Bisnis.com, BEKASI — Presiden Prabowo Subianto menargetkan percepatan yang jauh lebih besar dalam program digitalisasi pembelajaran pada 2026.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berencana memasang tiga panel tambahan untuk setiap sekolah di seluruh Indonesia pada tahun depan, atau sekitar satu juta IFP secara nasional.
Hal itu dia sampaikan saat berpidato dalam peluncuran Interactive Flat Panel (IFP) di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11/2025).
“Tahun depan kita punya sasaran yang lebih besar lagi, tahun depan sasaran kita adalah menambah tiga panel, berarti tiga kelas lagi untuk semua sekolah di Indonesia berarti tahun depan kita akan pasang insyaallah satu juta panel kira-kira,” ujarnya.
Prabowo juga menyinggung pihak-pihak yang skeptis terhadap program tersebut.
Dia menilai kritik semacam itu kerap muncul, tetapi orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa pemerintah akan membuktikan keseriusan dan kemampuannya.
“Nanti pasti ada orang pintar [yang nyinyir] ‘Apa bisa? nggak mungkin ini program [jalan]. Gila Prabowo,’” katanya.
Meski begitu, Prabowo memberikan apresiasi kepada para pihak yang membantu mempercepat distribusi panel yang menurutnya berperan besar dalam mengoordinasikan distribusi ke seluruh Indonesia.
“Ini prestasi yang luar biasa. Satu saat orang akan mengenang bagaimana 288.000 alat [IFP] ini bisa didistribusikan ke semua sekolah di Indonesia, termasuk yang di daerah 3T,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) menjadi prioritas awal dalam distribusi panel interaktif. Dia mengungkapkan bahwa sebagian besar sudah tiba, meski masih terdapat kendala di 140 sekolah yang berada di wilayah pegunungan.
Namun, dia memastikan distribusi ke seluruh kawasan tetap akan tuntas dengan dukungan aparat keamanan.
“InsyaAllah kita pun akan sampai ke situ dan kita akan dibantu oleh TNI dan Polri supaya semua sekolah akan mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.
Presiden Ke-8 RI itu juga mengumumkan rencana pembangunan studio di Jakarta yang akan menjadi pusat produksi materi pembelajaran digital. Nantinya, guru-guru akan dapat memberikan pelajaran yang bisa diakses seluruh sekolah secara serentak.
“Guru-guru akan memberi pelajaran ke semua sekolah di Indonesia. Guru-guru di daerah yang merasa perlu perkuatan dia bisa buka dan semua modul ini nanti boleh diakses gratis oleh siapapun,” jelasnya.
Prabowo mengatakan sistem pembelajaran digital tersebut akan terbuka bagi siswa maupun orang tua di rumah.
Dia menilai akses gratis ke konten pelajaran dapat membantu keluarga memberikan pendampingan belajar secara mandiri.
“Kalau anak-anak atau orang tua di rumah punya gadget ingin menatar, ingin memberi les anaknya, dia bisa buka dan memberi pelajaran di rumah,” tandas Prabowo.
