Harga emas dunia pada Sabtu pagi, 15 November 2025 tercatat berada di level USD 4.084.000, sementara logam mulia domestik ditutup pada Rp 2.353.000 per gram.
Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan pada awal pekan depan berpotensi menguji area kritis. Menurut dia, jika terjadi penguatan di hari Senin, harga emas global berpeluang naik menuju resisten pertama di USD 4.166, dan logam mulia bisa ikut menguat ke level Rp 2.378.000.
“Kalau seandainya mengalami kenaikan ya resisten pertama itu di hari Senin itu kemungkinan di USD 4.166, logam mulianya itu di Rp 2.378,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).
Kendati demikian, ruang kenaikan diprediksi tidak terlalu besar. Ibrahim menilai pasar masih berhati-hati, terutama karena sentimen makroekonomi global belum memberikan arah yang jelas. Dengan kondisi tersebut, kenaikan pada hari Senin kemungkinan tertahan sebelum menuju target resisten kedua.
Adapun untuk potensi penurunan, support pertama berada di level USD 3.996 atau sekitar Rp 2.338.000 untuk logam mulia. Level ini dipandang sebagai batas awal sebelum tekanan jual semakin kuat. Jika menembusnya, pasar berpotensi bergerak ke area support yang lebih rendah.
“Kemudian kalau seandainya turun ya itu support pertama di USD 3.996 untuk logam mulianya di Rp 2.338.000,” ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)