Guardiola Mengatakan Kebangkitan Manchester City Dimulai di Piala Dunia Antarklub

Guardiola Mengatakan Kebangkitan Manchester City Dimulai di Piala Dunia Antarklub

JAKARTA – Setelah merengkuh trofi Liga Inggris pada musim 2023/2024 (keempat beruntun), Manchester City harus menyaksikan beberapa pesaing mulai lebih kuat.

Musim berikutnya, Pep Guardiola harus puas menyaksikan bahwa persaingan perebutan gelar liga menjadi pertarungan antara Liverpool dan Arsenal. The Reds akhirnya keluar sebagai jawara musim 2024/2025.

Tak heran, pada musim ini Manchester City awalnya tak masuk dalam daftar kandidat peraih gelar Liga Inggris. Liverpool dan Arsenal dipandang akan bersaing ketat.

Namun, kenyataannya jauh meleset. Liverpool terlempar di luar papan atas. Arsenal tetap konsisten dan kini memimpin klasemen sementara.

Manchester City perlahan mulai menunjukkan taring di luar prediksi banyak orang. Pasukan Guardiola kini menempel ketat The Gunners dengan selisih hanya dua poin.

Pesaing lain yang tak pernah diprediksi sebelumnya, yaitu Aston Villa. Mereka kini ada di peringkat ketiga dengan berjarak tiga angka dari Arsenal.

Guardiola mengatakan bahwa upaya Manchester City meraih gelar juara liga sebetulnya dimulai di Piala Dunia Antarklub 2025.

Pelatih asal Spanyol itu menegaskan kebangkitan pasukannya pada musim panas ini setelah tak masuk persaingan gelar Liga Inggris 2024/2025.

Manchester City mengalami musim yang sulit menurut standar mereka musim lalu, di mana rentetan empat gelar berturut-turut berakhir dengan mengecewakan.

Hanya saja, The Citizens saat ini bersaing ketat dengan Arsenal dan Aston Villa di papan atas klasemen Liga Inggris. Mereka meraih enam kemenangan beruntun usai menekuk Nottingham Forest 2-1 pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Guardiola menggambarkan Piala Dunia Antarklub 2025, yang mana mereka tersingkir di babak 16 besar oleh Al Hilal, sebagai momen penting untuk perubahan.

“Energi, energi, energi. Kami kehilangan itu musim lalu. Kami mulai berlatih lebih baik, bersaing lebih baik. Kami membutuhkan energi dan kemudian Anda memiliki lingkungan yang baik.”

“Ketika kami tersingkir oleh Al Hilal, bukan karena kami tidak menang, tetapi karena kami bermain sangat bagus di sana.”

“Saat itu sedang liburan, jadi saya bilang, oke, pergi berlibur,” kata Guardiola.

Guardiola menambahkan bahwa ia kecewa harus mengakhiri pemusatan latihan Manchester City di Florida selama Piala Dunia Antarklub karena sesi latihan berjalan baik. Dia melihat persaingan yang ketat di antara para pemain.

“Tempat kami berada, Boca Raton di depan pantai. Semua orang senang. Banyak makan malam bersama, banyak pembicaraan tentang apa yang harus kami lakukan musim depan.”

“Kami ingin memperpanjangnya, hanya untuk merasakannya. Saya pikir di sana, setelah berbicara dengan (asisten City) Pep (Lijnders) dan James (French), Manel (Estiarte), Hugo (Viana), Txiki (Begiristain), kami berbalik dan mengatakan sesuatu telah berubah. Sesuatu yang bisa Anda rasakan.”

“Itu tidak berarti Anda akan menang, tetapi Anda mampu mengenali tim. Sekarang sudah delapan kemenangan beruntun.”

“Ini tidak mudah, tetapi kami bersaing dengan cara kami melakukannya. Kami harus meningkatkan diri, tentu saja, tetapi pola pikir ini lebih baik,” ujar Guardiola.

Guardiola, yang masa depannya masih belum pasti, mengakui bahwa ia juga telah mendapatkan kembali energinya.

“Ini bukan tentang Anda atau Anda atau Anda, itu adalah sesuatu, sesuatu yang ada dalam kabut di Manchester, di sekitar pusat pelatihan kami. Kami kehilangan sesuatu.”

“Ini bukan tentang menghidupkan atau mematikan (energi). Hasil metodologi Pep Lijnders, James (French), Kolo Toure.”

“Pemain baru, saya ingin membantu mereka. Ketika Anda memiliki pemain yang sama, Anda merasa lelah. Namun, pemain baru, Anda tertarik, bagaimana orang ini? Tentunya mencoba menganalisisnya. Energi datang dari sana.”

“Energi bisa turun, tetapi energi bisa naik. Tidak pernah dalam hidup kita hal itu sama. Dalam profesional atau pribadi, Anda tidak akan pernah bahagia sepanjang waktu, tetapi tidak pernah sedih sepanjang waktu.”

“Anda harus menyadari alasannya, menyadari apa yang telah kami lewatkan, untuk bisa kembali,” kata Guardiola.