Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan telur ayam ras aman pada momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), serta mencukupi hingga Lebaran 2026.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pasokan telur nasional berada dalam kondisi surplus, seiring produksi dalam negeri yang besar. Kebutuhan konsumsi nasional, kata Ketut, sepenuhnya dapat ditopang dari peternak dalam negeri.
“Stok telur kita secara nasional banyak. Intinya sangat memenuhi kebutuhan nasional. Secara nasional ketersediaan telur sangat banyak. Lewat Ramadan juga aman. Surplus kita. Kita tidak ada masalah kalau telur,” kata Ketut melalui keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (25/12/2025).
Ketut menambahkan, fluktuasi harga telur yang terjadi bersifat musiman dan tidak berkaitan langsung dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dampak MBG terhadap konsumsi telur sepanjang 2025 masih relatif terbatas dan belum signifikan.
“Kalau saya melihat program MBG, ada pengaruhnya tapi sedikit. Saat ini namanya sedang menjelang Natal dan Tahun Baru [Nataru], demand-nya naik hingga ada kenaikan,” jelasnya.
Berdasarkan proyeksi Neraca Pangan Nasional, kebutuhan nasional telur ayam ras, termasuk untuk kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, sepenuhnya dapat dipenuhi dari dalam negeri. Dari total kebutuhan konsumsi nasional, Ketut menyebut, porsi kebutuhan SPPG masih belum begitu besar.
Ketut menyampaikan, kebutuhan konsumsi telur ayam ras nasional per tahun diestimasikan mencapai 6,487 juta ton. Dari jumlah tersebut, kebutuhan SPPG pada 2025 sekitar 1,96% atau 127.300 ton. Sementara itu, produksi telur tahunan diproyeksikan mencapai 6,561 juta ton.
Di sisi lain, stok akhir 2025 untuk telur ayam ras secara nasional juga diperkirakan meningkat signifikan menjadi 74.500 ton. Angkanya melonjak 154,2% dibandingkan stok akhir 2024 yang sebesar 29.300 ton.
Ke depan, pemerintah akan terus memantau perkembangan harga telur ayam ras. Bapanas menegaskan telur ayam ras perlu berada sesuai harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang telah ditetapkan pemerintah, yakni di level Rp30.000 per kilogram.
“Mereka [peternak] komitmen tetap di range harga di peternak Rp22.000, Rp23.000 sampai Rp25.000. Artinya, pedagang mestinya masih bisa menjual dengan angka Rp30.000,” pungkasnya.
