Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga bakal menambah impor dan produksi Pertalite hingga 1,4 juta kiloliter (KL) sebagai tambahan stok selama masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, impor dilakukan demi menjaga pasokan Pertalite pada level di atas 21 hari. Selain impor, pihaknya juga bakal meningkatkan produksi dari kilang.
“Volume untuk penambahan Pertalite kurang lebih 1,4 juta kiloliter,” ucap Mars Ega di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Kendati demikian, dia tak merinci berapa volume dari impor dan berapa dari produksi kilang.
Di sisi lain, pihaknya juga bakal memperkuat sejumlah armada untuk proses distribusi BBM selama Nataru. Khusus logistik laut, subholding Pertamina International Shipping (PIS) memastikan seluruh armada kapal siap beroperasi selama Satgas Nataru.
Ini termasuk penyiapan kapal cadangan (backup fleet) di luar tonase reguler untuk menjaga kelancaran distribusi energi di seluruh perairan Indonesia.
Adapun PIS telah menyiapkan 332 unit kapal baik secara domestik maupun di perairan internasional. Sementara itu, tersedia 331 kapal yang dioperasikan oleh anak usaha PIS yakni PT Pertamina Trans Kontinental, untuk menunjang jasa kegiatan perkapalan serta jasa marine di pelabuhan.
Selain itu, Pertamina juga menyediakan 346 unit mobil tangki BBM yang standby di sekitar SPBU.
“Selain itu kami juga menyiapkan lokasi-lokasi mobil tangki kantong. Mobil tangki kantong ini adalah mobil tangki yang kita standbykan di wilayah-wilayah tertentu agar dia nanti akan melakukan pengisian BBM ke SPBU itu lebih cepat, tidak perlu lagi masuk ke lokasi terminal kami,” jelas Mars Ega.
Dia juga menyebut, akan ada 1.800 SPBU beroperasi 24 jam selama masa Nataru. SPBU tersebut pun tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.
Pertamina menegaskan bahwa periode Nataru selalu menjadi periode krusial bagi sektor energi, logistik, dan transportasi nasional. Oleh karena itu, pada periode ini, perusahaan pelat merah itu menekankan tiga fokus utama dalam pelaksanaan Satgas Nataru.
Tiga fokus utama tersebut yaitu kesiapan infrastruktur dan personel, kecepatan penanganan gangguan di lapangan, serta kolaborasi antar unit dan instansi eksternal.