Ada Peran Pasukan Kuning di Balik Indahnya Bunga Tabebuya di Surabaya

Ada Peran Pasukan Kuning di Balik Indahnya Bunga Tabebuya di Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Pesona bunga-bunga Tabebuya yang bermekaran di Surabaya memang memanjakan mata, tetapi di baliknya, ada kerja keras dari petugas kebersihan, atau pasukan kuning yang harus membersihkan kelopak bunga yang gugur agar keindahan kota tetap terjaga, Senin (8/9/2025).

Untuk memastikan keindahan kota tetap terjaga, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah jumlah personel pasukan kuning di berbagai titik strategis. Tujuannya jelas, untuk mengantisipasi banyaknya sampah organik yang berasal dari bunga dan daun Tabebuya yang gugur.

Menurut Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Moh Rokhim, penambahan personel ini dilakukan secara khusus selama musim Tabebuya.

“Saat ini musim bunga Tabebuya, juga rontokannya yang sangat banyak. Kami sudah antisipasi dengan menambah beberapa satgas yang berasal dari jalan sirip, juga petugas road sweeper,” kata Rokhim, Senin (8/9/2025).

Rokhim menambahkan bahwa petugas tambahan, yang tergabung dalam tim road sweeper, telah dibagi ke dalam lima rayon yang tersebar di seluruh wilayah kota. Pembagian ini dibuat agar penanganan sampah organik lebih efektif dan menyeluruh.

“Jadi mereka tersebar di seluruh titik kota, baik di Surabaya Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Pusat,” jelas Rokhim.

Ia menyebutkan, tim ini akan bersiaga di berbagai jalan protokol, seperti MERR, Kedung Cowek, Ahmad Yani, Mayjen Sungkono, HR Muhammad, hingga kawasan Margomulyo.

Penambahan tim road sweeper ini sangat membantu beban kerja pasukan kuning yang bertugas sehari-hari. Dengan dukungan tambahan, pembersihan jalanan kota dari guguran bunga Tabebuya bisa dilakukan lebih cepat.

Rokhim mencontohkan, di frontage barat Jalan Ahmad Yani yang biasanya dijaga delapan petugas kebersihan, akan ada penambahan personel dari jalan-jalan sirip di sekitarnya, seperti Jalan Dukuh Menanggal, Jetis, dan Menanggal V.

Dengan optimasi ini, DLH Surabaya berusaha agar keindahan bunga Tabebuya dapat dinikmati masyarakat tanpa perlu khawatir dengan sampah yang dihasilkan.

“Kita optimalkan agar keindahan bunga Tabebuya yang bermekaran ini tetap indah, tanpa adanya guguran daun atau bunga, yang malah membuat jalanan protokol berkurang nilai estetikanya,” pungkas Rokhim. [ram/ian]