Jakarta –
Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Program Intensif Ramadan bertajuk “Generasi Melek Kitab Kuning (Gen-MKing)”, sebuah program pembelajaran cara baca Al-Qur’an dan naskah kitab kuning. Program ini terbuka untuk kalangan pegawai Kemenag, mahasiswa atau pelajar, Penyuluh Agama Islam, serta masyarakat umum.
Pendaftaran dilakukan secara online dengan mengisi form yang tersedia. Berikut informasinya.
Kursus Baca Al-Qur’an dan Kitab Kuning di Istiqlal Ramadan 2025
Dilansir situs Kemenag, program ini merupakan bagian dari upaya Kemenag dalam memperkuat kemampuan membaca Al-Qur’an dan pemahaman keislaman berbasis literatur klasik di semua kalangan. Gen-MKing diharapkan dapat membangun generasi yang memahami kitab kuning secara benar dan mendalam.
Bagi yang ingin mengikuti kursus baca Al-Qur’an dan kitab kuning selama Ramadan 2025 di Masjid Istiqlal, berikut syarat dan ketentuannya.
Program kursus baca Al-Qur’an dan kitab kuning akan berlangsung secara intensif pada:
– Hari, tanggal: Senin hingga Kamis (3 Maret 2025 – selesai)
– Waktu: Pukul 09.00-11.00 WIB selama bulan Ramadan
– Lokasi: Masjid Al-Ikhlas, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.Pendaftaran dibuka mulai 18-24 Februari 2025Seleksi akan dilakukan pada 25 Februari 2025 dan hasilnya diumumkan pada 26 Februari 2025Dalam mengikuti program ini peserta diberikan e-sertifikat, kaus (T-shirt), serta buku pegangan (handbook).
Selama program berlangsung, peserta akan dibimbing oleh para ahli untuk membaca Al-Qur’an dan memahami kitab kuning dengan metode yang sistematis dan aplikatif. Peserta juga bisa tahu berbagai referensi kitab kuning yang menjadi rujukan utama dalam kajian keislaman.
Cara Daftar
Bagi yang berminat mengikuti Program Intensif Ramadan ini, pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui laman s.id/gen-m2025. Pendaftaran bersifat gratis.
Kemenag mengajak seluruh pihak yang memiliki minat terhadap kajian kitab kuning untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Dengan adanya program ini, kami berharap semakin banyak kalangan, khususnya generasi muda menyenangi dan mau mempelajari kitab kuning yang merupakan khazanah keilmuan keislaman yang masih terjaga sampai saat ini,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat.
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu