Tiga Hari Terendam, Korban Banjir Gresik Mulai Dievakuasi ke Tempat Aman

Tiga Hari Terendam, Korban Banjir Gresik Mulai Dievakuasi ke Tempat Aman

GRESIK – Warga terdampak banjir akibat luapan sungai anak Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai dievakuasi. Proses evakuasi difokuskan pada kelompok warga rentan, seperti lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

Salah satu lokasi evakuasi dilakukan di Kecamatan Menganti, Gresik, yang telah terendam banjir selama tiga hari terakhir, Kamis 13 November.

Camat Menganti Bagus Arif Jauhari berharap cuaca segera membaik agar aliran Sungai Kali Lamong kembali normal. “Ada beberapa yang mau dievakuasi, ada juga yang tetap bertahan di rumah. Kami berharap cuaca tetap cerah agar air segera surut,” ujar Bagus.

Menurut Bagus, evakuasi warga dilakukan ke balai desa setempat atau tenda pengungsian yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik. Namun, sebagian warga masih enggan dievakuasi karena merasa lebih nyaman bertahan di rumah masing-masing.

“Rata-rata warga tidak mau dievakuasi. Mereka masih menempati bagian rumah yang tidak tergenang, menginap di rumah tetangga yang lebih tinggi, atau ke rumah saudara,” jelasnya.

Hingga saat ini, tercatat sekitar lima warga bersedia dievakuasi. Sementara itu, tiga desa di Kecamatan Menganti terdampak cukup parah akibat banjir luapan Kali Lamong.

Sejumlah ruas jalan lingkungan dan poros desa terendam banjir dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter. Selain itu, persawahan seluas 140 hektare dan lebih dari 100 rumah warga ikut tergenang.

“Dari total 22 desa di Kecamatan Menganti, sekitar tiga desa terdampak banjir cukup parah,” ungkap Bagus.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi, mengatakan bahwa evakuasi juga dilakukan di wilayah lain yang terdampak banjir, seperti Desa Glindah, Kecamatan Kedamean.

“Kami juga menyediakan kebutuhan makanan harian melalui dapur umum bagi warga terdampak,” pungkas Sukardi.