Lamongan (beritajatim.com) – Jembatan utama di Dusun Godog, Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, ambles beberapa hari lalu akibat tergerus air sungai.
Sebagai solusi sementara, warga dan instansi terkait setempat bekerja gotong royong membangun jembatan darurat menggunakan batang kayu dan anyaman bambu. Jembatan darurat ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas warga, terutama pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Pembangunan jembatan darurat dimulai dengan kerja bakti yang melibatkan perangkat desa, kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat. Alat seadanya digunakan untuk merakit bahan-bahan tersebut, sehingga warga bisa kembali melintasi jembatan dengan aman.
“Hari ini kerja bakti, gotong royong bersama masyarakat dan instansi terkait, mulai dari kecamatan, koramil, polsek, semuanya,” kata Kepala Desa Talunrejo, Sutikno, Minggu (23/11/2025).
Menurut Sutikno, amblesnya jembatan utama menyebabkan terganggunya akses warga yang biasa melintasi jembatan tersebut. Untuk sementara, siswa dan petani terpaksa menggunakan jalur alternatif yang memutar hingga 5 kilometer.
“Kondisi jembatan yang ambles ini sangat mengganggu aktivitas warga. Sementara ini untuk anak sekolah maupun petani, itu lewatnya lewat Kecamatan Sukorame, kurang lebih memutar sejauh 5 kilometer,” tambahnya.
Pemerintah desa berharap agar segera ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jembatan permanen. Sebab, jembatan ini adalah akses vital untuk kegiatan pendidikan, pertanian, dan mobilitas sehari-hari warga.
“Harapan kami dari desa, memohon segera bantuan dari pemerintah untuk dibangun total, supaya memperlancar perekonomian,” ungkap Sutikno.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, jembatan di Dusun Godog, Desa Talunrejo ambles pada Rabu (19/11/2025), akibat tergerus air sungai setelah hujan lebat. Proses pembangunan jembatan darurat ini merupakan upaya cepat dan konkret untuk mengurangi dampak gangguan terhadap warga. [fak/suf]
