AS Janjikan Bantuan Kemanusiaan Sebesar Rp33,5 Triliun untuk PBB

AS Janjikan Bantuan Kemanusiaan Sebesar Rp33,5 Triliun untuk PBB

JAKARTA – Amerika Serikat pada hari Senin menjanjikan bantuan senilai 2 miliar dolar AS (Rp33.532.000.000.000) untuk menyelamatkan nyawa puluhan juta orang yang menghadapi kelaparan dan penyakit di lebih dari selusin negara tahun depan, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, menyusul pemotongan besar-besaran bantuan luar negeri oleh pemerintahan Trump pada tahun 2025.

Negeri Paman Sam memangkas pengeluaran bantuannya tahun ini, sementara donor Barat terkemuka seperti Jerman juga mengurangi bantuan karena mereka beralih ke peningkatan pengeluaran pertahanan, yang memicu krisis pendanaan yang parah bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bantuan miliaran dolar yang dijanjikan oleh Amerika Serikat pada Hari Senin akan diawasi oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), kata Departemen Luar Negeri, seperti melansir Al Arabiya dari Reuters (30/12).

Departemen Luar Negeri menggambarkan bantuan tersebut sebagai model baru yang disepakati dengan PBB yang bertujuan untuk membuat pendanaan dan penyaluran bantuan lebih efisien.

Data PBB menunjukkan, total kontribusi kemanusiaan AS kepada PBB turun menjadi sekitar 3,38 miliar dolar AS pada tahun 2025, setara dengan sekitar 14,8 persen dari jumlah global.

Angka ini turun tajam dari 14,1 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya, dan puncaknya sebesar 17,2 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Awal Desember lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan permohonan bantuan tahun 2026 sebesar 23 miliar dolar AS untuk menjangkau 87 juta orang yang berisiko – setengah dari 47 miliar dolar AS yang diminta untuk tahun 2025, yang mencerminkan penurunan dukungan donor meskipun kebutuhan global mencapai rekor tertinggi.

Kepala bantuan PBB Tom Fletcher mengatakan, respons kemanusiaan PBB kewalahan dan kekurangan dana, yang berarti “pilihan brutal” harus dibuat untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan.

Fletcher mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin, janji AS tersebut merupakan “investasi penting bagi kemanusiaan,” menambahkan itu adalah bentuk kepercayaan pada reformasi kemanusiaan PBB.