agama: Hindu

  • Akulturasi Budaya dalam Tradisi Accera Kalompoang Kerajaan Gowa

    Akulturasi Budaya dalam Tradisi Accera Kalompoang Kerajaan Gowa

    Liputan6.com, Makassar – Tradisi accera kalompoang di Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan ritual pembersihan benda-benda pusaka kerajaan yang mengandung nilai sejarah dan akulturasi budaya. Prosesi tahunan ini menunjukkan perpaduan unsur Hindu-Buddha dan Islam, khususnya terlihat pada bentuk mahkota Salokoa yang menyerupai bunga Teratai.

    Mengutip dari berbagai sumber, ritual accera kalompoang pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV, Sultan Alauddin di tahun 1605 Masehi. Meskipun telah mengalami islamisasi, bentuk mahkota Salokoa dengan desain kerucut dan lima kelopak teratai masih dipertahankan.

    Mahkota emas seberat 1.768 gram yang dihiasi 250 berlian ini menjadi pusat dari seluruh rangkaian ritual. Pelaksanaan accera kalompoang meliputi tiga tahapan utama.

    Tahap pertama adalah annangkasi atau proses pembersihan benda pusaka. Tahap kedua disebut annyossoro’, yaitu peluluhan dengan menggunakan air suci dari Sumur Bungung Lompoa.

    Tahap terakhir adalah accera’ yang melibatkan pengolesan darah kerbau jantan berwarna hitam yang disembelih secara islami. Ritual accera kalompoang melibatkan sejumlah benda pusaka kerajaan yang memiliki nilai historis.

    Salah satunya adalah sudanga, senjata sakti yang terbuat dari besi putih dengan hiasan emas. Benda penting lainnya berupa ponto janga-jangaya, gelang emas berbentuk naga dengan berat mencapai 985,5 gram.

    Selain itu terdapat tatarapang, keris emas yang dihiasi permata dengan berat sekitar 9.865 gram. Ketiga benda pusaka ini menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesi ritual tahunan tersebut.

     

  • Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejarah mencatat ternyata ada orang Indonesia yang hidup di era Nabi Muhammad. Orang itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.

    Ratu Shima lahir pada tahun 611 M di Sumatera Selatan. Pada tahun tersebut Nabi Muhammad berusia 41 tahun dan baru setahun diangkat rasul.

    Ratu Shima adalah anak dari agamawan Hindu yang pindah ke Jepara usai menikah dengan Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga. Saat di Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng.

    Posisi Ratu Shima perlahan semakin kuat usai suaminya, Katikeyasinga, diangkat menjadi Raja Kalingga pada tahun 648 Masehi. Ketika Kartikeyasinga berkuasa, Nabi Muhammad sudah wafat dan Jazirah Arab memasuki periode kekhalifahan, tepatnya Periode Khulafaur Rasyidin yang dipimpin sahabat Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib (656-661 M).

    Dalam Sejarah Nasional Indonesia (2008) diceritakan, posisi Ratu Shima yang semula istri raja berubah menjadi penguasa tunggal Kalingga usai suaminya wafat pada 678 M. Dia menjadi Ratu Kalingga sebab tak ada penerus yang bisa berkuasa karena anak-anaknya masih sangat kecil.

    Saat menjadi raja, sejarah mencatat Kerajaan Kalingga mencapai masa keemasan. Ratu bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ini berhasil membawa Kalingga menjadi kerajaan terkenal, khususnya di sektor perdagangan.

    Dalam Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006) diceritakan, Ratu Shima berhasil mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Bahkan, disebutkan juga Kalingga sudah menjalin perdagangan dengan Dinasti Tang dari China.

    Mengacu pada naskah China kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), terungkap kalau para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Para pedagang bersaksi kalau Kerajaan Kalingga sangat kaya karena menjadikan garam yang mudah ditemukan sebagai komoditas ekspor.

    Ada juga beberapa utusan Ratu Shima yang pergi ke China menjalin relasi dengan kaisar. Lalu, para penduduknya pun sudah sangat maju karena mengenal aksara dan ilmu astronomi.

    Di Kalingga juga terdapat pusat agama Budha Hinayana, sehingga banyak penganut Buddha belajar agama bertahun-tahun di sana.

    Nama besar Ratu Shima pun viral sampai ke luar negeri. Bahkan hingga jazirah Arab yang semasa Kalingga eksis sudah memasuki era kekhalifahan. Popularitas tersebut terkait ketegasan Sang Ratu yang melarang warganya mencuri.

