Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan induk Coach, Tapestry menaikkan prediksi setahun penuh pada Kamis pekan lalu setelah melampaui harapan untuk laba dan pendapatan kuartalan. Bahkan perseroan mencatat kenaikan penjualan dua digit di Amerika Utara.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, dikutip Senin (17/11/2025), CEO Tapestry Joanne Crevoiserat menuturkan, penjualan perusahaan pada kuartal itu didorong oleh daya tarik pelanggan baru, terutama dari Gen Z.
Tapestry yang juga mencakup Kate Spade memperoleh lebih dari 2,2 juta pelanggan baru secara global pada kuartal pertama tahun fiskal 2026 didorong pertumbuhan konsumen Gen Z dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan menyebutkan, Gen Z yang didefinisikan memiliki rentang usia 13-29 tahun menyumbang sekitar 35%.
“Konsumen Gen Z, khususnya sangat terlibat dalam dunia mode dan menghabiskan lebih banyak anggaran untuk mode,” ujar dia.
Crevoiserat menambahkan, pelanggan yang lebih muda memiliki tingkat retensi yang tinggi, “mungkin mematahkan mitos bahwa pelanggan ini, pelanggan Gen Z, tidak loyal atau loyal.”
Berikut laporan perusahaan untuk kuartal fiskal pertama dibandingkan dengan ekspektasi Wall Street, menurut survei analis oleh LSEG:
Laba per saham: USD 1,38 setelah penyesuaian vs USD 1,26 (prediksi)
Pendapatan: USD 1,70 miliar vs. USD 1,64 miliar (prediksi)
Laba bersih Tapestry dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 27 September naik menjadi USD 274,8 juta, atau USD 1,28 per saham, dibandingkan dengan USD 186,6 juta, atau 79 sen per saham, pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan naik dari USD 1,51 miliar pada tahun sebelumnya.
Setelah disesuaikan dengan pos-pos sekali pakai, termasuk beban bunga, Tapestry melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 1,38.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4579898/original/015062000_1695040679-priscilla-du-preez-WFBVn6fSgys-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)