Teddy Swims Menyoroti Dampak AI di Industri Musik

Teddy Swims Menyoroti Dampak AI di Industri Musik

JAKARTA – Penyanyi-penulis lagu asal AS, Jaten Collin Dimsdale alias Teddy Swims, membuat pengakuan terkait proses kreatifnya dalam bermusik. Ia mengaku sesekali memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu produksi musiknya.

Pengakuan tersebut dinyatakan Swims saat menyampaikan pidato utama dalam sesi bincang-bincang di South by Southwest Sydney (SXSW Sydney) yang berlangsung belum lama ini.

Swims menceritakan bagaimana saat ia berada di Sydney, para produser yang bekerja bersamanya di Los Angeles (LA) mampu menggunakan AI untuk mengubah lirik lagu.

“Daripada saya pergi (ke) studio dan menulis lirik itu 15 kali—menghabiskan waktu, uang, dan upaya—dia (produser) benar-benar bisa masuk dan hanya mengubah kata,” ujar Swims, dikutip ABC AU, Selasa, 2 Desember.

“Sesuatu yang kecil seperti itu, saya pikir AI sangat membantu,” tambahnya.

Selain itu, Swims juga memaparkan bahwa ia pernah menggunakan AI untuk membantunya dalam penulisan lirik saat sedang melakukan tur. Ia menjelaskan metode yang digunakan timnya,

“Apa yang akan kami lakukan mungkin hanya mengambil akustik dan menulis melodi dan liriknya dan menyelesaikan lagunya dan mengunggahnya ke sana dan berkata, ‘Oke, saya ingin mendengar lagu ini sebagai lagu country’ atau ‘Saya ingin mendengar lagu ini sebagai lagu rock and roll.’,” ujar musisi 33 tahun itu.

Menurutnya, cara tersebut jauh lebih efisien. “Alih-alih mengambil waktu untuk memproduksi ulang sesuatu berulang-ulang dan berulang kali dengan banyak cara berbeda yang kadang-kadang akan memakan waktu berbulan-bulan untuk dilakukan, Anda bisa mendapatkan ide tentang bagaimana sesuatu akan terlihat sepenuhnya matang dalam jalur ini,” jelasnya.

Ia menyimpulkan, jika AI digunakan dengan cara yang benar, alat itu adalah alat yang indah.

Namun, di tengah pujiannya terhadap efisiensi AI, Swims juga menyoroti dampak lain yang berbahaya. Ia secara terus terang mengatakan bahwa artis yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI bukanlah sesuatu yang membuatnya takjub. Selain itu, ia mengaku kerap menemukan sejumlah video AI dirinya yang terkesan konyol dan aneh.

Isu yang diangkat Swims ini sejalan dengan kontroversi AI yang terus bergulir di industri musik. Laporan terbaru mengindikasikan bahwa 97 persen orang tidak dapat membedakan antara musik asli dan musik yang dihasilkan oleh AI.

Sebuah studi terbaru bahkan membagikan peringatan keras bahwa orang-orang yang bekerja di bidang musik kemungkinan akan kehilangan seperempat dari pendapatan mereka karena AI, untuk empat tahun ke depan.