Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya mitigasi pasca kejadian tanah longsor di Jalan Raya Cangar, kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto kembali dilakukan sejumlah instansi. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan fokus pada assessment kerentanan tanah di titik longsoran.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, kegiatan mitigasi tersebut merupakan tindak lanjut dari longsor yang terjadi pada Senin (24/11/2025) lalu. Mitigasi yang melibatkan sejumlah pihak tersebut dilakukan sejak pukul 08.00 sampai 13.00 WIB.
“Assessment dilakukan dengan menggunakan alat microtremor dari BPBD Provinsi Jawa Timur. Alat tersebut ditempatkan pada titik ketiga di sisi selatan mahkota longsoran,” terangnya, Sabtu (29/11/2025).
Pengukuran dengan alat microtremor tersebut dilakukan, lanjutnya, bertujuan untuk mengetahui kondisi kerentanan tanah serta susunan lapisan penyusun lereng. Berdasarkan pengamatan awal, lereng yang longsor tersusun oleh lapisan batuan breksi vulkanik yang sudah mengalami pelapukan.
“Hasil pengukuran nanti akan memberikan gambaran tingkat kerawanan tanah di kawasan tersebut. Seluruh hasil assessment akan segera kami kirimkan ke BPBD Kabupaten Mojokerto. Selain assessment, petugas dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur juga melakukan pembersihan material longsor yang menutup sebagian badan jalan,” katanya.
Aktivitas tersebut dilakukan agar lalu lintas di jalur wisata Pacet–Cangar kembali aman dilalui. Mitigasi tersebut melibatkan berbagai unsur, antara lain BPBD Provinsi Jawa Timur, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, FPRB Kabupaten Mojokerto, UPT Tahura R. Soerjo, Polsek Pacet dan Koramil Pacet.
Petugas gabungan melakukan pemantauan bersama untuk memastikan tidak ada potensi longsor susulan yang membahayakan pengguna jalan di kawasan rawan longsor tersebut. [tin/kun]