    Pernah ada cerita Raja Arab, Ta-Shih, penasaran datang ke Kalingga membawa karung emas. Karung emas akan ditaruh di jalanan supaya orang tergoda mengambilnya. Namun, beberapa bulan kemudian, tak ada orang yang mengambil. Bukti warganya sangat takut atas hukuman Ratu Shima.

    Sampai akhirnya, posisi karung emas tersebut bergeser sedikit karena anak Ratu Shima paling disayang, Pangeran Narayana, tak sengaja menyentuhnya. Pada titik ini, Ratu Shima langsung mengeluarkan aturan tegas, yakni hukuman mati.

    Singkat cerita, putusan hukuman mati berubah jadi pemotongan kaki. Sebab, kakinya dianggap bersalah karena menggeser karung emas. Alhasil, kaki Narayana pun dipotong sebagai hukuman.

    Hidup Ratu Shima berakhir pada 695 Masehi, sementara Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 752 M.

    Ketika situasi ini terjadi, Islam di Jazirah Arab sudah berkembang pesat. Sejarah mencatat di Arab sudah memasuki era Bani Umayyah yang eksis dari tahun 661-750 Masehi.

    (fab/fab)

  • Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Candi Mantup berlokasi di Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Bangunan suci bagi umat Hindu ini telah menjadi struktur cagar budaya yang harus dilestarikan.

    Mengutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Candi Mantup ditemukan pada Juli 1991. Saat itu, para penduduk sedang mengadakan kegiatan penurunan permukaan tanah sawah untuk memudahkan pengairan.

    Konon, situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas Gunung Merapi. Hal itu terlihat dari stratigrafi tanah di lingkungan Candi Mantup yang menunjukkan adanya lapisan vulkanik.

    Candi Mantup berada di kedalaman sekitar 1,4 meter dari permukaan tanah yang sekarang. Bangunan candi ini terdiri dari tiga struktur berukuran kecil yang berjajar dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat.

    Posisi candi pertama berada di sisi utara dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter. Bangunan candi pertama ini terbuat dari bata.

    Sementara itu, candi kedua posisinya berada di tengah. Terbuat dari batu putih, candi ini diperkirakan berukuran 2,16 meter x 2,16 meter.

    Adapun candi ketiga berada di sisi selatan dengan ukuran 2,28 meter x 2,28 meter. Sama seperti candi kedua, candi ketiga juga terbuat dari batu putih.

     

  • Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar kedekatan musisi Keisya Levronka dengan Nyoman Paul terus menjadi sorotan, setelah keduanya kedapatan mesra di pertandingan Voli sesama publik figur yaitu The Musicians vs D’Komika. Agama Nyoman Paul pun terkuak.

    Keisya Levronka terlihat menemani Nyoman Paul bertanding voli yang saat itu Nyoman Paul tergabung dalam grup The Musicians. Selain itu, ketika selesai bertanding, Keisya Levronka pun menghampiri pria berdarah Indonesia dan Swedia tersebut dan langsung memeluknya dengan mesra.

    Bahkan, sejak saat itu kedekatan keduanya membuat netizen terus menyoroti terkait perbedaan keyakinan keduanya. Netizen menyebut, Nyoman Paul beragama Hindu, sementara Keisya Levronka beragama Islam.

    Kini, agama dari Nyoman Paul pun diungkap oleh ayahanda Keisya Levronka, Havron Liebchen yang diunggah ulang akun TikTok @core.ppt yang memperlihatkan isi percakapan ayah Keisya Levronka dengan salah satu netizen.

    “Itu seriusan (Keisya Levronka dengan Nyoman Paul), om?” tanya netizen.

    “Iya,” jawab Havron Liebchen, Senin (2/6/2025).

    Mendengar jawaban tersebut, membuat netizen itu khawatir apabila hubungan asmara Keisya Levronka dengan Nyoman Paul tidak bisa berjalan lebih lama akibat perbedaan keyakinan.

    “Wah, tetapi tetap saja takut karena kan perbedaan agama. Namun, yang terbaik ya om buat mereka berdua,” balas netizen tersebut.

    Ayah Keisya Levronka itu langsung menegaskan bahwa hubungan putrinya dengan Nyoman Paul tidak ada terkendala terkait perbedaan keyakinan.

    “Paul itu sudah mualaf kak,” jawab Havron Liebchen.

