Sungai Brantas menyangga kehidupan sepertiga masyarakat Jawa Timur. Turut membentuk peradaban di wilayah ini sejak masa lampau. Pada abad ke 8 Masehi silam, berdiri Kerajaan Hindu Buddha bernama Kanjuruhan yang bercorak agraris di Daerah Aliran Sungai Brantas.

    Arboretum Sumber Brantas memiliki luas area sekitar 12 hektare dan berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaat laut (mdpl). Secara aministratif masuk wilayah Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan berstatus kawasan konservasi. Masuk ke dalam Arboretum harus ada izin khusus dari Perum Jasa Tirta 1 selaku pengelola kawasan. Izin hanya diperkenankan untuk kepentingan penelitian dan sejenisnya, sebab tempat ini tidak dibuka dan bukan tempat wisata.

    Arboretum Sumber Brantas di Kota Batu, Jawa Timur, juga disebut sebagai titik nol Sungai Brantas. Arboretum ditetapkan sebagai kawasan konservasi untuk melindungi pelestarian hulu Brantas yang kini semakin kritis. Tempat ini di bawah pengelolaan Peru…

  • Bansos BPNT Tahap 2 Rp600 Ribu Siap Cair

    Bansos BPNT Tahap 2 Rp600 Ribu Siap Cair

    JABAR EKSPRES – Pemerintah kembali menyalurkan Bansos BPNT tahap kedua untuk tahun 2025. Kali ini, bantuan senilai Rp600 ribu siap dicairkan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, ada kabar penting yang wajib diketahui masyarakat: daftar penerima kini banyak berubah, seiring dengan diberlakukannya sistem data baru bernama Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Perubahan besar dalam sistem penyaluran bantuan sosial ini terjadi setelah pemerintah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mulai Mei atau Juni 2025, semua jenis bansos, termasuk BPNT, akan mengacu penuh pada data DTSEN yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS).

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa data penerima bansos akan terus diperbarui setiap tiga bulan oleh BPS. Artinya, tidak semua orang yang sebelumnya rutin menerima bantuan dijamin akan terus mendapatkannya.

    “Sekarang tidak ada lagi jaminan bansos akan diterima sepanjang tahun. Bisa jadi hanya untuk satu periode, tergantung hasil verifikasi terbaru dari BPS,” ungkap Gus Ipul.

    Baca juga : Cek 3 Kelompok KPM Ini Bisa Dapat Bansos PKH dan BPNT

    Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 sebagai dasar hukum penerapan DTSEN.

    BPNT tahap kedua mencakup periode April, Mei, dan Juni 2025. Penyalurannya kini dilakukan setiap tiga bulan sekali, bukan lagi setiap bulan. Dengan demikian, KPM akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 sekaligus (Rp200.000 x 3 bulan).

    Namun hingga pertengahan April 2025, belum tampak adanya pergerakan saldo baru di rekening para penerima. Jika ada dana masuk, kemungkinan besar itu adalah sisa dari tahap pertama yang sebelumnya tertunda.

    Masyarakat diminta untuk bersabar dan terus memantau rekening atau aplikasi e-wallet resmi yang terhubung dengan program BPNT.

    Di sisi lain, berita gembira datang dari Kabupaten Badung, Bali. Pemerintah daerah setempat menggelontorkan bantuan sosial sebesar Rp2 juta per keluarga bagi lebih dari 81.000 Kepala Keluarga (KK) beragama Hindu dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan pada 23 April 2025.

  • Dua Anak Kurang, Gubernur Bali Dorong Keluarga Berencana Empat Anak

    Dua Anak Kurang, Gubernur Bali Dorong Keluarga Berencana Empat Anak

    Liputan6.com, Bali – Gubernur Bali Wayan Koster menolak program keluarga berencana (KB) dua anak. Dia mendorong program KB empat anak oleh penduduk Bali demi keberlangsungan budaya.

    Dalam Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali di Denpasar, Minggu (13/4), Koster mengatakan keunggulan Bali dibandingkan dengan daerah lainnya adalah kebudayaannya. Sehingga jika penduduk lokal, terutama masyarakat Hindu Bali yang menjalankan budaya, justru menipis maka budaya Bali akan hilang.

    “Tidak ada yang mebanjar, tidak ada yang ngelawar, tidak ada Purnama-Tilem, tidak ada odalan, Galungan, Kuningan, Ngaben, berbagai aktivitas budaya akan terancam,” kata Wayan Koster dilansir dari Antara.

