Pengusaha Konveksi Curhat Sulit Dapat KUR, Minta Pemerintah Turun Tangan

Pengusaha Konveksi Curhat Sulit Dapat KUR, Minta Pemerintah Turun Tangan

Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) mengungkap pelaku usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) sektor konveksi masih menghadapi tantangan besar dalam hal permodalan. 

Ketua Umum IPKB Nandi Herdiaman mengatakan program kredit usaha rakyat (KUR) dan Kredit Investasi Permanen Kecil (KIPK) yang disediakan pemerintah tidak dapat dinikmati oleh banyak pelaku usaha kecil menengah karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan. 

“Banyak di antara kami yang tidak memiliki agunan yang cukup, tidak memiliki catatan keuangan yang rapi, dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola usaha yang besar,” kata Nandi dalam keterangan tertulis, Minggu (28/12/2025). 

Pihaknya meminta pemerintah untuk menciptakan program permodalan yang tepat sasaran. Apalagi, banyak IKM yang sudah gulung tikar semenjak Covid-19 dan kalah saing dari impor ilegal. 

Menurut Nandi, saat ini pasar sudah didukung pemerintah untuk domestik, maka dari itu pelaku sudah pasti butuh modal dan SDM yang berdaya saing.

“Banyak di antara kami yang memiliki ide dan potensi untuk mengembangkan usaha. Namun terhambat oleh kurangnya modal,” tuturnya. 

Pelaku usaha kecil dan menengah mengaku tidak ingin menjadi beban bagi pemerintah, tapi IKM konveksi masih membutuhkan bantuan untuk dapat mandiri.

“Teman-teman dari Asosiasi IPKB saat ini masih mencari cara agar segi permodalan bisa didapatkan,” tuturnya. 

Lebih lanjut, dia mendesak pemerintah dapat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan teknis dan pelatihan kepada pelaku usaha kecil menengah, sehingga kami dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing kami di pasar global.

“Kami berharap pemerintah dapat mendengar aspirasi kami dan memberikan solusi yang tepat. Kami siap untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan industri tekstil dan konveksi di Indonesia,” pungkasnya.