TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Keterampilan berbahasa asing menjadi hal mutlak dimiliki generasi muda di tengah perkembangan teknologi yang pesat
Selain bahasa Inggris, bahasa Mandarin semakin diminati seiring dengan meningkatnya hubungan bisnis dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
Bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia.
Selain digunakan dalam komunikasi bisnis internasional, bahasa ini juga memberikan manfaat lain.
Di antaranya bisa meningkatkan peluang karier yang lebih luas, mudah komunikasi saat traveling hingga meningkatkan keterampilan kognitif.
Di Indonesia sudah lama di kenal kampung Inggris Pare dan kini mulai ada tren kampung mandarin.
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengakui pentingnya bisa berbahasa asing, khususnya bahasa Mandarin.
Di Indonesia sendiri pernah dilaksanakan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di Desa Besani, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
Di Desa tersebut mencetuskan Kampung Jawa-Mandarin, hingga melatih anak-anak agar mampu berbahasa Mandarin.
“Generasi muda kita harus memiliki keterampilan, termasuk berbahasa Mandarin. Anak-anak diajari bahasa Mandarin, ini merupakan gerak cepat, dengan kompetensinya bisa membuka peluang usaha lain,” kata dia ditulis di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Mengutip dari Kemenparekraf, desa wisata dengan tagline Gerbang Akulturasi Jawa-China ini sudah lama dikenal sebagai daerah dengan produk unggulan teh yang menjadi sumber pendapatan daerah.
Desa ini bisa menjadi contoh pengembangan desa lainnya, dimana investasi besar asal China datang ke desa ini.
Berangkat dari hal ini, terobosan menciptakan kampung Jawa Mandarin lahir.
Generasi muda Indonesia perlu menguasai keterampilan berbahasa termasuk bahasa Mandarin.
Melalui keterampilan berbahasa asing maka dapat meningkatkan kemampuan mendapat pekerjaan.
Belajar bahasa Mandarin dan menguasainya menjadi peluang dan harapan agar anak-anak bisa menata masa depan akan lebih luas.
Di Desa Mandarin Besani ini, dilakukan pelatihan Bahasa mandarin setiap minggunya dan juga mengenalkan budaya akulturasi Jawa dan China. (Rina Ayu)