Bisnis.com, JAKARTA — Mitra strategis pemerintah dalam industri pertahanan Indonesia, Republikorp menandatangani Framework Agreement strategis dengan produsen senjata asal Amerika Serikat untuk memperkuat kemampuan pertahanan kawasan.
Chairman Republikorp Norman Joesoef menegaskan bahwa kerja sama ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap kematangan industri pertahanan Indonesia.
“Lewat kerja sama dengan Colt, kami ingin memastikan bahwa transfer teknologi dan produksi lokal benar-benar memberi nilai tambah bagi ekosistem pertahanan nasional,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya hal ini bukan sekadar tentang membuat produk, melainkan membangun kapasitas dan kemitraan jangka panjang yang memperkuat kawasan.
Penandatanganan ini, jelasnya,menjadi tonggak penting dan menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kemampuan pertahanan kawasan, sekaligus membangun dasar kemitraan industri yang berkelanjutan di Asia Tenggara antara Republikorp dan Colt yang berkolaborasi dalam riset dan pengembangan sistem senjata ringan generasi berikutnya, perakitan dan produksi lokal di Indonesia, serta transfer teknologi dan program pelatihan teknis.
Kolaborasi ini, sambungnya juga membuka peluang bagi pembangunan lini produksi dalam negeri melalui skema joint venture, dengan PT Republik Armamen Industri (RAI) sebagai pelaksana utama di bawah grup Republikorp.
Sementara itu Vice President Global Military & Law Enforcement Sales Colt Jens Heider mengatakan kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam strategi ekspansi global Colt sekaligus bentuk dukungan nyata terhadap modernisasi pertahanan Indonesia.
“Dengan memadukan keahlian manufaktur kelas dunia dari Colt dengan kapasitas lokal dan visi strategis Republikorp, kami membangun fondasi industri pertahanan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” terangnya.
Penandatanganan dilakukan oleh Jens Heider, Vice President Global MIL/LE Sales Colt’s Manufacturing Company LLC, dan Raden Baskoro Gondokusumo, Director PT Republik Armamen Industri, disaksikan oleh Norman Joesoef, Chairman Group Republikorp, serta Marsma TNI Dedy Laksmono, Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan (Dir Tekindhan) Ditjen Pothan Kemhan RI, yang hadir mewakili Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kesepakatan ini sejalan dengan visi strategis Indonesia dan Republikorp untuk memperkuat industri pertahanan nasional dan memperluas kemitraan internasional yang berkontribusi pada perdamaian serta stabilitas kawasan.
