Tak Mudah Basi, Berikut Tips Bikin Manisan Buah yang Awet

Tak Mudah Basi, Berikut Tips Bikin Manisan Buah yang Awet

Surabaya (beritajatim.com)- Manisan buah jadi salah satu camilan tradisional yang digemari banyak orang karena rasanya yang manis, segar, dan cocok dijadikan stok camilan atau oleh-oleh. Namun, proses pembuatannya sering dianggap sepele sehingga manisan cepat berair, berjamur, atau basi sebelum waktunya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui Teknik pembuatan dan penyimpanan yang tepat agar manisan buah bisa lebih awet tanpa mengurangi rasa dan kualitasnya. Berikut ini beberapa tips penting yang perlu diperhatikan agar manisan buah tahan lama.

Memilih Buah yang Tepat dan Berkualitas
Untuk membuat manisan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih buah yang masih segar, tidak memar, dan belum terlalu matang. Buah yang terlalu matang cenderung mengandung kadar air dan gula alami yang lebih tinggi sehingga lebih mudah basi. Misalnya, pilih mangga yang masih muda dibandingkan mangga yang sudah matang untuk dijadikan manisan. Mangga yang masih muda cenderung lebih keras dan punya kadar air yang rendah sehingga cocok dijadikan manisan agar rasanya seimbang.

Proses Pencucian dan Perendaman yang Benar
Setelah memilih buah yang tepat, Anda harus mengetahui proses pencucian dan perendaman yang benar agar manisan lebih tahan lama. Kebersihan menjadi faktor utama untuk menentukan keawetan manisan. Cuci buah menggunakan air mengalir hingga benar-benar bersih untuk menghilangkan sisa kotoran dan mikroorganisme. Buah yang sudah dipotong sebaiknya direndam dalam air garam atau air kapur sirih sesuai kebutuhan. Perendaman ini berfungsi untuk menjaga tekstur buah tetap renyah sekaligus membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pembusukan.

Takaran Gula yang Pas dan Merata
Fungsi gula bukan hanya sebagai pemanis, tetapi juga sebagai pengawet alami. Gunakan gula dengan jumlah yang cukup agar dapat menarik air dari dalam buah dan menekan pertumbuhan mikroba. Pastikan gula larut dan meresap secara merata dengan cara merendam buah dalam larutan gula atau merebusnya secara perlahan. Jika takaran gula terlalu sedikit, manisan akan lebih cepat basi, sedangkan gula berlebihan bisa membuat rasa terlalu enek.

Teknik Perebusan atau Pengeringan yang Tepat
Proses perebusan dan pengeringan juga perlu diperhatikan. Jika manisan dibuat dengan cara direbus, gunakan api sedang agar buah tidak terlalu matang karena akan membuat tekstur buah jadi lembek. Perebusan yang tepat dapat membantu mensterilkan bahan dan memperpanjang masa simpan. Sementara itu, untuk manisan kering, proses penjemuran atau pengeringan harus dilakukan supaya kadar air di dalam buah benar-benar berkurang. Semakin sedikit kandungan air, semakin kecil risiko manisan cepat basi.

Penggunaan Wadah dan Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan juga perlu diperhatikan karena penyimpanan memiliki peran besar dalam menjaga keawetan manisan. Manisan buah sebaiknya disimpan dalam wadah bersih dan kedap udara, seperti toples kaca atau plastik food grade. Tidak disarankan menggunakan wadah yang lembap atau mudah terbuka karena dapat memicu pertumbuhan jamur. Jika ingin masa simpan lebih lama, simpan manisan di dalam lemari pendingin. Selain itu, biasakan mengambil manisan dengan sendok kering agar tidak ada air atau kotoran yang masuk ke dalam wadah.

Dengan memperhatikan pemilihan buah, proses pengolahan, hingga cara penyimpanan yang tepat, manisan buah buatan sendiri dapat bertahan lebih lama dan tetap lezat. Selain lebih hemat, membuat manisan sendiri juga memungkinkan kita mengontrol bahan yang digunakan sehingga lebih aman dikonsumsi. Jadi, tidak ada salahnya mencoba membuat manisan buah di rumah sebagai camilan praktis yang awet dan menggugah selera. [Nazala Habibah Fathyadin]