Harga Minyak Bangkit dari Level Terendah Sejak 2021 Gara-Gara Donald Trump

Harga Minyak Bangkit dari Level Terendah Sejak 2021 Gara-Gara Donald Trump

Sebelumnya, pemerintahan Trump dilaporkan telah mengerahkan ribuan personel militer dan hampir selusin kapal perang, termasuk sebuah kapal induk, ke kawasan Karibia dan perairan sekitar Venezuela. Langkah itu memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Amerika Latin.

Menanggapi pernyataan Trump, pemerintah Venezuela dengan tegas menolak kebijakan tersebut. Dalam pernyataan resminya, Caracas menyebut langkah AS sebagai “ancaman mengerikan” yang melanggar kedaulatan negara dan hukum internasional.

Di sisi lain, pasar energi global langsung bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Harga minyak dunia tercatat menguat lebih dari 1 persen dalam perdagangan Asia pada Rabu, Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 70 sen atau sekitar 1,2 persen menjadi USD 59,62 per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 73 sen atau 1,3 persen ke level USD 56,00 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS bahkan sempat naik lebih dari 1 persen menjadi USD 55,96 per barel, setelah sebelumnya ditutup di level USD 55,27 per barel pada Selasa, yang merupakan penutupan terendah sejak Februari 2021.

Pelaku pasar menilai kenaikan harga tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan potensi penurunan ekspor minyak Venezuela. Namun, sebagian investor masih menunggu kejelasan apakah blokade Trump hanya akan berlaku bagi kapal tanker yang terkena sanksi atau juga mencakup kapal-kapal lain.