    Gubernur asal Buleleng itu menegaskan bahwa ia tidak menutup diri terhadap kehadiran pendatang yang mencari penghidupan di Bali, namun yang ditakuti tergerusnya penduduk lokal.

    “Di Bali bukan persoalan jumlah atau siapa yang datang ke Bali, tetapi siapa yang kita ajak untuk mengurus budaya,” ujarnya.

    Saat ini, Pemprov Bali sendiri sedang berupaya mendorong program KB empat anak untuk penduduk lokal, mulai dari merancang insentif bagi pemilik nama nyoman dan ketut atau anak ketiga dan keempat.

    Belum lama, Pemprov Bali juga membentuk tim kerja untuk percepatan pembangunan, dimana mendorong pertumbuhan penduduk menjadi salah satu program penting yang dibuatkan tim khusus.

    “Saya sedang bekerja keras untuk memproteksi budaya Bali ini, kalau tidak bahaya, Bali ini keunggulannya cuma satu, cuma budaya. Kalau kebudayaan Bali ini tidak dijaga dengan baik, wilayahnya kecil, penduduknya sedikit, siapa yang akan mengurusnya ke depan?,” sambung Gubernur Bali.

  • Video Viral Agus Buntung Menikah Diwakilkan Keris, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum – Halaman all

    Video Viral Agus Buntung Menikah Diwakilkan Keris, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lombok – I Wayan Agus Suwaratama, yang lebih dikenal sebagai Agus Buntung, resmi menikah dengan Ni Luh Nopianti di Bali, meskipun ia tidak dapat hadir secara fisik.

    Agus saat ini sedang menjalani proses hukum terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan.

    Kuasa hukum Agus, Dr. Ainuddin, mengonfirmasi pernikahan tersebut.

    “Benar, setelah kita lakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, pernikahan tersebut dilakukan secara adat,” ungkap Ainuddin pada Selasa, 15 April 2025.

    Penggantian Kehadiran dengan Keris

    Dalam prosesi pernikahan, kehadiran Agus diwakilkan oleh sebuah keris yang dibungkus kain putih.

    Ainuddin menjelaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan kepercayaan umat Hindu.

    “Saya sudah konfirmasi kepada PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia), dan mereka membenarkan hal ini,” jelasnya.

    Rencana Pernikahan yang Tertunda

    Pernikahan ini sebenarnya telah direncanakan sejak lama, namun baru dapat dilaksanakan sekarang karena Agus terjerat kasus hukum.

    Ainuddin menambahkan bahwa pihak keluarga tidak mengajukan izin kepada Lapas untuk menggelar pernikahan, karena adat Hindu memperbolehkan pernikahan dilaksanakan dengan cara tersebut.

    “Setelah Agus bebas, baru akan ditindaklanjuti dengan pencatatan administrasi secara legal dan formal,” tambahnya.

    Saat ini, Agus masih menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Mataram.

    Ainuddin menyatakan bahwa pada persidangan berikutnya, pihaknya akan menghadirkan saksi-saksi yang dapat meringankan hukuman bagi Agus.

    Pernikahan Agus Buntung menjadi sorotan publik setelah video pernikahan tersebut viral, menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat.

    (TribunLombok.com/Robby Firmansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Warga Bali Wajib Tahu! Ini Bahaya Pasang Penjor Terlalu Dekat Jaringan Listrik

    Warga Bali Wajib Tahu! Ini Bahaya Pasang Penjor Terlalu Dekat Jaringan Listrik

    Bali: Menjelang Hari Raya Galungan, suasana Bali mulai semarak dengan pemasangan penjor, hiasan khas berbentuk lengkung dari bambu yang dihias janur, simbol syukur dan kemenangan Dharma. 
     
    Tapi di balik keindahannya, ada hal penting yang nggak boleh diabaikan yaitu keamanan listrik.
     
    PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, mengimbau masyarakat agar memperhatikan jarak penjor dengan jaringan listrik. 

    Bukan tanpa tujuannya imbauan tersebut disampaikan, namun demi keselamatan bersama dan agar perayaan Galungan berjalan lancar tanpa gangguan listrik.
     
    “Pemasangan penjor merupakan bagian dari Umat Hindu di Bali khususnya menjelang Hari Raya Galungan. Kami imbau pemasangan yang dilakukan memperhatikan jaringan listrik demi keamanan bersama,” kata Manajer PT PLN ULP Negara I Made Dwipayana di Negara, Kabupaten Jembrana, dilansir Antara, Selasa, 15 April 2025.
     

