Surabaya (beritajatim.com) – Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk pertunjukan konfigurasi drone (drone light show) terbanyak yang menandai peresmian pesantren itu.
“MURI mencatat momen bersejarah yang belum pernah dilakukan di Indonesia, karena peresmian pesantren biasanya dengan memukul bedug, tapi pesantren ini justru diresmikan pada Senin (10/11/2025) dengan pertunjukan konfigurasi drone terbanyak,” kata Manajer Senior MURI, Triyono.
Triyono menyerahkan Piagam Penghargaan MURI No. 12502/R.MURI/XI/2025 yang ditandatangani Ketua Umum MURI Prof Dr (HC) KP Jaya Suprana tertanggal 10 November 2025 itu kepada Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa, yang kemudian menyerahkan kepada Sutradara Konfigurasi Drone Show, Muhammad Rizky Kevin.
“Drone Light Show yang disebut Gubernur Jatim Ibu Khofifah sebagai pesantren anti-mainstream itu melambangkan simbol sinergi ilmu, iman, dan inovasi yang bisa seiring-sejalan, apalagi digipreneur juga penting, karena jarang ada sekolah yang mencetak entrepreneur,” katanya.
Ia berharap Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk menyikapi kemajuan digital untuk menyatukan tradisi dan teknologi. Sehingga, menjadi inovasi yang bermanfaat untuk negeri.
Dalam kesempatan itu, pengasuh Pesantren Digipreneur Al Yasmin, Helmi M Noor, menjelaskan bahwa konsep pengajaran di Pesantren Al-Yasmin memang dirancang tidak hanya mencetak santri yang cakap secara spiritual, tetapi juga unggul secara digital dan berjiwa entrepreneur.
“Jadi, Al-Yasmin akan mencetak santri bertalenta penuh prestasi. Inovasi, kolaborasi, dan nilai keislaman menjadi tiga pilar utama Pesantren Al Yasmin dalam membentuk generasi santri masa depan yang kreatif, berakhlak, dan berdaya saing global,” katanya.
Pertunjukan konfigurasi drone terbanyak yang membentuk simbol ‘Allah’, ‘Muhammad’, dan lainnya yang tampil di udara dalam ketinggian tertentu itu disaksikan oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa dan Sekretaris PWNU Jatim Dr HM Faqih. (tok/ian)
