Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendag RI) Dyah Roro Esti Widya Putri menjajaki peluang memperluas ruang liberasi perdagangan yang bermakna melalui Indonesia-Turkiye Preferential Trade Agreement (IT-PTA). Hal tersebut dilakukan Wamendag Roro saat bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Turki, Mustafa Tuzcu di Kairo, Mesir, pada Selasa, 2 Desember 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian The 4th Meeting of the D-8 Trade Ministers Council di Kairo, 1—2 Desember 2025.
“Melalui pertemuan bilateral ini, Indonesia ingin meningkatkan perdagangan dengan Turki sesuai kesepakatan kedua pemimpin negara dalam pernyataan bersama pada pertemuan pertama High Level Strategic Cooperation Council (HLSCC) pada 12 Februari 2025. Untuk itu, Indonesia siap melanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi langkah terbaik yang akan menguntungkan kedua negara,” ujar Wamendag Roro, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (4/12/2025).
Berdasarkan data pada 2024, total perdagangan Indonesia-Turki mencapai USD 2,4 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,5 miliar. Oleh karena itu, Indonesia memandang IT-PTA sebagai langkah strategis untuk memperdalam hubungan ekonomi antara kedua negara, sekaligus sebagai landasan penting menuju perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA).
Pada pertemuan tersebut, Wamendag Roro menegaskan, Indonesia memandang penting untuk memberikan fleksibilitas yang memadai bagi kedua pihak agar cakupan produk tidak terlalu sempit dan dapat benar-benar mencerminkan kepentingan bersama.
“Indonesia juga mendorong agar sektor-sektor kunci seperti tekstil, alas kaki, serta besi dan baja tetap dibahas agar manfaat perjanjian ini dapat dirasakan secara lebih merata,” lanjut Wamendag Roro.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307699/original/073706600_1754476017-IMG-20250806-WA0018.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)