Erupsi Gunung Semeru Picu Turunnya Hasil Tangkap Lobster Nelayan di Lumajang

Erupsi Gunung Semeru Picu Turunnya Hasil Tangkap Lobster Nelayan di Lumajang

Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi Gunung Semeru yang sebelumnya sempat melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memicu turunnya hasil tangkap sektor laut nelayan.

Dinas Perikanan Lumajang melaporkan dampak bencana erupsi salah satunya menyebabkan hasil tangkap lobster nelayan berkurang.

Kepala Dinas Perikanan Lumajang Yuli Harismawati mengatakan, potensi lobster yang menjadi hasil laut dinilai cukup tinggi.

Terhitung pada 2024 saat tidak ada erupsi Gunung Semeru, hasil tangkapan lobster Lumajang bisa mencapai 2,5 ton dalam setahun.

Jumlah ini tercatat meningkat drastis ketimbang tahun 2023 yang hanya mencapai 793 kilogram setahun.

Menurut Yuli, erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 dan dilanjutkan dengan banjir lahar hujan yang terus terjadi sepanjang tahun 2023 menjadi pemicu hasil tangkap lobster tidak optimal.

Selain itu, pada tahun 2025 ini jumlah tangkapan lobster baru mencapai 682 kilogram.

“Jadi kemarin memang ada penurunan karena dampak dari bencana erupsi Gunung Semeru,” terang Yuli, Rabu (24/12/2025).

Erupsi Gunung Semeru dijelaskan memicu lobster menjauh dari karena wilayah perairan dangkal menjadi keruh.

Hal ini terjadi lantaran banjir lahar yang datang bersama material vulkanik muaranya mengarah ke laut.

Kondisi itu memicu lobster memilih meninggalkan perairan dangkal untuk mencari tempat yang airnya lebih jernih.

“Lautnya kan jadi keruh, jadi lobsternya lari dan mencari air jernih. Ini banyak dikeluhkan nelayan,” tambah Yuli.

Yuli mengaku pemerintah tidak bisa berbuat banyak untuk menangani berkurangnya hasil tangkap lobster akibat bencana erupsi.

Sebab, erupsi Gunung Semeru merupakan fenomena alam yang tidak bisa dicegah. Sehingga, nelayan diimbau untuk mencari alternatif hasil tangkapan laut lain saat lobster menurun.

“Karena ini faktor alam kami tidak bisa cegah, jadi kami sarankan nelayan untuk mencari alternatif potensi tangkapan ikan lain,” ungkap Yuli. (has/ted)