Deretan Aplikasi Ini ‘Curi’ Data Penggunanya, Ada Roblox dan Candy Crush

Deretan Aplikasi Ini ‘Curi’ Data Penggunanya, Ada Roblox dan Candy Crush

JAKARTA – Penelitian terbaru yang dilakukan pakar struktur Teknologi Informasi (TI) mengungkapkan sejumlah aplikasi yang mengumpulkan data pribadi penggunanya. Daftar ini mencakup aplikasi populer.

Ada aplikasi gim seperti Roblox hingga media sosial seperti TikTok dan Instagram. Pengumpulan data pengguna ini dilakukan sebagai imbalan dari layanan gratis yang ditawarkan pengembang ke publik. Biasanya, data ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan iklan.

Berdasarkan laporan yang disusun oleh Marin Marinčić, pakar dari Nsoft, data ini dibuat berdasarkan laporan privasi resmi yang diserahkan oleh masing-masing pengembang aplikasi ke Apple. Artinya, Apple mengetahui bahwa aplikasi ini mengumpulkan data penggunanya.

Keluarga besar Meta, yaitu Facebook, Instagram, Messenger, dan Threads, menempati urutan teratas sebagai aplikasi yang paling mengkhawatirkan. Keempat aplikasi ini membagikan sekitar 68,6 persen data pribadi pengguna kepada pihak ketiga.

Aplikasi media sosial lainnya seperti LinkedIn, TikTok, dan X juga tercatat sebagai pengumpul data yang sangat aktif. Sebagian besar dari mereka menggunakan lebih dari 50 persen data pelanggan untuk menjalankan fungsi dasar aplikasi tersebut.

Yang cukup mengejutkan, aplikasi permainan seperti Candy Crush Saga dan Roblox turut masuk ke dalam daftar aplikasi pengumpul data pengguna. Namun, masing-masing aplikasi ini mengumpulkan data untuk kebutuhan yang berbeda.

Roblox tidak membagikan data mereka sedikit pun ke pihak ketiga, sedangkan Candy Crush membagikan 8,6 persen data pengguna ke pihak ketiga. Untuk kebutuhan iklan, masing-masing aplikasi ini memanfaatkan lebih dari 20 persen data penggunanya.

Duolingo juga masuk ke dalam daftar ini. Aplikasi edukasi bahasa tersebut tercatat membagikan 20 persen data pribadinya kepada pihak luar untuk keperluan analisis. Aplikasi WhatsApp Business juga perlu diwaspadai karena memerlukan 57,1 persen informasi pribadi untuk berfungsi secara optimal.

Berbeda dengan versi standar, pesan di WhatsApp Business tidak menggunakan enkripsi ujung-ke-ujung sehingga dapat dibaca oleh pihak pengembang. Platform video YouTube juga dikenal sebagai pengumpul data dengan membagikan 31,4 persen informasi penggunanya ke perusahaan luar.

Di sisi lain, Amazon mengumpulkan banyak informasi, tetapi hanya membagikan kurang dari 6 persen datanya kepada pihak ketiga. Perusahaan ritel ini lebih banyak menggunakan data pengguna untuk mempersonalisasi pengalaman belanjanya.

Melihat daftar aplikasi ini, pastikan untuk selalu memeriksa laporan privasi di App Store atau Play Store sebelum mengunduh aplikasi baru. Selain itu, pahami detail dari jenis data apa yang akan diambil dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.