JAKARTA – Pesawat tempur F-35 AS hanya siap beroperasi sekitar paruh waktu pada tahun 2024 karena masalah perawatan dengan Lockheed Martin, kata lembaga pengawas Pentagon dalam sebuah laporan.
Laporan tersebut, dari Kantor Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan yang dikeluarkan pada 19 Desember, mengatakan Departemen Pertahanan tidak cukup mengawasi kinerja kontraktor pada kontrak pemeliharaan kendaraan udara Juni 2024.
“Meskipun Kantor Program Gabungan (JPO) F-35 memantau kinerja Lockheed Martin, mereka tidak selalu meminta pertanggungjawaban Lockheed Martin atas kinerja buruk terkait pemeliharaan F-35,” kata laporan itu, melansir Anadolu (24/12).
“Hal ini terjadi karena JPO F-35 tidak memasukkan kinerja kesiapan pesawat atau persyaratan kontrak terukur lainnya dan tidak menegakkan persyaratan inspeksi material dan pelaporan properti pemerintah dalam kontrak pemeliharaan pesawat,” lanjut laporan itu.
Laporan tersebut menyatakan Pentagon membayar Lockheed Martin 1,7 miliar dolar AS tanpa penyesuaian ekonomi apa pun, meskipun jet tersebut “tidak memenuhi persyaratan minimum Angkatan Bersenjata.”
Diketahui, program jet tempur F-35 adalah program akuisisi terbesar Pentagon dengan perkiraan biaya lebih dari 2 triliun dolar AS untuk membeli, mengoperasikan, dan memelihara F-35 selama masa pakainya.
Kantor Program Gabungan F-35 bertanggung jawab atas kontrak produksi dan pemeliharaan F-35, serta mempertahankan rencana pemeliharaan yang komprehensif, menurut laporan tersebut.
