Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong digitalisasi di sektor transportasi darat, termasuk moda bus antarkota, untuk meningkatkan layanan dan keselamatan transportasi jalan.
Kasubdit Angkutan Orang Antar Kota Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Irly S. Permata, mengatakan transportasi darat tengah berada pada fase krusial menuju pemanfaatan teknologi secara lebih luas.
Adapun, penguatan ekosistem digital akan memudahkan pemerintah dalam memantau kinerja operator secara real time maupun menyusun kebijakan berbasis data.
“Saat ini dunia transportasi sedang bertransformasi akibat digitalisasi,” ujar Irly dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).
Digitalisasi memungkinkan pencatatan data perjalanan, frekuensi layanan, hingga respons pengguna menjadi lebih transparan. Hal itu dianggap penting untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus mendorong industri angkutan jalan tetap kompetitif di tengah perubahan preferensi masyarakat.
Irly mengatakan, kolaborasi antara penyedia layanan, operator, terminal, dan pengguna melalui sistem digital merupakan model kemitraan baru yang perlu diperluas ke seluruh ekosistem transportasi darat.
Dari sisi pelaku industri, CEO redBus Prakash Sangam memaparkan tingkat digitalisasi operator bus di Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 50%. Kondisi tersebut dinilai masih memberi ruang besar untuk peningkatan adopsi teknologi di lingkungan operator maupun terminal.
“Operator bus di Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga konektivitas bangsa, selain itu redBus hadir juga untuk mendorong digitalisasi bus di Tanah Air, yang saat ini baru 50%,” kata Prakash.
Menurut Prakash, integrasi layanan digital memungkinkan operator meningkatkan ketepatan waktu, efisiensi armada, dan kepuasan pelanggan. Dia, menilai umpan balik (feedback) penumpang berbasis aplikasi dapat menjadi tolok ukur kepercayaan sekaligus memperkuat standar layanan industri.
Alhasil, redBus sebagai platform pemesanan tiket bus secara daring menegaskan komitmennya untuk memperluas digitalisasi operator bus dan meningkatkan standar layanan melalui kolaborasi dengan pemerintah serta pelaku industri.
Di lain sisi, digitalisasi di sektor transportasi darat juga memainkan peran penting untuk memudahkan mobilitas masyarakat jelang momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Data Kemenhub mencatat, pada tahun lalu, jumlah penumpang angkutan jalan atau bus periode sepekan menjelang Nataru 2024/2025 tercatat sebanyak 141.149 orang. Jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian, jumlah penumpang bus mengalami kenaikan sebesar 10,8%.