    “Dia sudah lumayan lama jadi mualaf,” tutupnya lagi.

  • Ribuan Warga Nepal Tuntut Kembalinya Monarki

    Ribuan Warga Nepal Tuntut Kembalinya Monarki

    Jakarta

    Ribuan demonstran memadati ibu kota Nepal, Kathmandu, menyerukan agar sistem monarki dikembalikan ke negara Himalaya itu setelah dihapuskan pada 2008. Aksi demonstrasi ini berlangsung pada Kamis (29/05).

    Sejak berakhirnya monarki, Nepal telah menjadi negara yang menganut sistem republik yang dipimpin oleh presiden, namun sejumlah masyarakat kini menyerukan agar sistem kerajaan dikembalikan dan menetapkan Hindu sebagai agama resmi negara, di tengah kekecewaan terhadap pemerintahan terpilih saat ini.

    ‘Kami mencintai Raja kami lebih dari nyawa Kami’

    Gyanedra Shah, mantan raja yang kaya raya dan masih menetap di Kathmandu, kini berusia 77 tahun. Sistem Monarki telah berlangsung selama 239 tahun di Nepal sebelum Shah digulingkan.

    “Kembalikan raja ke tahtanya dan selamatkan negara. Kami mencintai raja kami lebih daripada nyawa kami” seru para demonstran.

    Para demonstran tidak hanya merasa frustrasi terhadap para elit politik Nepal, tetapi juga terhadap kondisi ekonomi negara tersebut.

    Banyak masyarakat Nepal mencari peluang lapangan pekerjaan lebih baik ke luar negeri, seperti Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Malaysia, dan mereka mengirimkan uang hasil kerja mereka kembali ke kampung halaman dalam bentuk remitansi.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Monarki tak mungkin kembali

    Ada juga yang mendukung status Nepal saat ini sebagai Negara Republik dan Perdana Menteri Khadga Prasad Oli di Kathmandu, hanya beberapa meter dari demonstrasi pro-monarki.

    Ratusan polisi pengendali massa dikerahkan untuk memisahkan massa pro-monarki dan pro-republik di ibu kota Nepal. Unjuk rasa serupa yang berlangsung pada Maret kemudian berujung pada kematian beberapa orang.

    Meskipun sebagian masyarakat Nepal menginginkan kembalinya sistem monarki, namun 3 partai politik utama di Nepal yang menguasai sebagian besar kursi di parlemen, menolak ide tersebut.

    Selain itu, Partai Rastriya Prajatantra yang mendukung monarki hanya memiliki 13 kursi dari 275 kursi di parlemen, sehingga memiliki pengaruh yang sangat terbatas dalam arah politik nasional.

    Artikel in pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Ausirio Sangga Ndolu

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Candi Kadisoka, Situs Cagar Budaya di Kabupaten Sleman yang Ditemukan 25 Tahun Lalu

    Candi Kadisoka, Situs Cagar Budaya di Kabupaten Sleman yang Ditemukan 25 Tahun Lalu

    Liputan6.com, Yogyakarta – Candi Kadisoka berada di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Situs cagar budaya ini ditemukan pertama kali pada 2000.

    Mengutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Candi Kadisoka memiliki denah segi empat dengan ukuran 6,9 x 6,49 meter. Bangunan candinya tersusun dari tiga bagian.

    Bagian pertama candi merupakan bagian pembingkai dinding batur. Bagian ini terdiri dari tiga lapisan. Selanjutnya, bagian kedua adalah pembingkai sisi genta (padma). Sementara bagian ketiga adalah setengah bulatan (half round) yang terletak di atas bangunan batur.

    Candi Kadisoka dibangun menghadap ke arah barat. Jika dilihat dari profil bangunan yang berupa perbingkaian sisi genta dan setengah lingkaran, bangunan ini berciri bangunan candi di Jawa Tengah.

    Umumnya, bangunan candi di Jawa Tengah dan DIY dibangun sekitar abad ke-7 hingga 10 Masehi. Berdasarkan data stratigrafi yang ada di lingkungan sekitar candi, menunjukkan bahwa Candi Kadisoka terpendam oleh endapan vulkanik.

    Endapan vulkanik adalah endapan sekunder yang merupakan luapan atau banjir lahar dari Sungai Kuning. Sungai ini berada di sebelah timur candi.

