Jakarta: Jadikan Tahun Baru 2026 sebagai momentum untuk bangkit dan bersatu mewujudkan kehidupan bernegara yang lebih baik.
“Di tengah berbagai tantangan yang ada saat ini, kita membutuhkan semangat untuk bangkit mengatasi beragam rintangan yang menghadang,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/12/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan, suhu rata-rata nasional dapat meningkat lebih dari 1,3 derajat celcius pada periode 2020-2049.
Fenomena suhu tinggi ekstrem yang terjadi pada 2023-2025 merupakan bukti nyata bahwa dinamika iklim dan cuaca memicu beragam krisis lingkungan yang berdampak bencana di tanah air.
“Akibatnya, krisis iklim di Indonesia juga berdampak ke berbagai sektor vital nasional seperti pangan, kesehatan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan,” lanjut Lestari.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat bahwa krisis iklim yang berdampak multidimensi itu harus mendapatkan perhatian serius semua pihak dan segera diantisipasi bersama.
Karena, walaupun catatan Indeks Persatuan Kebangsaan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri mengindikasikan tingkat kohesi sosial cukup baik (skor 78,5 dari 100), capaian itu masih rentan terhadap polarisasi politik pasca-Pemilu 2024.
Ancaman disinformasi dan intoleransi pun dinilai masih menjadi ujian bagi kerukunan bangsa saat ini.
Sejumlah catatan itu, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jateng II (Kuds, Demak, Jepara), harus menjadi agenda bersama untuk segera diatasi.
Fondasi menuju Indonesia Emas 2045, ujarnya, harus terus diperkuat melalui penerapan nilai-nilai kebangsaan seperti persatuan dan semangat gotong royong, pembangunan SDM unggul, penguasaan teknologi, serta pembenahan infrastruktur yang merata di tanah air.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, momentum perayaan Tahun Baru kali ini dapat membangkitkan optimisme setiap anak bangsa
Jakarta: Jadikan Tahun Baru 2026 sebagai momentum untuk bangkit dan bersatu mewujudkan kehidupan bernegara yang lebih baik.
“Di tengah berbagai tantangan yang ada saat ini, kita membutuhkan semangat untuk bangkit mengatasi beragam rintangan yang menghadang,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/12/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan, suhu rata-rata nasional dapat meningkat lebih dari 1,3 derajat celcius pada periode 2020-2049.
Fenomena suhu tinggi ekstrem yang terjadi pada 2023-2025 merupakan bukti nyata bahwa dinamika iklim dan cuaca memicu beragam krisis lingkungan yang berdampak bencana di tanah air.
“Akibatnya, krisis iklim di Indonesia juga berdampak ke berbagai sektor vital nasional seperti pangan, kesehatan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan,” lanjut Lestari.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat bahwa krisis iklim yang berdampak multidimensi itu harus mendapatkan perhatian serius semua pihak dan segera diantisipasi bersama.
Karena, walaupun catatan Indeks Persatuan Kebangsaan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri mengindikasikan tingkat kohesi sosial cukup baik (skor 78,5 dari 100), capaian itu masih rentan terhadap polarisasi politik pasca-Pemilu 2024.
Ancaman disinformasi dan intoleransi pun dinilai masih menjadi ujian bagi kerukunan bangsa saat ini.
Sejumlah catatan itu, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jateng II (Kuds, Demak, Jepara), harus menjadi agenda bersama untuk segera diatasi.
Fondasi menuju Indonesia Emas 2045, ujarnya, harus terus diperkuat melalui penerapan nilai-nilai kebangsaan seperti persatuan dan semangat gotong royong, pembangunan SDM unggul, penguasaan teknologi, serta pembenahan infrastruktur yang merata di tanah air.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, momentum perayaan Tahun Baru kali ini dapat membangkitkan optimisme setiap anak bangsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