    Kenapa harus jaga jarak dari listrik?
    Penjor memang cantik, tapi kalau dipasang terlalu dekat jaringan listrik, risiko bahayanya cukup tinggi. Angin kencang bisa membuat penjor roboh dan menyentuh kabel listrik, yang bukan hanya bisa mengganggu aliran listrik, tapi juga membahayakan warga.
     
    “Ada kekhawatiran dari kami penjor yang dipasang terlalu dekat dengan jaringan listrik bisa roboh tertiup angin. Kalau itu terjadi, selain distribusi listrik terganggu juga membahayakan masyarakat,” jelas dia.
    Tips aman pasang penjor
    Agar aman dan tetap khusyuk dalam beribadah, berikut imbauan dari PLN saat memasang penjor:
     
    – Pastikan jarak penjor minimal 2,5 meter dari jaringan listrik.
    – Gunakan penjor yang kokoh dan kuat agar tidak mudah roboh saat tertiup angin.
    – Hindari penggunaan bahan penjor yang mudah terbakar jika posisinya dekat jaringan listrik.
     
    Hari Raya Galungan harus dirayakan dengan suka cita, bukan insiden listrik. 
     
    Yuk, pasang penjor dengan bijak dan jaga jarak aman dari kabel listrik, supaya ibadah tetap khusyuk dan lingkungan tetap aman.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Agus Buntung Menikah, Diwakili Keris dalam Adat Bali

    Agus Buntung Menikah, Diwakili Keris dalam Adat Bali

    Mataram, Beritasatu.com – Meski sedang mendekam di tahanan akibat kasus pelecehan seksual, Agus Buntung alias Iwas tetap bisa menikah. Agus melangsungkan pernikahan secara adat Hindu Bali. Prosesi unik ini terekam dalam video berdurasi 15 detik yang viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, tampak mempelai wanita tampil anggun mengenakan kebaya putih dan kain tradisional Bali. Namun, yang mencuri perhatian warganet adalah posisi mempelai pria yang kosong, digantikan oleh sebilah keris yang dibawa oleh seorang wanita. Keris tersebut menjadi simbol kehadiran Agus dalam pernikahan adat itu.

    Kuasa hukum Agus Buntung, Ainuddin, menjelaskan Agus sebenarnya sudah merencanakan menikah jauh sebelum tersandung kasus hukum.

    “Menurut orang tuanya, rencana pernikahan sudah ada sejak lama. Namun, karena musibah ini, akhirnya tidak jadi dilaksanakan secara langsung,” ujar Ainuddin, Selasa (15/4/2025).

    Meski tidak dihadiri secara fisik oleh Agus, prosesi tetap berjalan sesuai hukum adat Hindu Bali, yang memungkinkan pengantin pria diwakili oleh simbol seperti keris dalam kondisi tertentu.

    “Meski Agus tidak hadir langsung, pernikahan tetap sah secara adat,” tambah Ainuddin.

    Didampingi Ibu dan Dibenarkan oleh Komisi Disabilitas NTB

    Dalam video tersebut juga tampak ibu kandung Agus hadir mendampingi mempelai wanita. Fakta ini pun dibenarkan oleh Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi, yang menyebut informasi pernikahan itu terungkap dalam persidangan terbaru.

    “Dalam persidangan, ibunya menyatakan bahwa pernikahan secara adat telah dilangsungkan dan diwakili dengan keris. Secara adat itu dimungkinkan,” terang Joko.

    Ia memperkirakan pernikahan berlangsung setelah Hari Raya Nyepi, meski tanggal pastinya belum dapat dipastikan.

    Proses Hukum Tetap Berlanjut

    Sementara itu, proses hukum terhadap Agus Buntung masih terus berjalan. Sidang berikutnya dijadwalkan berlangsung pekan depan, dengan agenda pemeriksaan saksi ahli pidana dan psikolog dari pihak terdakwa. 

    Apabila sesuai jadwal, putusan akhir kasus Agus Buntung yang baru menikah kemungkinan akan keluar pada akhir Mei 2025.