    Proses pengendapan tersebut merupakan akibat banjir lahar dingin yang terjadi melalui dua tahap dengan selang waktu yang cukup lama. Kemungkinan, pengendapan tahap pertama juga menggenangi Candi Sambisari yang berada tak jauh dari Candi Kadisoka.

    Pada banjir lahar dingin tahap pertama, Candi Kadisoka masih dalam proses pembangunan. Dengan demikian, Candi Kadisoka diperkirakan dibangun setelah Candi Sambisari.

    Pada tengah lantai bilik Candi Kadisoka terdapat sumuran (perigi). Bagian dalamnya terdapat peripih berupa lempengan emas segi empat bergambar bunga teratai dan batu-batu mulia. Dari berbagai hasil temuan pada Candi Kadisoka, diperkirakan bahwa candi ini berlatar belakang agama Hindu.

  • Kirab Budaya Buddha Meets the Gods Meriahkan Dharmasanti Waisak 2025 di Mojokerto

    Kirab Budaya Buddha Meets the Gods Meriahkan Dharmasanti Waisak 2025 di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Perayaan Dharmasanti Waisak 2569 BE/2025 di Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (25/5/2025) berlangsung meriah. Kirab budaya lintas sektoral kali pertama tersebut mengambil tema ‘Buddha Meets the Gods’,

    Kirab dengan titik akhir Candi Brahu ini menghadirkan kolaborasi budaya dari berbagai unsur agama dan kepercayaan, seperti Buddha, Hindu, TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma), aliran kepercayaan, serta budaya Jawa. Kirab dimulai dengan doa bersama, dilanjutkan penyerahan Kim Sin (replika dewa-dewi) beserta perlengkapannya kepada peserta kirab.

    Rangkaian kirab menampilkan beragam kesenian tradisional, seperti bantengan, Reog Ponorogo, barongsai, serta kirab Pataka Majapahit. Arak-arakan tandu dewa dan dewi pun turut memeriahkan kirab, sebagai simbol doa memohon berkah dan keselamatan.

    Ketua panitia, Candra mengatakan, kirab budaya tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar dalam rangkaian perayaan Waisak di Mojokerto. “Ini perdana. Kami ingin memperkuat kebersamaan dan persatuan lintas budaya agar tetap guyub sebagai satu Nusantara,” ungkapnya.

    Candi Brahu dipilih sebagai titik akhir kirab karena letaknya yang dekat serta nilai historis dan spiritualnya sebagai situs peninggalan Hindu-Buddha. Perayaan ini diikuti oleh jemaat Buddha dari 13 TITD se-Jawa Timur, termasuk dari Pamekasan, Banyuwangi, Jember, Mojokerto, Jombang, Malang, Sidoarjo, Madiun, hingga Nganjuk.

    “Kirab ini juga telah mendapat izin dari pengelola Candi Brahu. Harapan kami, acara ini dapat mempererat hubungan antarumat beragama ke depan,” harapnya. [tin/aje]

  • Menyusuri Warisan Budaya di 4 Desa Wisata Unggulan Jatim, Madiun hingga Banyuwangi

    Menyusuri Warisan Budaya di 4 Desa Wisata Unggulan Jatim, Madiun hingga Banyuwangi

    Surabaya (beritajatim.com) – Jawa Timur tidak hanya terkenal dengan panorama alamnya, tetapi juga menyimpan kekayaan budaya yang melekat kuat di masyarakat desa. Empat desa berikut masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), membuktikan potensi wisata budaya berbasis komunitas yang layak dikunjungi dan dipromosikan.

    1. Desa Wisata Wonokitri – Pasuruan

    Berada di lereng Gunung Bromo, Desa Wonokitri di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, adalah pusat budaya masyarakat Suku Tengger. Rumah adat yang menyatu dengan alam pegunungan, serta kehidupan masyarakat yang memegang teguh tradisi Hindu Tengger, menjadi magnet tersendiri.

    Salah satu ritual budaya ikonik adalah Unan-unan, yang dilakukan setiap lima tahun sekali. Ritual ini melibatkan upacara bersih desa dengan persembahan berupa kerbau dan ayam lima warna kepada para Dewa. Wisatawan yang ingin menyaksikan atau mengikuti ritual ini diwajibkan mengenakan busana adat.

    Desa ini juga mengembangkan Desa Wisata Edelweis Wonokitri, yang mengedepankan pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism), menonjolkan unsur edukasi, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi warga.

    2. Desa Bejijong – Mojokerto

    Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, adalah desa dengan nuansa sejarah yang kuat. Sebagai pusat peninggalan Majapahit, desa ini menawarkan wisata budaya melalui cagar budaya seperti Candi Brahu, Maha Vihara Majapahit, dan Petilasan Siti Inggil.

    Industri kriya logam turut memperkuat identitas desa ini. Galeri Agus dan Sanggar Bhagaskara menjadi destinasi kreatif yang menampilkan patung logam, lonceng, hingga miniatur candi. Uniknya, proses pembuatan dapat disaksikan langsung oleh wisatawan. Kegiatan ini mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

    3. Desa Gunungsari – Madiun

    Terletak di Kecamatan Madiun, hanya satu kilometer dari exit tol Madiun, Desa Gunungsari terkenal dengan Pasar Pundensari, pasar mingguan dengan sistem transaksi menggunakan uang bambu.

    Didukung oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Setopuro, desa ini membangun identitas sebagai Kampung Budaya. Beragam kegiatan seni dan pelestarian adat Jawa menjadikan Gunungsari sebagai contoh desa wisata budaya yang mengedepankan partisipasi masyarakat.

    4. Desa Adat Osing Kemiren – Banyuwangi

    Desa Kemiren di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menjadi simbol pelestarian budaya Suku Osing, yang dipercaya sebagai keturunan Kerajaan Blambangan. Arsitektur rumah adat Osing menjadi ikon visual desa ini. Keunikan bahasa dan tradisi Osing terus dijaga dan diwariskan lintas generasi.

    Desa Kemiren meraih Juara II ADWI 2024 dalam kategori kelembagaan dan SDM. Keberhasilan ini tak lepas dari pengelolaan pariwisata berbasis budaya yang berkesinambungan serta dukungan masyarakat setempat. (fyi/ted)

  • Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan – Halaman all

    Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan – Halaman all

    Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah pesawat nirawak , yang diduga milik India, dilaporkan telah ditembak jatuh di Lahore, provinsi Punjab, di Pakistan timur. 

    Menurut sumber kepolisian setempat yang dikutip oleh Samaa TV, pesawat nirawak tersebut jatuh di dekat Walton Boulevard, antara Gopal Nagar dan Nasirabad, dekat dengan bandara lama dan fasilitas militer.

    Sumber keamanan Pakistan mengindikasikan kalau pesawat nirawak itu, yang berukuran panjang 1,5-2 meter, dikendalikan dari luar perbatasan India.

    Pesawat nirawak itu dilaporkan dilumpuhkan oleh jammer, dengan beberapa ledakan dan suara sirene terdengar di sekitarnya.

    Warga di daerah tersebut dikatakan panik dan meninggalkan rumah mereka, dan polisi serta tim penyelamat dikirim ke tempat kejadian.

    Pada tanggal 6 Mei, sebagai balasan atas serangan teror di wilayah Pahalgam pada tanggal 22 April yang menewaskan 26 orang, India melancarkan serangan rudal di wilayah Pakistan dan Azad Kashmir yang dikuasai Pakistan.

    Militer India mengklaim telah menyerang sembilan target, yang digambarkannya sebagai “fasilitas teroris,” sementara Islamabad melaporkan bahwa enam lokasi sipil terkena serangan, yang mengakibatkan 26 korban tewas.

    Angkatan Darat Pakistan mengumumkan kalau mereka menembak jatuh lima jet tempur India selama serangan itu, tetapi New Delhi tidak mengonfirmasi klaim ini.

    Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam sebuah rapat kabinet, menamai operasi militer itu “Operasi Sindoor,” dan menyebutnya sebagai “momen kebanggaan.”

    Dalam bahasa Hindi, “Sindoor” merujuk pada bubuk merah yang dioleskan oleh wanita Hindu yang sudah menikah di dahi mereka.

  • Putin dan Modi Bahas Penguatan Kerja Sama Anti Teror dan Kesiapan KTT Tahunan – Halaman all

    Putin dan Modi Bahas Penguatan Kerja Sama Anti Teror dan Kesiapan KTT Tahunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menelepon Perdana Menteri (PM) Narendra Modi pada Senin (5/5/2025), dan ia mengutuk keras serangan teror di Pahalgam, Kashmir bagian India, yang telah menewaskan 26 orang.

    Selama percakapan tersebut, PM Modi mengucapkan terima kasih atas sikap Putin dan mengundangnya untuk mengunjungi India dalam rangka konferensi tingkat tinggi (KTT) tahunan ke-23 India-Rusia yang diselenggarakan akhir tahun ini.

