Jakarta (beritajatim.com) – Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) resmi mengumumkan para penerima Anugerah Jurnalistik Forum Pemred 2025 (AJFP 2025) dalam rangkaian kegiatan Run For Good Journalism 2025 yang digelar pada Minggu (16/11/2025) di Jakarta. Pengumuman ini menjadi bagian dari kampanye besar Forum Pemred untuk mendorong jurnalisme berkualitas, memperkuat literasi publik, dan membangun ketahanan masyarakat terhadap misinformasi serta disinformasi yang semakin marak di ruang digital.
Tema tahun ini, “Melawan Misinformasi dan Disinformasi: Jurnalisme untuk Kebenaran Publik,” dipilih untuk menegaskan bahwa kualitas jurnalisme merupakan pilar utama penjaga ruang publik yang sehat dan demokratis.
Ketua Forum Pemred Retno Pinasti menjelaskan bahwa rangkaian kampanye ini dirancang untuk memperkuat komitmen profesi jurnalistik terhadap integritas, kemampuan adaptasi terhadap teknologi, serta kepatuhan pada etika pemberitaan. Konteks ini menjadi penting di tengah derasnya arus informasi digital, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z yang sangat aktif dalam konsumsi konten dan sering menjadi sasaran misinformasi.
AJFP 2025 diselenggarakan sebagai kompetisi karya jurnalistik untuk mendorong lahirnya liputan mendalam yang mengedepankan akurasi, verifikasi, dan integritas. Forum Pemred menilai kualitas jurnalisme perlu terus diperkuat karena ancaman misinformasi dapat mengganggu proses demokrasi dan memengaruhi pengambilan keputusan publik. Kehadiran karya-karya berkualitas juga dianggap relevan dengan kebutuhan ekosistem digital, terutama di saat teknologi seperti kecerdasan buatan memungkinkan penyebaran hoaks dan deepfake secara masif dan cepat.
Penjurian AJFP 2025 dilakukan secara independen oleh jajaran Pemimpin Redaksi anggota Forum Pemred dengan rekam jejak panjang di dunia jurnalistik nasional. Dewan juri terdiri dari Zulfiani Lubis, Titin Rosmasari, Haryo Ristamaji, dan Haryo Damardono. Setiap karya ditelaah melalui rapat pleno juri dan pengurus Forum Pemred menggunakan mekanisme seleksi ketat yang berpedoman pada akurasi, relevansi, kedalaman, kualitas produksi, dan integritas karya.
Pada kategori Radio, penghargaan pertama diberikan kepada Ahmad Setiawan dari Elshinta melalui karya “Peran Vital Media Mainstream dan Kode Etik Jurnalistik dalam Memerangi Disinformasi dan Provokasi di Media Sosial.” Penghargaan kedua diraih Saortua Marbun dari Sonora dengan karya “Siasat Gen Z di Pusaran Hoaks dan Deepfake,” dan penghargaan ketiga diberikan kepada M. Jumahuddin Noor dari RRI Banjarmasin melalui karya “Sisi Gelap Dunia Maya, Fakta Meningkatnya Korban Kejahatan Digital.”
Pada kategori Televisi, penghargaan pertama diraih Dwi Firmansyah dari SCTV melalui karya “Fakta VS Hoaks: Perebutan Narasi Demonstrasi Akhir Agustus 2025.” Penghargaan kedua diberikan kepada Afwan Purwanto Muin dan Alafia Nada Malik dari Kompas TV melalui karya “Disinformasi Sasar Kelompok Rentan,” sementara penghargaan ketiga diberikan kepada Subchan Zuryamawla dari BeritaSatu lewat karya “Waspada! Hoax dan Hasut di Linimasa.”
Pada kategori Media Cetak, penghargaan pertama diberikan kepada Despian Nurhidayat dari Media Indonesia melalui karya “Jurnalisme Benteng Pertahanan Arus Misinformasi.” Penghargaan kedua diraih FAZRY dari Koran Rakyat Merdeka dengan karya “Melawan Hoax, Menjaga Demokrasi: Jurnalisme Benteng Kebenaran Publik,” dan penghargaan ketiga diberikan kepada Muhammad Rusmadi dari Koran Rakyat Merdeka lewat karya “Perang Global dari Indonesia, ASEAN hingga PBB: Lawan Misinformasi & Disinformasi, Jurnalisme untuk Kebenaran Publik.”
Untuk kategori Media Online, penghargaan pertama diberikan kepada Artika Rachmi Farmita dari TEMPO.co dengan karya “Manipulasi Iklan Obat dengan Kecerdasan Buatan.” Penghargaan kedua diraih Indra Suhendra Umbola dari ZonaUtara.com (diwakilkan Yosef Ferdhiansa) melalui karya “Saat Narasi Keliru Mengancam, Imunisasi Anak Butuh Dukungan Nyata,” sedangkan penghargaan ketiga diberikan kepada Ahmad Apriyono dari Liputan6.com melalui karya “Menelisik Misinformasi Penyebab Banjir di Indonesia.”
“Melalui AJFP 2025, Forum Pemred berharap semakin banyak jurnalis dan institusi media yang memperkuat fungsi edukasi, verifikasi, dan kontrol sosial,” tutur Retno Pinasti di Jakarta, Senin (17/10/2025). Pernyataan tersebut menegaskan kembali pentingnya jurnalisme berintegritas di tengah lanskap informasi yang kian kompleks dan penuh tantangan, terutama bagi masyarakat urban dan generasi digital yang menjadi konsumen informasi terbesar saat ini. [beq]