  • Film Walid Viral dari Kisah Nyata, Ini Kasus Ajaran Sesat di Malaysia

    Film Walid Viral dari Kisah Nyata, Ini Kasus Ajaran Sesat di Malaysia

    Jakarta

    Film Bidaah dengan tokoh antagonis Walid yang viral di internet ini rupanya terinspirasi dari kisah nyata. Inilah kasus ajaran sesat yang pernah menggegerkan Malaysia.

    Produser dan penulis film Bidaah, Erma Fatima dalam postingan di akun Instagram menunjukkan tokoh Walid dan film Bidaah menjadi sangat viral dalam pencarian Tiktok di Malaysia dan Indonesia. Seperti diberitakan media Malaysia, Majoriti, Erma mengaku kalau filmnya berdasarkan kisah nyata. Erma mengaku pernah terjebak masuk di dalam aliran sesat di Negeri Jiran.

    “Bidaah cerita betul sebab saya pernah berada dalam kumpulan jemaah seperti itu beberapa tahun lalu,” kata Erma.

    Menurut Erma, ajarannya benar, dzikirnya juga benar dan dia awalnya senang belajar agama di kelompok itu. Hingga akhirnya, terungkaplah kasus pelecehan seksual.

    “Tetapi satu hari, salah seorang jemaah wanita di situ datang pada saya dan beritahu tok guru itu telah menidurinya, malah ramai lagi yang lain turut berdepan nasib sama,” kata Erma.

    Erma tidak menyebutkan nama aliran sesat yang dimaksud. Namun beberapa tahun lalu dengan puncaknya di tahun 2024, Malaysia pernah geger dengan aliran sesat Global Ikhwan Services dan Business (GISB).

    Skandal GISB: Kasus Walid di Dunia Nyata

    Seperti pernah diberitakan The Rakyat Post Malaysia, GISB didirikan tahun 1997. Awalnya bernama Rufaqa, lalu ganti nama jadi GISB tahun 2010.

    GISB berbentuk perusahaan yang sanggup melebarkan bisnis ke 20 negara dengan 5.000 pegawai, asetnya mencapai RM 325 juta (Rp 1,2 triliun). Bisnisnya mencakup 25 anak perusahaan mulai dari supermarket, restoran, catering, EO, travel, maritim, biotek, kesehatan, pendidikan, keamanan, peternakan, media TV, permodalan, sampai properti. GISB mengklaim mengedepankan nilai-nilai Islami dalam kehidupan manusia.

    Semua tampak baik-baik saja hingga pada 11 September 2024, Polisi Diraja Malaysia menggerebek 20 rumah sosial milik GISB yang berisi anak-anak di Selangor dan Negeri Sembilan. Total ada 625 anak diselamatkan dari usia 2-28 tahun. 384 Anak ada tanda kekerasan seksual, 13 anak ada tanda disodomi. Demikian yang pernah diberitakan Sinar Daily Malaysia.

    Rupanya polisi bergerak setelah ada 14 laporan sejak tahun 2011. Polisi pun dikritik karena terlambat bergerak. Mereka beralasan butuh waktu lama untuk mengumpulkan bukti-bukti.

    GISB awalnya membantah ada kasus sodomi, lalu kemudian Dirut GISB Nasiruddin Mohd Ali mengakui ada 1-2 kasus sodomi, namun membantah tuduhan perdagangan manusia. Polisi pun bergerak. Dirut GISB, istrinya dan para petinggi GISB ditangkap. Bahkan ada yang ditangkap di perbatasan Malaysia-Thailand karena diduga hendak melarikan diri. Polisi menetapkan 171 tersangka dan membekukan 96 rekening bank GISB.

    Temuan penyimpangan ajaran Islam pada Global Ikhwan

    Kantor aliran sesat Global Ikhwan Services dan Business di Rawang, Malaysia (Foto: The Hindu)

    Meskipun badan hukumnya adalah perusahaan, Global Ikhwan pada prakteknya adalah kelompok keagamaan. Komisi fatwa di berbagai daerah di Malaysia pun satu persatu menyatakan GISB adalah sesat.

    “Anggota GISBH mengkultuskan pemimpin dan tokoh agama, menyamakan mereka dengan Nabi Muhammad SAW, mempunyai keajaiban atau mengetahui perkara ghaib seakan Tuhan adalah fahaman batiniyah. Pengkultusan itu sehingga mentaati pemimpin agama sekalipun menyimpang dari Al Quran dan Sunnah,” kata Mufti Perlis Datuk Mohd Asri Zainul Abidin diberitakan MalayMail.