    Modi juga menyampaikan ucapan selamatnya kepada Rusia atas peringatan 80 tahun Hari Kemenangan.

     

    Peringatan itu dirayakan di Moskow pada 9 Mei 2025.

    Presiden Putin merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan teror mematikan di Pahalgam pada 22 April 2025. Serangan itu menewaskan 26 orang dan melukai puluhan orang. Kepada Modi, Putin berupaya untuk memperdalam kerja sama antiteror antara Rusia dan India.

    “Presiden Putin menelepon PM Modi dan mengutuk keras serangan teror di Pahalgam, India. Ia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa tak berdosa dan menyatakan dukungan penuh kepada India dalam perang melawan terorisme.”

    Ia menekankan bahwa para pelaku serangan keji dan para pendukungnya harus diadili,” kata Juru Bicara Resmi Randhir Jaiswal dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari media The Hindu, Kamis (8/5/2025).

    Sebuah pernyataan dari pihak Rusia mengumumkan bahwa Presiden Putin menggambarkan serangan teror itu sebagai aksi ‘biadab’ dengan kedua belah pihak menyerukan ‘perang tanpa kompromi melawan terorisme dalam semua manifestasinya’.

    “Selama percakapan itu, sifat strategis hubungan Rusia-India sebagai kemitraan istimewa yang istimewa ditekankan. Hubungan ini tidak tunduk pada pengaruh eksternal dan terus berkembang secara dinamis di semua bidang,” demikian pernyataan dari Kremlin tentang percakapan Putin-Modi.

    Presiden Putin merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan teror mematikan pada 22 April dan Rusia telah mengomunikasikan bahwa kedua pihak harus mengintensifkan kerja sama dalam penanggulangan teror untuk mencegah serangan semacam itu di masa mendatang.

    “Saya ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan mitra India dalam memerangi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya,” kata Presiden Putin dalam sebuah pesan kepada PM Modi pada 22 April. 

    “Kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk lebih memperdalam Kemitraan Strategis Khusus dan Istimewa. PM menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Putin atas perayaan ulang tahun ke-80 Hari Kemenangan dan mengundangnya untuk menghadiri KTT Tahunan yang akan diadakan di India akhir tahun ini,” kata Tn. Jaiswal dalam pernyataannya tentang diskusi telepon pada hari Senin.

    Rusia telah mengundang Perdana Menteri Modi untuk berpartisipasi dalam parade Hari Kemenangan, tetapi India kemudian menunjuk Menteri Pertahanan Rajnath Singh untuk mewakili India di parade yang akan dihadiri oleh beberapa kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping. Namun, pernyataan dari pihak Rusia menginformasikan bahwa upacara pada tanggal 9 Mei di Moskow akan dihadiri oleh “perwakilan India.”

    Modi yang telah membatasi kunjungan ke Arab Saudi setelah serangan teror di Pahalgam akan melakukan lawatan ke tiga negara yang meliputi Kroasia, Belanda, dan Norwegia selama tanggal 13 hingga 17 Mei. 

    Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri S. Jaishankar dan mendesak “penyelesaian perselisihan antara New Delhi dan Islamabad melalui cara politik dan diplomatik secara bilateral sesuai dengan ketentuan Perjanjian Simla tahun 1972 dan Deklarasi Lahore tahun 1999.”

    Sementara Pada 27 Maret 2025, Tn. Lavrov telah mengumumkan Presiden Putin akan mengunjungi India tahun ini. Kunjungan terkait partisipasi dalam pertemuan puncak tahunan India-Rusia.

    Tn. Lavrov telah menyatakan kepuasannya atas “posisi seimbang India terkait krisis Ukraina”. Presiden Putin sebelumnya telah mengunjungi India pada 6 Desember 2021 saat ia melakukan kunjungan selama sehari ke New Delhi. ‘Operasi militer khusus’ Rusia terhadap Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.

    ​Perdana Menteri Modi telah mengunjungi Moskow selama 8-9 Juli 2024 saat kedua belah pihak mengadakan Pertemuan Puncak Tahunan India-Rusia ke-22. Tn. Modi kemudian juga mengunjungi Kazan, Rusia untuk berpartisipasi dalam pertemuan BRICS ke-16 pada 22-23 Oktober 2024.

    SUMBER