Ada Keracunan di Lembang, BGN Nyatakan Air dari 6 Dapur MBG Penuhi Syarat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Usai terjadi kasus keracunan di Lembang, Bandung Barat, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa enam dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat telah memenuhi syarat kualitas air berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Bandung Barat.
Meski begitu, Ketua Tim Investigasi Independen
Badan Gizi Nasional
(BGN), Arie Karimah Muhammad, menuturkan bahwa memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap menggunakan air galon.
“BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk memasak hidangan MBG dengan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi,” kata Arie dalam keterangan pers, dikutip Senin (10/11/2025).
Enam SPPG di Bandung Barat tersebut adalah SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2.
Hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi air yang digunakan di enam SPPG di Bandung Barat itu semuanya memenuhi syarat.
“Jadi soal
kualitas air
bersih di enam SPPG itu sudah
clear
.
Undebatable
,” kata Arie.
Hasil penyelidikan sementara,
keracunan MBG
di Lembag itu dikarenakan zat nitrit dalam menu sayuran hingga nasi.
Arie menuturkan bahwa kualitas air sering disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kasus insiden
keamanan pangan
pasca-konsumsi hidangan program MBG.
Hal itu pula yang dicurigai ketika terjadi insiden keamanan pangan beruntun di Kabupaten Bandung Barat.
Di Bandung Barat, terjadi kasus keracunan MBG. Tujuh SPPG diselidiki.
“Di Bandung Barat, ada tujuh
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
(SPPG) yang ditengarai menjadi sumber kasus insiden keamanan pangan, setelah para siswa mengkonsumsi hidangan MBG selama bulan September dan Oktober,” tutur dia.
Puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu.
Hidangan MBG berasal dari tiga SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas.
“Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemaran
nitrit
pada melon dan lotek,” ucapnya.
Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025.
“Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independen tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan,” kata Arie.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Ada Keracunan di Lembang, BGN Nyatakan Air dari 6 Dapur MBG Penuhi Syarat
/data/photo/2025/10/30/6902eff956751.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)