Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah minibus Wuling bernomor polisi N 1278 IL menggemparkan warga Jalur Bromo, tepatnya di Jalan PUD masuk Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (29/11/2025). Mobil yang dikemudikan Hari Mulyono (49), warga Desa Tlogosari, Kabupaten Malang, itu terjun ke jurang sedalam kurang lebih 7 meter setelah sebelumnya menabrak pembatas jalan dan pohon mangga.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ketika kendaraan melaju dari arah selatan menuju utara. Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, kendaraan diduga melaju dengan kecepatan cukup tinggi dan pengemudi kurang menguasai medan menurun dan berkelok, sehingga tidak mampu mengendalikan laju mobil. Minibus kemudian hilang kendali, keluar jalur, dan terjun bebas ke dasar jurang di sisi timur jalan.
Insiden tersebut sempat direkam warga dalam video amatir yang kini beredar luas. Dalam rekaman itu terlihat minibus melaju tanpa tanda-tanda pengereman. Kendaraan menghantam pohon mangga cukup keras sebelum akhirnya terjun ke jurang.
Di dalam mobil terdapat dua warga negara asing asal China, masing-masing seorang laki-laki dan perempuan. Keduanya tercatat sebagai penumpang yang saat kejadian duduk di bangku tengah. Beruntung, keduanya hanya mengalami luka ringan, sementara pengemudi selamat tanpa luka serius.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, menegaskan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara mengarah kuat pada dugaan rem blong.
“Mobil keluar dari garis putih, nggak ngerem sama sekali. Jejak ban lurus tanpa ada slip. Kendaraan nabrak pohon mangga, lalu langsung terjun ke sisi kanan jalan. Penumpangnya dua plus sopir. Mereka dari China. Saat kami tawarkan ke puskesmas, mereka menolak. Hanya luka ringan, suaminya saja yang keluar darah,” ujarnya.
Usai dilakukan pemeriksaan dan perawatan singkat di RSUD Tongas, kedua WNA tersebut memilih melanjutkan perjalanan menuju Bandara Juanda Surabaya untuk mengejar jadwal penerbangan mereka. Petugas sempat menyarankan pemeriksaan lanjutan, namun keduanya menolak dan menyatakan kondisi mereka baik.
Sementara itu, proses evakuasi kendaraan hingga sore hari belum dapat dilakukan. Lokasi jurang yang curam, akses terbatas, serta medan tanah yang licin membuat tim gabungan kesulitan menurunkan alat berat. Polisi kini tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penarikan kendaraan.
Kecelakaan ini kembali menyoroti kondisi Jalur Bromo, yang dikenal rawan kecelakaan terutama pada musim liburan dan akhir pekan. Banyak pengemudi dari luar daerah yang tidak memahami karakter jalur menurun, tikungan sempit, serta kondisi rem yang harus benar-benar prima saat melintas.
Pihak kepolisian mengimbau seluruh pengendara, terutama wisatawan asing maupun luar daerah, agar melakukan pengecekan menyeluruh pada kendaraan sebelum memasuki jalur pegunungan.
“Kecelakaan ini memang tidak memakan korban jiwa, tapi bisa jauh lebih fatal. Jalur Bromo tidak bisa disepelekan. Pastikan rem layak, kecepatan terkontrol, dan pengemudi memahami medan,” tegas Ipda Aditya.
Hingga saat ini, Unit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo masih melakukan pendalaman dan menunggu proses evakuasi kendaraan sebelum melanjutkan pemeriksaan lebih detail. (ada/kun)
