Mensesneg: Penanganan Banjir dan Rekap Hunian Berjalan Paralel

Mensesneg: Penanganan Banjir dan Rekap Hunian Berjalan Paralel

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan penanganan bencana banjir serta proses rekapitulasi hunian warga terdampak saat ini dilakukan secara paralel. Meski demikian, ia mengakui pendataan hunian memerlukan waktu hingga hitungan bulan.

Hal tersebut disampaikan Prasetyo seusai mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi pengungsian di Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (13/12/2025). Menurutnya, pemerintah masih memprioritaskan penanganan tanggap darurat sembari mulai menyiapkan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Mungkin hitungan bulan ya. Jadi beberapa proses dilakukan secara paralel, penanganan tanggap darurat berjalan, kemudian mulai dipikirkan rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk menghitung jumlah rumah yang terdampak, baik kategori rusak berat, menengah, maupun ringan,” ujar Prasetyo dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Selain pendataan kerusakan, pemerintah juga telah mengoordinasikan penyiapan lokasi baru atau relokasi bagi masyarakat yang dinilai tidak memungkinkan kembali ke tempat tinggal lama karena faktor keselamatan.

Prasetyo mengungkapkan, pemerintah telah menginventarisasi lahan negara serta tanah yang pengelolaannya saat ini diserahkan kepada pihak tertentu untuk mendukung rencana relokasi tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi. Dari 52 kabupaten/kota yang terdampak, telah diinventarisasi tanah-tanah negara maupun tanah yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak tertentu, yang nantinya akan dialokasikan sebagai lokasi-lokasi relokasi bagi saudara-saudara kita yang terdampak,” jelasnya.

Prasetyo menegaskan, pemerintah berupaya maksimal agar seluruh tahapan penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat, pendataan hunian, hingga relokasi dan pembangunan kembali, dapat diselesaikan secepat mungkin demi pemulihan kehidupan masyarakat terdampak.