Jakarta –
Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa mereka akan mendukung pemerintah Yaman dalam konfrontasi militer apa pun dengan pasukan separatis. Saudi pun menyerukan separatis untuk mundur “secara damai” dari provinsi-provinsi di Yaman yang baru saja mereka rebut.
Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Sabtu (27/12), sehari setelah dilaporkan adanya serangan udara Saudi terhadap posisi separatis di provinsi Hadramawt, Yaman.
Jenderal Turki al-Malki, juru bicara kelompok koalisi yang dipimpin Saudi, mengatakan mereka akan bertindak “secara langsung dan pada saat yang tepat … untuk melindungi warga sipil”, demikian menurut kantor berita Saudi, SPA.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/12/2025), Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman menuliskan di media sosial X, bahwa pasukan kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC) harus “menyerahkan secara damai” dua provinsi regional kepada pemerintah Yaman.
Sebelumnya, STC telah memperingatkan pada hari Jumat (26/12), bahwa mereka tidak gentar setelah serangan udara Saudi menghantam posisi mereka, dalam eskalasi terbaru sejak mereka merebut sebagian wilayah Yaman bulan lalu.
Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa dalam serangan tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, kelompok separatis yang didukung oleh Uni Emirat Arab tersebut, dan berupaya menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang sebelumnya merdeka, telah berhasil merebut sejumlah wilayah Yaman.
Para ahli menyebut keberhasilan mereka telah mempermalukan Arab Saudi, kekuatan regional yang dominan, pendukung utama pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Farea al-Muslimi, dari lembaga think tank Chatham House di London, mengatakan kepada AFP, bahwa STC telah melanggar “garis merah” Riyadh. Dia menambahkan bahwa situasi dapat memburuk dengan cepat.
“Mempermalukan Arab Saudi adalah satu hal yang buruk. Dan mempermalukan Arab Saudi di depan umum adalah hal yang jauh lebih buruk. Dan itulah yang mereka lakukan,” cetusnya.
Seorang pejabat militer Yaman mengatakan kepada AFP, bahwa sekitar 15.000 tentara Yaman yang didukung Saudi telah berkumpul di daerah perbatasan, tetapi belum menerima perintah untuk menghadapi para separatis.
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
