Kalau bisa kami secepatnya mendapatkan bantuan rumah. Tenda ini terlalu panas siang hari, banyak debu. Kalau hujan, air dari jembatan mengalir ke bawah
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah penyintas banjir bandang di Provinsi Aceh menyatakan bahwa harapan mereka untuk segera kembali pulih pasca-banjir bandang semakin menguat, setelah Presiden RI Prabowo Subianto kembali turun langsung meninjau lokasi bencana untuk kali ketiganya, Jumat.
Tim Media Presiden di Jakarta, menyebut pernyataan itu disampaikan para penyintas banjir di tenda-tenda darurat usai berdialog dengan Presiden untuk menyampaikan harapan, keluhan, sekaligus rasa terima kasih atas bantuan yang mulai lancar tersalurkan.
“Roti, beras, obat-obatan sudah datang. Mobil bantuan kesehatan saya lihat banyak lewat. Tapi rumah-rumah kami rusak, berlumpur, dan kurang alat untuk membersihkannya,” ujar penyintas di Desa Sukarahmat, Kecamatan Rantau, Wita.
Ia tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi rumahnya yang rusak parah dan masih tertutup lumpur tebal.
Ia mengakui bahwa bantuan makanan, obat-obatan, hingga layanan kesehatan kini sudah relatif mencukupi kebutuhan warga.
Ia berharap pemerintah dapat segera mengirimkan material bangunan agar warga bisa memperbaiki tempat tinggal mereka. Wita mengaku masih tinggal di rumah kerabat setelah rumahnya hancur tertimpa pohon saat banjir besar menerjang.
“Saya berharap kota kami kembali normal. Anak-anak bisa sekolah lagi, bisa kembali ke pesantren. Itu saja harapan kami,” ujarnya kepada Presiden.
Distribusi bantuan yang sebelumnya tersendat akibat akses jalan terputus kini mulai kembali lancar. Wita menilai kondisi pangan warga, baik di desa maupun kota, sudah lebih baik.
“Alhamdulillah sudah banyak bantuan datang. Kalau soal makan, insyaallah sudah cukup,” ujarnya.
Meski kebutuhan dasar mulai terpenuhi, kebutuhan paling mendesak bagi warga Aceh Tamiang tetaplah hunian layak.
Di posko pengungsian bawah Jembatan Kuala Simpang, Kepala Dusun Sukajadi, Desi, juga menyampaikan harapan serupa.
Ia menilai kehadiran Presiden memberi optimisme pemulihan situasi pasca-banjir, bagi warga yang sejak berminggu-minggu bertahan di tenda yang panas dan rawan terdampak aliran air saat hujan.
“Kalau bisa kami secepatnya mendapatkan bantuan rumah. Tenda ini terlalu panas siang hari, banyak debu. Kalau hujan, air dari jembatan mengalir ke bawah,” kata Desi sambil memohon percepatan rehabilitasi.
Meski begitu, Desi mengakui kebutuhan pangan dan pakaian warga telah tercukupi berkat dukungan pemerintah, BPBD, Polri, puskesmas, dan berbagai lembaga kemanusiaan.
“Alhamdulillah makanan dan pakaian aman untuk beberapa minggu ke depan. Pelayanan kesehatan juga berjalan,” ujarnya.
Harapan serupa disampaikan oleh Sofia Laura dari Desa Sukajadi. Ia terharu ketika Presiden menyapa langsung warga di bawah tenda pengungsian.
Dari bulan Ramadhan yang tinggal hitungan bulan lagi, Sofia berharap bantuan hunian layak segera terealisasi.
“Mudah-mudahan kami bisa menempati rumah layak pakai secepatnya. Tidak harus mewah, tapi aman dan ada air bersih,” ucapnya.
Ia mengatakan sejumlah warga mulai mengalami gatal-gatal akibat keterbatasan air bersih.
Dalam dialog dengan para pengungsi, Presiden Prabowo berkomitmen bahwa pemerintah terus bekerja keras mempercepat pemulihan pascabencana.
Kepala Negara juga meminta maaf jika masih ada warga yang belum menerima bantuan secara optimal.
“Insyaallah pemerintah akan turun membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum. Kita sedang bekerja keras,” kata Presiden.
Kunjungan Prabowo di posko pengungsian Jembatan Aceh Tamiang pada Jumat (12/12) dalam rangka memimpin langsung proses pemulihan pasca-banjir adalah kali ketiga sejak awal Desember 2025.
Kunjungan pertama berlangsung pada 1 Desember 2025, disusul kunjungan kedua pada 7 Desember 2025 di Bireuen, dan kunjungan ketiga hari ini, 12 Desember 2025, di Aceh Tamiang.
Dalam setiap kunjungannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya respons cepat dan terkoordinasi dari seluruh jajaran pemerintah daerah dan pusat untuk memulihkan kondisi di lokasi terdampak.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
