Dalam kampanye digitalnya, Mie Sedaap menargetkan Gen Z dan Milenial muda berusia 18-34 tahun yang aktif di TikTok, Instagram, dan YouTube. Kelompok ini dikenal menyukai konten yang autentik, unik, relatable, serta gemar mengeksplorasi rasa dan pengalaman interaktif. Mereka juga sangat responsif terhadap kreativitas, tren, dan storytelling yang dekat dengan dunia mereka.
Memahami karakter Gen Z yang menyukai sesuatu yang real dan raw, Mie Sedaap mengadopsi pendekatan komunikasi yang lebih autentik. Brand ini menggandeng content creator yang mampu menyampaikan pesan secara entertaining dan engaging, tanpa kesan terlalu polished, sehingga selaras dengan preferensi audiens muda masa kini.
Sebagai brand yang lekat dengan budaya pop dan digital, Mie Sedaap juga secara konsisten tap into cultural and digital trends. Hal ini memastikan setiap kampanye terasa timely, relevan, dan terkoneksi dengan dunia Gen Z.
Untuk meningkatkan talkability, Mie Sedaap mengaktivasi berbagai inisiatif interaktif, mulai dari kuis di media sosial yang mendorong user generated content, hingga mengajak komunitas terlibat langsung dalam Come See Mie, intellectual property event milik Mie Sedaap. Seluruh aktivasi ini diperkuat dengan strategi hype building sebelum event berlangsung.
“Mie Sedaap secara konsisten menghadirkan konten yang real dan raw serta memanfaatkan tren untuk membangun koneksi autentik dengan audiens Gen Z di berbagai platform digital. Strategi ini diperkuat dengan UGC & Creator Driven Strategy yang melibatkan Gen Z dalam talkability dan menciptakan rasa FOMO melalui IP Collaboration yang sukses diamplifikasi secara digital,” ujar Dewan Juri Marketeers Digital Marketing Heroes 2025.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449913/original/052126000_1766118942-mie_sedaap_marketeers_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)