    Para pengikut GISB fanatik buta meskipun tindakan pemimpin mereka bertentangan dengan ajaran Islam. Para pengikut GISB meyakini para pemimpin mereka yang telah meninggal masih hidup dan membimbing mereka, dan mereka telah menetapkan peraturan baru tentang pernikahan dan doa-doa.

    “Mereka juga mencari berkah dari sisa tubuh pemimpin mereka dan membenarkan tindakan salah mereka dengan menggunakan nama Imam Mahdi, jelmaan Rasulullah, karamah Wali, keberkatan dan sejenisnya,” tambah Mufti Perlis.

    Prinsip ekonomi Islam yang dijalankan Global Ikhwan dinyatakan juga sesat karena terdapat eksploitasi dan perbudakan anak-anak, perempuan dan keluarga untuk pemimpin yang dikultuskan. Inilah dasar dari tuduhan pidana perdagangan manusia.

    Global Ikhwan terkait Al Arqam yang juga sesat

    Penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa Global Ikhwan yang berdiri tahun 1997, terkait langsung dengan sekte Al Arqam yang dinyatakan sesat tahun 1994. Global Ikhwan rupanya didirikan langsung oleh sisa-sisa pengikut pendiri Al Arqam, almarhum Ashaari Muhammad, terutama janda Ashaari yang bernama Hatijah Aam dan anak-anak Ashaari.

    Pola-pola gerakannya pun dinilai serupa. Ashaari Muhammad mendirikan Al Arqam tahun 1968. Dimulai dari kelompok kecil, membuat yayasan dan mendapat jamaah, lalu mendirikan sekolah-sekolah. Pada awal 1990-an Al Arqam sudah menjadi konglomerasi Arqam Group.

    Ajaran Islamnya pun dinilai sesat. Seperti pernah diberitakan Bernama, ada 36 poin penyimpangan termasuk mempercayai Ashaari punya kekuatan supernatural, bisa berkomunikasi dengan Nabi Muhammad dan Imam Mahdi dan mengaku sebagai utusan Allah untuk menjadi pemimpin.

    Oleh karena itu Al Arqam dinyatakan sesat oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Ashaari ditahan tahun 1994 dan bebas tahun 2004. Dia berusaha membangkitkan lagi Al Arqam dengan nama Rufaqa, tapi diberangus pemerintah Malaysia tahun 2006. Ashaari wafat pada 2010, namun para pengikut setianya berhasil mendirikan GISB.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Viral di Medsos, Serial ‘Bidaah’ Tembus 1 Miliar Penonton”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fay/fyk)

  • Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    GELORA.CO – Inilah sosok istri Agus Buntung.

    Wanita itu disebut-sebut bernama Ni Luh Nopianti.

    Keduanya menikah saat Agus Buntung masih dipenjara.

    Potret pernikahan itu pun viral.

    Mengenal sosok wanita yang baru dipersunting I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, terdakwa pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Diketahui, Agus menikah dengan seorang wanita bernama Ni Luh Nopianti.

    Ni Luh Nopianti merupakan wanita asal Desa Ulakan, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Tak banyak informasi terkait istri Agus Buntung tersebut.

    Namun, kabar pernikahan Agus dengan Nopianti dibenarkan oleh pengacara Agus, Ainuddin.

    Meski Agus kini masih mendekam di tahanan, namun Agus tetap menggelar pernikahan adat Bali diwakilkan oleh ibu dan kakak perempuannya.

    Mengingat, saat ini Agus ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat terkait kasus dugaan pelecehan seksual.

    Proses adat pernikahan Agus Buntung dengan seorang wanita bernama di media sosial setelah diunggah oleh akun Tiktok @erranoviyanthi, Jumat (11/4/2025).

    Seorang wanita diduga istri Agus Buntung berpakaian baju kebaya putih dan kain bercorak hijau menjalankan adat pernikahan Bali.

    Meski tanpa dihadiri Agus, namun kehadirannya diwakilkan dengan keris yang dibungkus kain putih sebagai pengganti mempelai pria.

    Terlihat pula ibunda Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padhi mengenakan kebaya Bali dengan bawahan bercorak batik berwarna pink mengikuti acara pernikahan.

    Disebutkan Prosesi pernikahan ini dikenal sebagai Widiwidana, sebuah upacara penyatuan dua keluarga yang diakui oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

    Sebelumnya, netizen membongkar sosok wanita yang dikabarkan merupakan pasangan Agus.  

