Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 80 persen early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bahaya Gunung Semeru rusak imbas erupsi awan panas yang menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada, Rabu (19/11/2025).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Isnugroho mengatakan, terdapat dua EWS jenis sirine peringatan dini yang mengalami kerusakan.
Diketahui, dua EWS yang rusak ini lokasinya terletak di Desa Sumberurip dan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
“Jadi, 2 EWS yang ada di Sumberurip dan Curah Kobokan (Supiturang, Red) rusak,” terang Isnugroho, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, terdapat juga 8 unit kamera CCTV pemantau Gunung Semeru milik BPBD Lumajang yang rusak.
Selain itu, satu unit alat komunikasi jenis pemancar radio juga mengalami kerusakan setelah disapu awan panas Gunung Semeru.
“Untuk kerusakan, semuanya sudah kita sampaikan ke bupati agar segera ditindaklanjuti. Ini tim dari Deputi 1 BNPB juga sudah melakukan cek lapangan dalam rangka perbaikan alat,” ungkap Isnugroho. (has/ted)
