YOGYAKARTA – Rahasia memperlambat penuaan otak ternyata bukan sekadar tidur cukup atau menjaga pola makan. Ternyata, susunan tubuh Anda memainkan peran penting. Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan bahwa memiliki massa otot yang lebih banyak dan lemak perut terutama lemak visceral yang rendah terkait erat dengan otak yang secara biologis tampak lebih muda. Artinya, menjaga tubuh tetap kuat dan ramping dari dalam bisa membantu otak tetap tajam. Jika Anda ingin otak jangka panjang tetap sehat, hasil riset ini layak jadi perhatian.
Riset dilakukan oleh tim di Washington University School of Medicine, tepatnya dari Mallinckrodt Institute of Radiology di St. Louis, Missouri, dipimpin oleh Cyrus A. Raji, MD, PhD. Mengutip Medical News Today, Selasa, 2 Desember, hasil penelitiannya disampaikan dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA) tahun 2025.
Dalam studi tersebut, peneliti mengikutsertakan 1.164 orang dewasa sehat dengan rata-rata usia sekitar 55 tahun. Semua peserta menjalani pemindaian MRI seluruh tubuh dan otak menggunakan teknik yang memungkinkan pengukuran massa otot, lemak visceral (lemak “tersembunyi” di dalam perut), lemak subkutan (di bawah kulit), serta estimasi “usia otak” berdasarkan struktur otak.
Ilustrasi kurangi lemak visceral dan memperkuat otot memperlambat penuaan otak (Freepik/krakenimages.com)
Hasil studi menunjukkan pola yang jelas, peserta dengan massa otot lebih besar dan rasio lemak visceral terhadap otot yang rendah cenderung memiliki otak yang tampak lebih muda secara struktural. Sebaliknya, mereka dengan rasio lemak visceral terhadap otot yang tinggi atau lemak perut banyak dibanding otot, cenderung punya otak yang secara biologis “lebih tua”. Menariknya, lemak subkutan atau lemak yang berada tepat di bawah kulit, tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan usia otak. Ini menunjukkan bahwa bukan semua lemak sama pengaruhnya terhadap otak. Tetapi lemak visceral, yang “bersembunyi” di dalam perut dekat organ-organ, punya dampak khusus terhadap penuaan otak.
Menurut dokter Raji, lemak visceral bersifat aktif secara biologis dan sering dikaitkan dengan peradangan serta stres metabolik. Kondisi inilah yang bisa mempercepat penuaan di tubuh secara umum, termasuk otak. Di sisi lain, memiliki massa otot yang sehat memberikan cadangan metabolik, mendukung kesehatan fisik, dan membantu menjaga struktur otak.
Penting dipahami, bahwa penurunan massa otot yang sering terjadi seiring bertambahnya usia bisa melemahkan daya tahan fisik, meningkatkan risiko ketergantungan, serta mendukung kondisi tubuh yang kurang ideal secara metabolic. Kondisi tersebut yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan otak. Dengan demikian, menjaga otot dan mengurangi lemak visceral bersama-sama tampak sebagai strategi yang lebih efektif dibanding sekadar menurunkan berat badan tanpa panduan komposisi tubuh.
Ilustrasi kurangi lemak visceral dan memperkuat otot memperlambat penuaan otak (Freepik)
Berdasarkan temuan penelitian ini, ada beberapa langkah yang Anda bisa lakukan jika ingin menjaga otak tetap sehat dalam jangka panjang. Pertama, fokus pada membangun dan mempertahankan massa otot lewat latihan kekuatan, angkat beban ringan, resistance training, atau aktivitas fisik rutin yang melibatkan otot besar seperti kaki, punggung, atau lengan.
Kedua, kurangi atau hindari akumulasi lemak visceral melalui gaya hidup aktif, olahraga kardio misalnya jalan cepat, bersepeda, lari ringan. Penting juga diiringi dengan menjaga pola makan seimbang dengan perbanyak sayur, buah, protein berkualitas, kurangi makanan olahan, gula, dan lemak jenuh. Menjaga berat badan ideal dan lingkar pinggang sehat juga merupakan indikator penting.
Ketiga, pertimbangkan komposisi tubuh sebagai target. Yakni menjaga rasio antara massa otot dan lemak visceral, bukan sekadar angka berat badan. Ini karena lemak visceral yang lebih berpengaruh terhadap kesehatan otak.
Perlu diingat, hasil penelitian ini disampaikan pada pertemuan ilmiah RSNA dan belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review. Artinya riset lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat temuan. Meski begitu, pemakaian MRI tubuh dan otak plus algoritma AI untuk mengukur “usia otak” menunjukkan pendekatan baru yang menjanjikan untuk studi penuaan otak dan kesehatan metabolik. Ke depan, metode ini bisa membantu merancang intervensi seperti program latihan, diet, atau terapi metabolik yang secara spesifik menargetkan penurunan lemak visceral sambil mempertahankan otot. Strategi ini bisa jadi bagian dari upaya pencegahan penyakit otak degeneratif di masa mendatang.
Dengan mempertimbangkan hasil penelitian terbaru di atas, menjaga tubuh tetap berotot dan mengendalikan lemak perut khususnya lemak visceral bukan hanya soal penampilan atau kesehatan fisik saja. Ini adalah investasi nyata untuk kesehatan otak jangka panjang dan menunda penuaan otak. Jika Anda mulai rutin berolahraga, memperhatikan asupan makanan, dan menjaga komposisi tubuh, Anda memberi hadiah besar bagi otak Anda di masa depan.
