Warga Sambikerep Surabaya Protes Pengaspalan Jalan yang Dinilai Asal-asalan hingga Bahayakan Pengendara

Warga Sambikerep Surabaya Protes Pengaspalan Jalan yang Dinilai Asal-asalan hingga Bahayakan Pengendara

Surabaya (beritajatim.com) — Ketegangan terjadi di wilayah Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, pada Senin malam, 24 November 2025. Sejumlah warga RW 01 bersama pengurus RW dan Ketua LPMK Sambikerep melayangkan protes terhadap pelaksanaan proyek pengaspalan milik Pemerintah Kota Surabaya di sepanjang Jalan Jelidro menuju Wonorejo, Kelurahan Manukan Kulon.

Mereka menilai kualitas pekerjaan di lapangan dikerjakan secara alakadarnya dan membahayakan pengguna jalan.

Protes yang berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB itu dipicu oleh kondisi jalan yang dinilai tidak memenuhi standar keselamatan. Berdasarkan pantauan warga, tumpukan tanah bekas galian masih berserakan dan menggunung di sejumlah titik di sepanjang Jalan Jelidro. Sisa material tersebut dibiarkan tanpa pembersihan memadai, sehingga membuat permukaan jalan licin dan rawan kecelakaan.

Bahkan beberapa hari sebelumnya, warga Jelidro dan penghuni Perumahan Alam Galaxy sempat mengalami kecelakaan tunggal saat melintas. Pengendara terpeleset akibat jalan yang licin dan tidak rata. Beruntung korban hanya mengalami luka ringan, namun kejadian tersebut semakin memperkuat keresahan masyarakat setempat bahwa proyek pengaspalan tidak dikerjakan sesuai standar keamanan.

Dalam akun Instagram (et) surabayaview.id disebutkan bahwa tokoh masyarakat Sambikerep, Marudi, telah menyampaikan langsung kepada pihak kontraktor agar pekerjaan tidak dilanjutkan sebelum area proyek dibersihkan dengan benar. Menurutnya, keselamatan pengguna jalan merupakan prioritas yang tidak bisa ditawar.

Langkah ini merupakan bentuk tekanan dari masyarakat agar pihak pelaksana proyek lebih memperhatikan kualitas dan standar keselamatan kerja. Warga tidak ingin pembangunan infrastruktur yang seharusnya membawa manfaat justru menimbulkan risiko baru bagi pengguna jalan.

Dalam caption video tersebut, Ketua LPMK Sambikerep, Wiyono, juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berulang kali mengingatkan kontraktor agar mempercepat penyelesaian pekerjaan sekaligus memastikan jalur tetap aman digunakan. Terlebih mengingat Jalan Jelidro merupakan salah satu akses yang padat pemukiman dan banyak dilewati kendaraan setiap harinya.

Tak sedikit dari warganet yang geram hingga turut mengomentari pengaspalan di wilayah Sambikerep ini.

“Lha tanah liat langsung dikasih aspal
gak sampai seminggu di jamin jadi Bubur,” ujar (et) b3wi***.

“Aslinya harus dibersihkan duluu tanahnya trus Ingsung di aspal, kalau jadi gini trus masyarakat yg lewat apa ga bahaya? Apalagi banyak ibu-ibu/bapak nganterin sekolah, trus anak sekolah juga banyak yg bawa sepeda sendiri, ayo tolong diperhatikan lagi dalam nekerja,” tulis (et) ainur***. (fyi/ian)