Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ada PHK hingga Efisiensi Anggaran, Peritel Pede Penjualan Naik saat Lebaran

Ada PHK hingga Efisiensi Anggaran, Peritel Pede Penjualan Naik saat Lebaran

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimistis tingkat penjualan ritel pada momentum Idulfitri 2025 mengalami peningkatan dibandingkan periode normal di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan efisiensi anggaran pemerintah.

Ketua Umum Aprindo Solihin menyampaikan, keyakinan ini salah satunya didukung oleh stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah, seperti diskon tarif listrik 50% dan kebijakan bonus hari raya (BHR) bagi ojek online, taksi online, dan kurir.

“Stimulus-stimulus itu kan juga jadi peluang,” kata Solihin kepada Bisnis, dikutip Selasa (18/3/2025).

Selain itu, Indonesia saat ini tengah memasuki masa festive. Dalam hal ini, pada saat puasa dan Lebaran, Solihin mengungkap tingkat penjualan saat Ramadan dan Lebaran jauh lebih baik dibandingkan pada saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), mengingat kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan pada periode ini. 

Dia mengatakan, kontribusi periode normal terhadap penjualan rata-rata sekitar 8%-9% dalam setahun. Sementara itu, pada masa-masa festive utamanya saat Ramadan dan Lebaran, kontribusinya terhadap total penjualan selama setahun secara rata-rata sekitar 15% – 20%. 

Untuk itu, dia optimistis tingkat penjualan ritel selama momentum Ramadan dan Lebaran mengalami peningkatan dibanding periode normal. 

“Di masa festive ini kita enggak usah ragu, enggak usah takut, penjualan pasti terjadi kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.

Namun, yang menjadi kekhawatiran para peritel yakni tingkat penjualan pasca-Lebaran. Pasalnya, saat ini daya beli masyarakat mengalami penurunan.

Selain itu, Solihin mengungkap bahwa saat ini telah terjadi pergeseran pola belanja konsumen. Alih-alih loyal terhadap satu brand, konsumen kini lebih mengutamakan produk dengan harga yang terjangkau alias murah.

“Konsumen sekarang mencari barang yang lebih murah daripada sebelumnya, jadi sudah tidak peduli terhadap merek,” ungkap Solihin.

Untuk membantu mempertahankan penjualan ritel, Solihin menyebut bahwa peritel bersama pemerintah berkolaborasi menggelar program Bina, Belanja di Indonesia Aja, dengan memberikan promosi berupa diskon hingga 70% di sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia. Harapannya, program ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.

Pemerintah, kata dia, juga memberikan potongan harga tiket pesawat hingga diskon tarif tol agar masyarakat mau berbelanja di dalam negeri alih-alih di luar negeri.

“Jadi memang pemerintah sudah berusaha juga untuk membantu mempertahankan penjualan ya dalam hal ini,” pungkasnya. 

Merangkum Semua Peristiwa