    Belakangan memang beredar video di medsos, ada seorang wanita yang kerap berpose mesra dengan Agus Buntung. 

    Seorang netizen mengaku sebagai tetangga pacar Agus.

    Ia mengatakan kalau wanita itu tinggal di Bali.

    Keduanya berkenalan melalui media sosial Facebook.

    I Wayan Agus Suartama alias Iwas atau Agung Buntung juga disebut-sebut telah memiliki istri.

    Hal itu diakuinya langsung di hadapan para korbannya.

    Soal istrinya tersebut, hal itu disampaikan Agus Buntung saat pertama kali bertemu dengan korban di Taman Udayana, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Berbagai tipu daya itu disampaikan oleh Agus Buntung agar korban percaya bahwa ia tidak akan macam-macam.

    Didakwa 12 Tahun Penjara

    Jaksa penuntut umum Dina Kurniawati mengatakan, pada sidang hari ini agendanya pembacaan dakwaan, namun penasihat Agus tidak mengajukan eksepsi kepada majelis hakim sehingga sidang dilanjutkan dengan pembuktian.

    “Pemeriksaan saksi minggu depan (Kamis, 23/1/2025) hari ini pembacaan dakwaan saja,” kata Dina, Kamis (16/1/2025).

     

    Penasihat hukum Agus, Ainuddin mengatakan alasan pihaknya menolak untuk melakukan eksepsi lantaran apa yang didakwakan di dalam persidangan, menurut terdakwa tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

    “Sehingga kita arahkan untuk langsung ke pembuktian, itu pertimbangannya,” kata Ainuddin.

    Adapun Agus didakwa dengan pasal 6A dan atau pasal 6C, juncto pasal 15 huruf E Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.

  • Masih Mendekam di Bui, Agus Buntung Nikahi Wanita asal Bali, Mempelai Pria Diganti Keris

    Masih Mendekam di Bui, Agus Buntung Nikahi Wanita asal Bali, Mempelai Pria Diganti Keris

    GELORA.CO – I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung menikah dengan seorang perempuan. Pernikahan tersebut dilaksanakan belum lama ini di Lombok.

    Dari informasi yang dihimpun media ini, mempelai perempuan diketahui bernama Ni Luh Nopianti. Pernikahan Agus dihadiri kakak kandung Agus dan ibu kandungnya, serta mempelai perempuan.

    Pernikahan Agus dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Ainuddin membenarkan pernikahan tersebut.

    “Pernikahan sudah dilaksanakan sebelum ada kasus, tapi karena (Agus) dilanda musibah tidak bisa hadir, sudah ada kesepakatan di internal keluarga kemudian (pernikahan) dijalankan secara adat,” katanya, Minggu, 13 April 2025.

    Keunikan dari pernikahan tersebut yaitu Agus tidak dapat hadir dalam proses pernikahan karena saat ini menjadi tahanan di Rutan. Sehingga diwakili oleh sebuah keris dibungkus kain putih.

    “Prosesi (pernikahan) ini dikenal sebagai Widiwidana, sebuah upacara penyatuan dua keluarga yang diakui oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),” ujarnya.

    Keris dianggap sebagai simbol laki-laki dalam tradisi pernikahan adat umat Hindu. Sehingga secara adat pernikahan tersebut adalah sah.

    Ainuddin menjelaskan, sebelum upacara inti, keluarga mempelai pria beserta tokoh adat (Pinandita atau Pemangku) mendatangi keluarga Ni Luh Nopianti untuk melakukan Mepamit, yaitu prosesi meminta izin secara adat agar mempelai wanita dibawa ke keluarga mempelai pria.

    Dalam kondisi ini, karena I Wayan Agus tidak dapat hadir secara fisik, kehadirannya diwakili oleh keris sebagai simbol kehormatan, kekuatan, dan kesetiaan laki-laki Bali.

    “Keris tersebut dibungkus dengan kain putih dan diarak layaknya representasi sang mempelai,” katanya.

    Agus saat ini tengah menjalani sidang. Pekan depan sidang masih akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Sekitar lima kali sidang lagi dilakukan hingga sampai pada putusan hakim.

    Diketahui, I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung didakwa melanggar Pasal 6A dan/atau Pasal 6C juncto Pasal 15 huruf E Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

    Selain hukuman penjara, Agus diketahui menghadapi denda sebesar Rp300 juta.