Malang (beritajatim.com) – Teka-teki kematian Faradila Amalia Najwa, mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang ditemukan di Pasuruan, memicu reaksi keras dari organisasi mahasiswa.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMM menyatakan komitmen penuh untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.
Presiden Mahasiswa UMM, Wahyuddin Fahrurrijal, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas peristiwa yang menimpa anggotanya tersebut. Saat ini, BEM UMM tengah bergerak cepat menghimpun fakta-fakta lapangan.
Wahyuddin menjelaskan bahwa koordinasi internal telah dilakukan meskipun dirinya sedang berada di luar kota saat kabar tersebut mencuat. Ia memastikan instruksi pengawalan kasus sudah berjalan di bawah kementerian terkait.
“Kami sementara mencari informasi sebanyak-banyaknya. Kami komitmen untuk mengawal kasus ini,” ujar Wahyuddin saat dikonfirmasi, Kamis (18/12/2025).
Ia menambahkan, langkah konkret telah diambil dengan mengarahkan kementerian di bawah naungannya untuk memantau perkembangan di kepolisian.
“Saya sementara arahkan Kementerian Polhukam BEM U untuk mengawal. Hari ini saya sudah di Malang untuk mengoordinasikan langkah selanjutnya,” imbuhnya.
Meskipun mendesak adanya kejelasan, BEM UMM menyatakan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan menghormati proses penyelidikan yang sedang berlangsung di Mapolda Jawa Timur.
“Sejauh ini kita masih menghormati proses hukum yang dilakukan, dan kami pastikan akan mengawal prosesnya agar berjalan transparan,” tegas Wahyuddin.
Kematian Faradila yang awalnya merupakan berita duka mendalam bagi Kampus Putih, kini bergeser menjadi atensi publik setelah adanya dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum. Pihak keluarga dan rekan sejawat berharap agar penyebab pasti kematian korban segera terungkap secara terang benderang.
BEM UMM berjanji akan terus memberikan pembaruan (update) informasi kepada publik dan mahasiswa terkait hasil pengawalan kasus ini. Solidaritas mahasiswa UMM kini terfokus pada pemberian dukungan moral bagi keluarga serta memastikan tidak ada intervensi dalam proses hukum yang melibatkan personel kepolisian tersebut.
“Informasi lebih lanjut bakal saya informasikan kembali. Yang pasti, kami pastikan keadilan bagi almarhumah adalah prioritas kami,” pungkasnya. (dan/ted)
