Sejak pagi hari bencana itu terjadi, Betty Siregar terus berjuang mencari kabar tentang kedua orang tuanya.
Berulang kali ia menekan tombol panggilan, menghubungi siapa pun yang mungkin mengetahui keberadaan mereka. Namun jawaban yang datang justru semakin menambah rasa cemas.
Ketika menghubungi kakak iparnya, Iin, ia mendapat kabar bahwa saudara laki-laki keduanya, David, saat itu sedang berusaha menjemput ayah dan ibunya. Namun usaha itu gagal dikarenakan jalan menuju rumah orang tuanya sudah terendam banjir.
“Nggak bisa lewat, kendaraan pun nggak bisa,” kata Betty.
David akhirnya kembali ke rumahnya, lalu menghubungi Betty sekitar pukul 09.50 WIB untuk meminta bantuan mencari informasi dari tetangga.
Dari nomor ketua lingkungan yang berhasil didapatkan, Betty menerima kabar bahwa wilayah rumah orang tuanya telah dikepung banjir tinggi. Semua warga sudah mengungsi ke tempat lebih aman. Tetapi ketika ditanya apakah kedua orang tuanya ada di lokasi pengungsian, jawabannya tetap sama.
“Nggak ada,” ucap Betty.
Tak berhenti di situ, Betty menelusuri siaran langsung di Facebook dari salah satu titik pengungsian di dekat rumah keluarganya. Dalam kolom komentar, ia menuliskan pertanyaan yang sama berulang-ulang
“Ada bapak mama nggak? Ada Pendeta Siregar nggak?,” tanya Betty.
Namun hasilnya tetap nihil. Beberapa warga yang memeriksa daftar nama memastikan bahwa kedua orang tuanya tidak terlihat di sana.
Betty kembali mencoba menghubungi tetangga-tetangga lain. Satu panggilan akhirnya tersambung, memberikan sedikit harapan yang sayangnya kembali hilang. Tetangga tersebut juga mengatakan kedua orang tua Betty tidak ditemukan di pengungsian mana pun.
Bahkan ada suara lain yang terdengar dalam percakapan itu, seorang tetangga yang nyeletuk bahwa terakhir kali mereka melihat kedua orang tua Betty, mereka masih berada di rumah. Namun kapan tepatnya itu terjadi, tak ada yang tahu.
Sementara seluruh warga sudah mengungsi, keberadaan orang tua Betty tetap menjadi tanda tanya besar yang tak kunjung terjawab. Di tengah keterbatasan komunikasi, jalan tertutup, dan wilayah yang terisolasi, upayanya mencari informasi seakan menyusuri lorong gelap tanpa ujung pasti.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427327/original/019883700_1764379080-Betty.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)