Petrokimia Gresik Operasikan 36 Pabrik, Kapasitas Capai 11 Juta Ton Pupuk dan Nonpupuk

Petrokimia Gresik Operasikan 36 Pabrik, Kapasitas Capai 11 Juta Ton Pupuk dan Nonpupuk

Ia menambahkan, dampak positif yang dihasilkan dari strategi ini meliputi peningkatan kualitas lingkungan, penurunan potensi risiko kesehatan dan keselamatan kerja, serta terciptanya lingkungan kerja yang lebih nyaman dan kondusif.

Sementara itu, SVP Teknologi, Bambang Ariwibowo, merincikan implementasi strategi tersebut, antara lain melalui Optimalisasi Gipsum, produk samping dari proses produksi, untuk diolah lebih lanjut; Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA); Pemanfaatan Karbon Dioksida (CO2) untuk produksi dry ice dan lainnya.

“Kami memaksimalkan seluruh potensi produk samping agar tidak terbuang, melainkan diubah menjadi bahan baku atau energi alternatif yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional kami,” jelas Bambang.

Salah satu inovasi signifikan adalah pemanfaatan FABA sebagai bahan baku pengisi (filler) pupuk NPK, menggantikan clay (tanah liat). Berdasarkan hasil uji coba, penggunaan FABA sebagai pengganti clay dalam pupuk NPK terbukti tetap memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Aplikasi pupuk NPK dengan FABA pada tanaman padi juga menunjukkan kualitas hasil yang setara dengan pupuk NPK tanpa FABA.