TNI AD Sebut Baut Hilang di Jembatan Bailey Aceh Sudah Terpasang Kembali

TNI AD Sebut Baut Hilang di Jembatan Bailey Aceh Sudah Terpasang Kembali

Jakarta

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Kolonel Inf Donny Pramono, mengatakan baut-baut jembatan bailey di Aceh yang diduga dicuri telah terpasang kembali. Ia memastikan jembatan tersebut berfungsi dengan normal.

“Terkait kondisi jembatan bailey di Aceh, dapat kami sampaikan bahwa baut-baut yang hilang tersebut saat ini sudah dipasang kembali oleh personel di lapangan sehingga jembatan dapat berfungsi normal dan aman dilalui masyarakat,” kata Donny kepada wartawan, Selasa (30/12/2025).

Donny mengatakan sempat mendapat informasi adanya upaya sabotase yang berhubungan dengan infrastruktur jembatan di Aceh. TNI berharap upaya tersebut tak terjadi kembali.

“Memang sebelum kejadian, sudah ada informasi yang masuk ke kami, mengingatkan akan kemungkinan adanya upaya sabotase, namun mengingat kondisi bencana seperti sekarang kami berharap hal tersebut tidak terjadi. Sehingga selama ini, setelah jembatan terpasang, pengamanan difokuskan pada pengaturan arus lalu lintas di sekitar jembatan,” ungkapnya.

Donny mengatakan pengawasan di jembatan bailey Aceh tersebut ditingkatkan usai insiden tersebut. Ia menyebut patroli oleh anggota TNI di lokasi juga dilakukan.

“Hingga saat ini, belum ada rencana pemasangan CCTV di lokasi. Pengamanan dilakukan melalui kehadiran personel secara langsung sebagai langkah cepat dan efektif di lapangan,” tambahnya.

Diketahui, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak geram karena ada baut-baut jembatan bailey yang dibangun di Aceh diduga dicuri. Maruli mengatakan hal itu merupakan sabotase terhadap jembatan.

Maruli menunjukkan foto jembatan bailey yang bautnya telah dicabut. Jembatan itu disebut berlokasi di Teupin Mane, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh.

“Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadab ini ya, terus terang saja. Memang kami pikir masyarakat sedang bencana, ini baut-bautnya dibongkar. Terlihat itu berpindah, nanti kalau ada yang perlu lihat fotonya, nanti saya kasih,” kata dia.

Maruli mengatakan perbuatan itu mengorbankan masyarakat. Dia menyebut perbuatan tersebut biadab.

“Jadi dalam kondisi begini pun masih ada kelompok-kelompok orang yang mau, bisa dikatakan arahnya kepada pemerintah. Mengorbankan masyarakat, masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan. Jadi terus saya semalam tidak bisa tidur saya memikirkan ini, karena saya pikir orang sebiadab ini luar biasa,” ujarnya.

Maruli mengatakan masyarakat bisa menjadi korban gara-gara ulah orang yang mengambil baut itu. Dia berharap tak ada lagi korban di daerah bencana.

“Nanti ada lagi yang bilang, oh ini sengaja nih pengkondisian. Kalau pengkondisian membuat masyarakat mati, bukan pengkondisian namanya itu. Itu biadab namanya. Jadi ini bukti-bukti nyata sudah ada, kasihan masyarakat korban. Jangan lagi sampai jiwanya korban lagi. Kita akan telusuri sampai di mana. Kita fokus saja,” kata Maruli.

Sebagai informasi, jembatan bailey merupakan jembatan sementara yang dibangun untuk menghubungkan akses antardaerah yang terputus akibat bencana di Aceh. Pembangunan jembatan bailey di Teupin Mane itu mulai digunakan pada 18 Desember lalu.

(dwr/eva)